Kamis, 17 Mei 2018

Sinode II Papin - KKI


Amanat  Sinode II Keuskupan Pangkalpinang

Anak- anak dan Remaja
Kitab Suci menjelaskan hubungan Yesus dengan anak-anak. Yesus membiarkan diri-Nya menjadi sahabat bagi anak-anak. Yesus memperlakukan anak-anak secara istimewa istimewa di dalam hati-Nya. Yesus bersabda, “Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku…. sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan tidak menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak masuk ke dalam kerajaan surga…..barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar di dalam kerajaan surga….dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku”.  Melalui terang sabda ini kita dapat merasakan keinginan Yesus untuk berada bersama dan berada di dalam anak-anak, sebab anak-anak memiliki kerajaan Allah, dan kepada anak-anaklah misi Yesus akan tetap berlanjut (MGP 143).

Yesus Mengajar

Pelayanan pastoral kepada anak-anak dan remaja harus dilandaskan pada sikap Yesus kepada anak-anak: kita harus memberi kesmapatan seluas-luasnya kepada anak-anak dan remaja untuk berada bersama Yesus, menjadi sahabat-Nya. Pada saat yang sama sabda Yesus ini menandaskan bahwa  anak-anak dan remaja menjadi tanda keberhasilan missioner gereja. Pembinaan dan pendampingan anak-anak dan remaja juga perlu dikembangkan dengan semangat pendiri serikat kepausan anak dan remaja, Mgr. Charles  de Forbin Janson. Mgr. Charles mengajak seluruh umat beriman untuk menaru cinta kepada anak-anak dan remaja dan memperkenalkan Yesus kepada mereka. Umat beriman dipanggil memperjuangkan hak anak-anak dan remaja untuk memperoleh iman, cinta, perhatian, pendidikan selayaknya sebagai citra Allah. Umat beriman bertanggungjawab menanamkan benih iman, cinta, kesetiakawanan, doa dan kurban  dalam diri anak-anak dan remaja sejak dini (MGP 144)

Pembinaan anak-anak dan remaja Keuskupan pangkalpinang berpusat pada Kristus, komunio dan bermisi (tiga bintang) melalui semangat doa, derma, kurban dan kesaksian (2D2K), yang merupakan implementasi dari pembangunan gereja partisipatif. Pembinaan anak-anak dan remaja berfokus pada bagaimana melibatkan semua anak dan remaja di komunitas-komunitas basis untuk berdoa dan memberikan derma untuk kegiatan missioner gereja. Membangun kesadaran dalam diri anak-anak dan remaja untuk memahami bahwa: keberadaan mereka sebagai saksi hidup kerajaan Allah, mereka adalah garda terdepan gereja, menumbuhkan kecintaan mereka pada misi Gereja, menanamkan semangat iman, persaudaraan lewat rahmat sakramen yang mereka terima (MGP 308)

Animator-animatris
Konsili Vatikan II menegaskan bahwa keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak-anak dan remaja. Atau dengan istilah lain keluarga adalah “ecclesia domestica” – gereja Rumah Tangga - yang merupakan tempat persemaian iman, akal, etika dan moral bagi anak-anak dan remaja. Maka peran orang tua menjadi sangat penting dalam konteks ini (MGP 133). Namun, dalam realitas di Keuskupan Pangkalpinang,  keluarga-keluarga sering mengalami kesulitan dalam pembinaan anak-anak dan remaja karena berbagai alasan, seperti perkawinan beda agama, kerja dll. Oleh karena itu, pembinaan anak-anak dan remaja sepenuhnya dipercayakan pada Komunitas Basis Gerejani (KBG), terutama para animator dan animtris menjadi sangat penting (MGP 310).

Mgr. Edmund Woga, CSsR, Ketua KKM KWI
bersama pengurus

Pertemuan Delegatus Missio (Delmis) – Karya Kepausan Indonesia (KKI) di Palembang, 30 Juni – 4 Juli 2014 mengambil tema, “Membangun Kesadaran dan Semangat Misioner Umat se-Regio Sumatera”. Tema ini menggugah kita untuk bersemangat dalam tugas pelayanan kita sebagai pengikut Kristus. Seluruh keberadaan dan aktifitas kita adalah bagian dari misi. Dalam pertemuan tersebut dirumumuskan kembali hakekat dan peran para animator-animatris sebagai penggerak misi bagi anak-anak dan remaja. Animator-Animatri adalah penggerak misi yang sungguh mengabdi kepada Tuhan dan bergumul dengan tulus hati untuk menggapai kesucian pribadi. Mereka sebagai pewarta kabar gembira yang penuh semangat dan penuh pengabdian untuk memaklumkan Kristus dan mampu mendorong orang lain juga untuk mewartakan Kristus kepada bangsa-bangsa di dunia (Ad Gentes). Mereka memiliki kerelaan hati untuk ikut ambil bagian dalam peran kegembalaan Kristus, mencintai dan memperhatikan anak-anak dan remaja. Mereka rela berbagi tanggung jawab dengan orangtua – menjadi orangtua kedua. Mereka membaktikan diri dengan sepenuh hati demi keselamatan anak-anak dan remaja, mendidik anak-anak dan remaja dengan penuh cinta untuk menjadi sahabat Yesus.

Animator-animatris sebagai pencinta anak-anak dan remaja, teman yang dekat dengan anak-anak dan remaja, terutama mereka yang ditolak dan tertindas. Mereka melayani dan membimbing anak-anak dan remaja kepada Tuhan. Mereka ikut mengambil bagian dalam keprihatinan/belarasa Tuhan terhadap anak-anak dan remaja yang menderita. Sahabat dari semua anak dan remaja, khususnya anak-anak dan remaja yang miskin, terlantar, lemah dan tak berdaya.

Hakekat, hidup dan pelayanan animator-animatris: Memiliki kepribadian yang matang sebagai manusia/ integritas diri. Dicintai, dipilih dan diutus oleh Yesus. Orang katolik yang baik, menjalani hidup baru dalam roh dengan contoh hidup yang pantas. Rela berbagi iman dan berbelarasa dengan anak-anak dan remaja yang kesulitan. Rela menjadi kecil, rendah hati dan menjalin persahabatan yang serasi dengan anak-anak dan remaja. Mereka memiliki insiatif, kreatif, dan inovatif untuk mencari sesuatu baru dan menyegarkan, baik dalam hal isi maupun metode pendampingan yang sepadan dengan selera, daya serap dan kebutuhan anak-anak dan remaja. Mereka mampu membimbing anak-anak dan remaja dengan pengetahuan dan ketrampilannya. Juga harus mampu mengadakan promosi / animasi misioner dan membangun kerja sama misioner di antara anak-anak dan remaja.

Spiritualitas kemuridan dan hamba Allah adalah corak dan ciri hidup animator-animatris. Mereka harus menjadi murid-murid Yesus yang baik: Mereka tinggal bersama, belajara, bersahabat dengan Yesus dan memiliki komitmen yang tinggi seperti Yesus. Mereka hidup seperti Yesus, setiap hari, semakin lama semakin mendekati gaya hidup dan pelayanan misioner Yesus. Bersatu dengan Yesus dan orang lain sebagai saudara-suadari. Mereka membentuk dan menghidupkan persekutuan Gerejani yang konkret dalam komunitas animator-animatris. Mereka menjadi ‘chanel’ - ’saluran’ persekutuan dengan anak-anak lain dan dengan kelompoknya.

Pembinaan dan Pelatihan
Berdasarkan refleksi diatas, dapat kita simpulkan bahwa peran komunitas basis, terutama para animator-animatris sangat penting untuk pendampingan iman anak-anak dan remaja (bdk MGP 310). Mereka adalah pribadi-pribadi yang bersentuhan langsung dengan anak-anak dan remaja di komunitas-komunitas basis. Oleh karena itu, satu sisi mereka sebagai pendamping, tetapi sisi lain mereka juga membutuhkan pendampingan dan penyegaran. Banyak paroki telah melakukan pendampingan dan pembinaan secara intensif untuk para animator dan animatris. Namun, ada juga paroki mengalami kesulitan dalam pembinaan dan pelatihan tersebut.

RD. Yos Patimura,
Dirdios KKI dan KKM
Keuskupan Pangkalpinang

Tim Biar Kevikepan Babel dan KKI Keuskupan Pangkalpinang mempunyai agenda untuk mengadakan pembinaan dan pendampinang bagi para animator-animatris. Tema pendampinagn animator-animatris kali ini adalah, “Jangan takut, mulai dari sekarang engaku akan menjala manusia (Luk 5:10)”. Model pembinaan yang ditawarkan sebagia aplikasi dari tema tersebut adalah Spiritualitas kepemimpinan sebagai hamba Allah, metode mengajar, dan model-model animasi. Tujuan utama adalah mengantar orang untuk mereflesi dan menemukan diri bahwa “saya di panggil dan diutus untuk menggembangkan misi gereja lewat pendampinan iman anak dan remaja”. Menanamkan sikap kemauan dan kerelaan menjadi tenaga animator-animasi bagi anak-anak dan remaja. Para peserta (animator-animatris) mendapatkan metode baru untuk mengajar dan mendampingi anak dan remaja