Rabu, 30 Desember 2015

ISIS vs ISRAEL



ISIS SEGAN DENGAN ISRAEL

Melalui Harian Merdeka.com, seorang jurnalis asal Jerman,  Jurgen Todenhofer mengungkapkan fakta menarik tentang  tentara ISIS. Jurgen memaparkan persepsi para militant ISIS terhadap tantangan terberat untuk menguasai kawasan. Jika dibandingkan berperang melawan pasukan koalisi: Amerika Serikat, Prancis, Rusia dan Inggris, anggota ISIS rata-rata takut pada militer Israel. Para militan ISIS mengatakan, “kami bisa melawan tentara Amerika Serikat dengan sekutunya di darat dan udara, tetapi tidak dengan tentara Israel”.  Para militan ISIS sangat takut dengan tentara Israel, sebab Israel sangat berpengalaman dalam perang dan menguasai taktik gerilya. Jika  ISIS berani menginvasi  Israel sama artinya dengan ISIS  menguburkan dirinya lebih cepat.

Menurut Jurgen bahwa  sebagian besar militan ISIS mengakui bahwa Israel  adalah bahaya yang paling nyata. Situasi ISIS saat ini tidak bisa mengimbangi kekuatan tentara Israel. Oleh karena itu, ISIS sampai saat ini tidak pernah mau berkontak senjata dengan Israel.  Ternyata bukan hanya ISIS,  gerakan  militan Islam lainnya juga belum mau berkontak senjata dengan Israel, seperti  Al-Qaeda, Jemaah Islamiyah, Taliban, dan Boko Haram. Pendapat  Jurgen Todenhofer ini bisa dibenarkan karena dia sendiri mengadakan penelitian langsung ke Irak dan Surya selama setahun lebih. Jurgen sendiri tinggal dan hidup bersama para militan  ISIS ini.  Alasan ISIS segan dengan Israel karena tentara Israel sangat ahli dalam strategi perang dan menguasai medan.

Benar pendapat Jurgen Todenhofer ini, namun saya sendiri mempunyai pendapat lain tentang ketakutan ISIS terhadap Israel. Negara lahirnya Para Nabi ini mempunyai keyakinan sebagai kekuatan  supernatural, yaitu  YHWH (adonai) selalu berperang untuk mereka. Pada tataran insani, Negara Yahudi ini sebagai peletak dasar lahirnya masab intelektualisme. Hampir semua ilmuwan yang perna ada di kolong langit ini adalah darah Israel. Di samping itu, salah satu suku bangsa di dunia ini yang sangat kompak dan bangga dengan identitasnya adalah Israel.  Ketiga hal ini, yakni kerohanian, intelektual dan kebanggan terhadap identitas kesukuan, membuat Israel menjadi Negara kuat dan ditkuti oleh banyak  negara.