Kami Bukan Dua Melainkan Satu
Mereka membangun hidup perkawian atas dasar cinta dan penyerahan diri
satu sama lain. Mereka saling memberi dan menerima kelebihan dan kekuarangannya
masing-masing. Komunikasi verbal dan non-verbal menjadi perekat relasi
mereka. Pada tingkat religiusnya mereka
menyerahkan diri satu sama lain; mereka bukan lagi dua melainkan satu daging.
Mereka menyadari bahwa apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan oleh
manusia. Kebersamaan dan penyatuhan hidup ini membuat mereka berdua tetap “SATU”
untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar