Rabu, 07 Mei 2014

Satu selamanya


 Kami Bukan Dua Melainkan Satu

Mereka membangun hidup  perkawian atas dasar cinta dan penyerahan diri satu sama lain. Mereka saling memberi dan menerima kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Komunikasi verbal dan non-verbal menjadi perekat relasi mereka.  Pada tingkat religiusnya mereka menyerahkan diri satu sama lain; mereka bukan lagi dua melainkan satu daging. Mereka menyadari bahwa apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan oleh manusia. Kebersamaan dan penyatuhan hidup ini membuat mereka berdua tetap “SATU” untuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar