Minggu, 14 Desember 2014

Agama Beri Apa

Apa Sumbangan Agama untuk Negara?

Negara telah memberikan banyak sumbangan kepada agama-agama indonesia. Agama yang paling banyak mendapatkan sumbangan adalah Islam.  Hal ini dimaklumi karena jumlah umat islam paling banyak di negara ini. Hampir semua masjid dan sekolah-sekolah muslim dibiayai oleh negara.  Negara berharap agar agama-agama yang diakui dan dipelihara oleh negara ini dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan  dan sebagai penjaga moral  bangsa yang baik.

Justru keberadaan agama-agama di negara ini menjadi penghambat perkembangan bangsa dan negara. Agama kurang memberikan sumbangan yang baik untuk bangsa ini. Agama malahan mengajari  dan melatih umatnya menjadi  pemangsa  negara sendiri, lewat tindakan kejahatan, anarkis dan terorisme. Ada agama tertentu berusaha menghapus atribut bangsa dan berjuang memasang atribut agamanya lalu meminta agar diakui secara publik. Inilah contoh teladan buruk yang didemontrasikan agama-agama di negara ini.


Agama-agama di negara ini seperti kacang lupa kulit dan pagar makan tanaman. Ketika menderita agama-agama memelas kepada negara, dan ketika telah bebas dari penderitan agama-agama berbalik dan memangsa negaranya sendiri. Seharusnya agama-agama itu membudidayakan rasa malu dan menanamkan sifat untuk memberi kepada negara. “Jangan bertanya apa sumbangan negara untuk agama-agama, tetapi tanyalah apa sumbangan agama-agama untuk negara”.

Nilai Inti

NILAI INTI CREDIT UNION JEMBATAN KASIH

1.      Catatan Awal
Kumpulan orang-orang yang hidup dalam persatuan, ingin berbagi harta milik dengan sesama, tekun beribadah kepada Allah pencipta dan akhirnya menjadi daya tarik bagi orang lain untuk ikut terlibat adalah ideal hidup bersama yang ingin dicapai dan diwujudkan oleh para pendiri dan anggota Credit Union Jembatan Kasih. Ideal ini diinspirasikan oleh apa yang terjadi 2000  tahun lalu dalam hidup komunitas Jemaat Perdana. Pada zamannya, Jemaat Perdana (pengikut awal Isa Al-masih) hidup bertekun dalam pengajaran para rasul, selalu bersatu, membagi-bagi harta miliknya kepada saudaranya yang lain, bertekun dalam doa, dan mereka menjadi daya tarik bagi orang lain.  Hal ini digambarkan dengan indah dalam Kisah Para Rasul   2: 41-47.
Terinspirasi oleh  teladan hidup Jemaat Perdana, para pendiri dan seluruh anggota Credit Union Jembatan Kasih berupaya menemukan nilai-nilai inti (core values) yang dapat digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam membangun kebersamaan.  Nilai-nilai inti yang memberikan penghormatan terhadap martabat setiap anggota, memberikan penghargaan  terhadap  kemampuan dan daya cipta para anggota.  Nilai-nilai inti yang juga akan menjadi tolok ukur penilaian moral dan pertimbangan etika baik secara pribadi  maupun secara kelompok. Nilai-nilai inti yang ditemukan adalah  Bersatu, berbagi, beribadah dan Berdaya pikat, disingkat menjadi BERSABDA. Walaupun agak dipaksakan, namun sengaja dibuat demikian, agar kita memiliki satu kata bermakna yang membantu seluruh anggota untuk mengingat nilai-nilai inti tersebut.

2.      Memaknai Nilai-nilai Inti Credit Union Jembatan Kasih
Awalan ber-dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai pembentuk kata kerja atau kata sifat.  Kata kerja yang dibentuk itu tidak memiliki obyek (intransitif), tetapi dapat memiliki pelengkap atau keterangan. Karena kata kerja yang dihasilkan awalan ber-intransitif, kata kerja itu tidak dapat dipasifkan dengan awalan di-.  Awalan ber-dalam terminologi bahasa Indonesia mempunyai makna sebagai berikut:
1.      Dalam Jumlah atau Kelipatan: bersatu, berdua, bertiga
2.      Ada Sesuatunya: berbagi: ada sesuatu yang dibagikan; berduri: ada duri; berbahaya: ada bahaya.
3.      Melakukan perbuatan pada diri sendiri: beribadah: melakukan ibadah; bersembunyi: menyembunyikan diri sendiri.
4.      Mempunyai: berdaya pikat: mempunyai daya pikat; beranak: mempunyai anak; berternak: mempunyai ternak.
5.      Selanjutnya awalan ber-juga bermakna: Memakai, Menaiki atau Menunggang, Menggunakan, Mengeluarkan atau Menghasilkan, Mengusahakan, Mengucapkan; Menunjukan Sikap;  Dalam Keadaan, Berlaku atau Bekerja Sebagai.


2.1  Bersatu
Dengan kata dasar satu dan memakai awalan ber-, kata bersatu menunjukan jumlah atau keadaan, yakni dalam kedaan satu. Kata satu menunjukan keutuhan dan kemanunggalan yang tidak dapat dipisahkan. Bersatu juga menunjukan sebuah keberagaman yang harmonis.
Credit Union Jembatan Kasih adalah sebuah wadah yang membentuk kesatuan dalam keberagaman (unity in diversity), atau dengan kata lain mengikat keberagaman menjadi satu. Meskipun berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, memiliki agama, tingkat pendidikan, status sosial,  dan tingkat ekonomi yang berbeda, semua anggota Credit Union Jembatan Kasih adalah bersatu. Mereka bersatu hati, budi dan kehendak untuk berjuang memperbaiki taraf hidup bersama. Semua orang yang bergabung dan bersatu dalam  Credit Union Jembatan Kasih adalah satu saudara dalam keberagaman.  
Anggota Credit Union Jembatan Kasih ibarat bunga yang beraneka ragam dan warna dalam sebuah taman. Tumbuh dengan keunikan masing-masing, namun secara maksimal bersama-sama membangun dan memancarkan keindahan taman. Tiap-tiap anggota Credit Union Jembatan Kasih mempunyai kerinduan dan impian yang berbeda, namun mereka ingin membangungn kehidupan yang terus-menerus menjadi lebih baik. Upaya mewujudkan kerinduan dan impian yang berbeda ini, dilaksanakan bersama-sama dalam kesatuan melalui Credit Union Jembatan Kasih. Tekad ke-bersatu-an ini terungkap dengan jelas dalam visi - misi Credit Union Jembatan Kasih, yang juga menjadi visi - misi semua anggota Credit Union Jembatan Kasih.
Ke-bersatu-an ini semakin menguat lagi bilamana seluruh anggota Credit Union Jembatan Kasih  berupaya dengan sungguh menghidupi spiritualitas Credit Union Jembatan Kasih, yakni persahabatan dan persaudaraan. Persabatan dan persudaraan sejati adalah persahabatan dan persaudaraan dalam Tuhan. Credit Union Jembatan Kasih menjabarkan semangat persahabatan dan persaudaran ini dalam cara hidup dan pelayanan demi menggalang persatuan dan kesatuan. Melalui penggalangan persatuan  dan kesatuan ini, lembaga credit union mewujudnyatakan persabatan dan persudaraan dengan banyak orang dengan berbagai suku bangsa, agama, dan  aliran.
Bagi anggota credit union, makna persahabatan dan persaudaraan tidak dapat disepelehkan, karena dengan saudara itulah setiap orang bisa saling mendukung dalam menggapai mimpi sendiri dan mimpi bersama. Arti persaudaraan sejati  adalah bila kita membiarkan dan mendukung saudara kita tumbuh sesuai dengan impian dan cita-citanya. Karena sejatinya menausia mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda namun tujuannya sama ingin dihargai dan dianggap ada. Jika persahabatan dan persaudaraan kuat di antara para anggota, maka lembaga Credit Union Jembatan Kasih akan tetap utuh selamanya.
Susunan kepengurusan Credit Union Jembatan Kasih adalah Rapat Anggota Tahunan, penasihat, pengurus, pegawas,  manajemen dan pegawai.  Walaupun berbentuk hirarkis tidak berarti bahwa satu posisi lebih istimewa dari posisi yang lain, tetapi semuanya adalah sejajar dan sederajat. Inilah sebagai filosofi bersatu  itu. Semua yang bersatu itu hanya tunduk pada tata aturan Credit Union Jembatan Kasih. Sedangkan orang-orang yang dipercayakan sebagai penasihat, pengurus, pengawas, manajemen dan pegawai  berfungsi untuk menjalankan tata kelola yang telah ditetapkan bersama. Mereka bertugas sebagai pelayan untuk melayani semua kompenen yang berada dalam persatuan dan kebersamaan itu. Mereka dipilih dan diangkat dalam forum resmi yakni Rapat Anggota untuk menjalankan tugas selama waktu yang tentukan. Masing-masing mereka diberi tugas dan tanggungjawab untuk menjalankan Credit Union Jembatan Kasih sesuai dengan batas kewenangan yang dimiliki.
Adalah tugas dan tanggung jawab anggota untuk memelihara persatuan seluruh anggota Credit Union Jembatan Kasih. Tindakan yang memecah belah persatuan harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku di Credit Union Jembatan Kasih. Hal ini sebagai jaminan dan loyalitas bentuk bersatu itu.

 2.2 Berbagi
Berbagi, kata dasarnya adalah bagi dan mengunakan awalan ber menjadi berbagi. Kata berbagi menunjukan sikap atau tindakan untuk memberikan sesuatu kepada orang lain. Berbagi berarti memberikan sesuatu yang dimilikinya kepada orang lain. Tentu saja ada banyak motivasi yang menyertai dalam tindakan berbagi itu. Ada yang mengharapakn dalam tindakan berbagi itu kelak diterimannya kembali dengan nuansa yang berbeda. Semua motivasi itu syah saja sejauh tindakan berbagi itu mengarah pada kebaikan dan kesejateraan bersama. Dalam konteks ber-cu, berbagi lebih diarahkan pada sikap pemberdayaan anggota agar anggota itu mampu memperbaiki kesejateraan hidup.  Apabila setiap anggota menjadi sejatera maka lembaga Credit Union Jembatan Kasih akan menjadi jaya. Semangat berbagi adalah bentuk rantai kehidupan yang di dalamnya tercermin relasi simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Slogan Credit Union Jembatan Kasih adalah “Melawan kemiskinan dan Membangun Perdamaian”. Slogan ini tersirat unsur berbagi. Setiap anggota bahu membahu dan membagikan  potensi yang dimilikinya untuk memberantas kemiskinan. Hanya orang miskin atau orang yang memiliki permasalahan hidup yang sama, yang dapat membangun kekuatan untuk melawan relitas kemiskinan dan problem yang ada. Semangat Credit Union dunia, “Orang Miskin menolong orang miskin” maka kemiskinan itu akan terkikis dan teratasi. Semangat berbagi harus menjadi prioritas untuk semua anggota dan orang yang hendak menjadi anggota Credit Union Jembatan Kasih.
Berbagi tidak hanya sebatas materi atau uang tetapi seluruh potensi, bakat dan kempuan dari masing-masing anggota. Semua potensi yang dimiliki oleh para anggota adalah harta yang berharga. Melalui tindakan berbagi, setiap anggota dapat dimampukan untuk berdaya saing dalam setiap karyanya. Melalui semangat berbagi setiap anggota dapat saling melengkapi satu sama lain sebagai satu keluarga besar Credit Union Jembatan Kasih. Sebagai satu keluarga besar, anggota harus peka dengan situasi saudaranya yang lain.
Setiap anggota Credit Union Jembatan Kasih memiliki sikap solidaritas terhadap anggota yang lain.  Anggota menanamkan sikap sosial dan menumbuhkan budaya rasa memiliki di dalam diri masing-masing. Anggota harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup Credit Union Jembatan Kasih. Sikap solidaritas ini diwujudkan dalam bentuk poljak yang berlaku di Credit Union. Setiap anggota berhak menabung dan meminjam, dengan menabung dan meminjam secara benar dan teratur, berarti ikut membangun dan membesarkan Credit Union Jembatan Kasih, yang pada akhirnya semua anggota mendapatkan kebebasan finansial.
Berbagi berarti memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain. Dengan harapan bahwa apa yang telah dibagikan itu dapat memampukan orang yang menerimanya menjadi berdaya guna dan berdaya saing. Maka sikap yang dibutuhkan adalah kerelaan. “barang siapa menerima, maka dia harus siap untuk berbagi”. Semangat berbagi menjadi luntur, jika kita hanya bersemangat untuk menerima sedangkan semangat  berbagi tidak ada. Contoh: Credit Union memberikan kredit kepada anggota, maka anggota harus “berbagi” (bayar angsuran) kepada Credit Union.
Unsur yang sangat penting untuk mendukung semangat berbagi adalah komunikasi dan keterbukaan satu sama lain. Setiap anggota Credit Union Jembatan Kasih harus mampun membangun komunikasi yang baik dengan para anggota, pengurus, pengawas, managemen dan pegawai. Komunikasi menjadi alat untuk melihat dan menakar setiap anggota sehingga apa yang dibagikan itu menjadi lebih efisien. Begitu juga dengan sikap keterbukaan menjadi kunci untuk membangun semangat berbagi. Kita harus terbuka dengan kebutuhan dan situasi real kita sehingga apa yang kita terima dan apa yang kita berikan itu tepat sasaran.
Semangat berbagi membutuhkan kejujuran dan loyalitas. Kejujuran adalah harga mati bagi lembaga credit union. Kekujuran dan loyalitas adalah ada dan harus ada pada setiap anggota, terlebih orang-orang yang dipercayakan untuk mengurus Credit Union: Pengurus, Pegawas, managemen, pegawai, kolektor dan anggota pada umumnya. Kepada mereka yang bersentuhan langsung dengan proses bergulirnya keuangan credit union, yakni managemen, staf kepagawain dan kolektor, kejujuran dan transparansi harus ditanamkan dan menjadi spirit hidup bersama. “Barangsiapa setia dalam perkara kecil akan dipercayakan juga perkara besar, sedangkan barangsiapa yang tidak setia ia akan dicampakan, bahkan apapun yang ada padanya akan diambil”.

2.3 Beribadah
Beribadah, kata dasarnya adalah ibadah dan mendapatkan awalan ber- menjadi beribadah. Beribadah menunjukan sebuah sikap dan perbuatan yang sedang dijalankan, yakni sedang melakukan ibadat. Ketika kita berbicara tentang ibadat berarti kita membicarakan sebuah relasi suci dengan Allah sang sumber kehidupan kita. Ungkapan relasi  intimitas kita dengan Allah kita wujudkan dalam bentuk perayaan yang disebut Ibadat. Tidakan ibadat yang kita lakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan refleksi realitas yang kita alami dalam berhubungan dengan Allah, seperti ibadat syukur dan permohonan. Ibadat adalah ucapan permohonan dan syukur kepada Allah sang pemberi segala sesuatu. Kita menyadari bahwa apa yang kita miliki adalah anugerah dari Allah. Dia mempunyai hak mutlak untuk memberi dan mengambilnya kembali, sedangkan dari pihak manusia hanya diberi hak pakai dan mengembangkannya untuk kebaikan diri dan bersama.
Anggota Credit Union Jembatan Kasih adalah kumpulan orang yang sedang beribadah. Dalam arti bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan oleh anggota Credit Union Jembatan Kasih sehari-hari harus dihayati sebagai sebuah ibadah kepada Tuhan. Maka benarlah adagimu yang mengatakan karyamu adalah ibadahmu. Oleh karena itu, pekerjaan apapun yang dilakukan oleh para anggota harus dihayati dalam konteks ibadah. Jika kebiasaan ini dikembangkan dan dihidupi oleh anggota maka tingkat kebosanan dan penyelewengan tidak akan terjadi. Melainkan pekerjaan  itu akan membawa kegembiraan, harapan dan suka cita bagi setiap orang.
Anggota Credit Union Jembatan Kasih adalah kumpulan orang-orang beriman: Katolik, Protestan, Budha, Hindu, Islam, Kongfuchu dan aliran kepercayaan.  Mereka saling memperkaya dengan pengalaman religius dimilikinya menjadi sebuah kekuatan dasyat untuk bergerak bersama membangun kesejateraan hidup. Setiap anggota diberi tempat dan waktu untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya untuk kesejateraan dan kebaikan bersama. Pluralitas agama dan kepercayaan tidak menghalangi mereka untuk bersatu. Justru dengan kemajemukan itu mereka bersinergi membentuk kekuatan spiritual untuk menjiwai keberlangsungan dan kelanggengan hidup Credit Union Jembatan Kasih.

2.4 Berdaya Pikat
Penulis Kisah Para Rasul menceritakan bahwa bahwa cara hidup Jemaat Perdana menjadi daya tarik bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka. Kebiasaan hidup mereka seperti saling berbagi, bersatu dan berdoa bersama itu menjadi hal yang menarik perhatian bagi banyak orang. Dikatakan bahwa orang-orang yang melihat cara hidup Jemaat Perdana itu menjadi tertarik dan bergabung dalam komunitas tersebut. Hampir setiap hari orang-orang datang dan bergabung dengan Komunitas Jemaat Perdana. Gaya hidup Jemaat Perdana mempunyai daya tarik atau daya pikat yang luar biasa. Hal ini dikeranakan bahwa Kemampaun Jemaat Perdana mengkomunikasikan iman yang dimiliki itu menjadi sebuah habitus. Penghayatan iman bukan hanya sebuah tataran doktrinal, tetapi menjadi sebuah aksi nyata yang dirasakan manfaatnya bagi setiap orang. Kemampuan Jemaat Perdana mengungkapkan imannya lewat kesaksian hidup nyata.
Credit Union Jembatan Kasih sebagai sebuah lembaga keuangan yang mengelola keuangan anggota berjuang untuk menampilkan wajah persaudaraan. Credit Union Jembatan Kasih dari tahun ke tahun terus belajar untuk membenahi diri menjadi lembaga yang mampu berdaya saing dan menarik bagi para anggota dan calon anggota. Credit Union Jembatan Kasih bagaikan gadis jelita yang sedang bertumbuh menuju kedewasaan. Tata aturan,  tata kelola dan poljak-poljak yang ada di Credit Union Jembatan Kasih menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk meminang dan bergabung. Pelayanan dan hospitalitas yang dimiliki oleh Credit Union menjadi daya pikat tersendiri. Setiap anggota atau simpatisan yang datang ke kantor credit union merasa berada di rumah sendiri. Tata ruang didesain sedemikian rupa untuk membentuk komunikasi persaudraan verbal dan nonverbal bagi setiap anggota yang berada di kantor credit union.
Setiap  anggota harus mampu  membawa diri dan menjaga nama baik lembaga keuangan Credit Union Jembatan Kasih. Hal ini ditampakan lewat sikap dan cara hidup di tengah masyarakat. Tata aturan yang digariskan di Credit Union Jembatan Kasih menjadi payung hukum bersama. Hidup sehati sejiwa sebagai sesama  anggota credit union harus dikembangkan. Tidak ada satu anggota pun merasa dirinya tidak ada hubungan dengan anggota lain di lembaga Credit Union Jembatan Kasih, sebab credit union tidak mengajarakan orang untuk menjadi pribadi yang individualistik. Credit union membina dan membentuk setiap orang menjadi satu saudara yang dijiwai dengan semangat saling mengenal, saling percaya, ketekunan dan kerjasa sama. Nilai-nilai persaudaraan ini  menjadikan Credit Union Jembatan Kasih menjadi daya pikat bagi orang lain.
Credit Union Jembatan Kasih dikenal luas sebagai lembaga keuangan yang dibentuk oleh Gereja Katolik. Namun keanggotaannya tidak hanya umat Katolik, tetapi merangkul semua orang dari berbagai suku, agama, ras dan golongan. Banyak orang tertarik dan bergabung dengan lembaga keuangan ini karena persepsi orang bahwa kalau disponsori atau dibangun oleh gereja biasanya baik dan mempunyai visi - misi yang jelas, terpercaya, transparan dan akuntabel. Selama ini Credit Union Jembatan Kasih terus berziarah dan membenah diri menjadi lembaga keuangan yang handal,  terpercaya, transparan dan akuntabel. Karakter baik , moralitas bagus dan keujuran para anggota, penasihat, pengurus, managemen dan pegawai adalah nilai jual tinggi untuk menentukan credibilitas Credit Union Jembatan Kasih. Nilai-nilai ini harus dijaga dan dikembangkan terus, sebab nilai-nilai ini menjadi pesona bagi orang untuk bergabung dengan Credit Union Jembtan Kasih.
3.      Catatan Akhir
Credit Union Jembatan Kasih telah memilih nilai-nilai inti (core values) sebagai penilain moral, etika dan hukum bagi seluruh komponennya: lembaga, anggota, penasihat, pengurus, pengawas, managemen dan pegawai. Nilai-nilai inti menjadi dasar berpijak  untuk menggembangkan lembaga keuangan Credit Union Jembatan Kasih. Seluruh anggota Credit Union Jembatan Kasih berhak menjaga, menghidupi dan mengaplikasikan nilai-nilai itu dalam hidup sehari-hari. Empat nilai inti: bersatu, berbagi, beribadah, dan berdaya pikat (BERSABDA), menjadi pedoman hidup Credit Union Jembatan Kasih.


Katolik: Nilai Perkawinan

Katolik:  
Menjunjung Tinggi Nilai Perkawinan

Definisi Perkawinan Katolik

Perkawian adalah persekutuan hidup antara seorang pria dan seorang wanita, yang terjadi karena persetujuan pribadi, yang tidak dapat ditarik kembali, dan harus diarakan kepada saling mencintai sebagai suami istri, dan kepada pembangunan keluarga, dan oleh karenanya menuntut kesetiaan yang sempurna, dan tidak mungkin dibatalkan oleh siapa pun, kecuali oleh kematian.


Dasar-dasar Perkawinan Katolik
Sebagian besar orang dipanggil untuk kehidupan berumah tangga. Melalui Sakramen Perkawinan, Tuhan memberikan rahmat yang khusus kepada pasangan yang menikah untuk menghadapi bermacam tantangan yang mungkin timbul, terutama sehubungan dengan membesarkan anak-anak dan mendidik mereka untuk menjadi para pengikut Kristus yang sejati.
Dalam sakramen Perkawinan terdapat tiga pihak yang dilibatkan, yaitu mempelai pria, mempelai wanita dan Allah sendiri. Ketika kedua mempelai menerimakan sakramen Perkawinan, Tuhan berada di tengah mereka, menjadi saksi dan memberkati mereka. Allah menjadi saksi melalui perantaraan imam, atau diakon, yang berdiri sebagai saksi dari pihak Gereja.

Perkawinan katolik disebut sebagai Sakramen karena kesatuan kudus antara suami dan istri yang menjadi tanda yang hidup tentang hubungan Kristus dengan Gereja-Nya.  Karenannya, perkawinan sakramental katolik adalah sesuatu yang tetap dan tidak diceraikan, kecuali oleh maut (Mrk 10: 1-10; Rom 7: 2-3; 1 Kor 7: 1-16).
Dalam kanon 1055 KHK 1983, dapat dilihat pengertian dasar mengenai per­kawinan Katolik. "Dengan perjanjian, pria dan wanita membentuk kebersamaan seluruh hidup; dari sifat kodratinya, perjanjian itu terarah pada kesejahteraan suami­ istri serta kelahiran anak; oleh Kristus Tuhan, perjanjian perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat ke martabat sakramen.

Cinta Kristus menjadi dasar perkawinan Katolik (bdk. Yoh 15:9-17; Ef 5:22-33). Yang menjadi dasar dalam membangun hidup berkeluarga adalah cin­ta Yesus Kristus kepada Gereja- Nya. Suami dan istri dipanggil untuk saling mencintai secara timbal balik, total dan menyeluruh, saling memberi dan menerima yang diungkapkan dalam persetubuhan. Persetubuhan dilakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kondisi dan situasi pasangannya, penuh pengertian, dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan. Persetubuhan bukan hanya menunjukkan kesatuan fisik biologis, tetapi juga kesatuan hati, ke­hendak, perasaan, dan visi, yakni mengusahakan kebahagaiaan dan kesejahter­aan bersama. Dengan persetubuhan, sebuah perkawinan disempurnakan.

Tujuan dan sifat dasar Perkawinan Katolik
Segi Unity: Seorang wanita dan seorang pria dipanggil untuk saling membahagiakan dan mencapai kesejateraan suami-istri.  Keduanya memiliki tanggungjawab dan memberikan kontribusi untuk mewujudkan kesejateraan dan kebahagiaan suami-istri.


Segi Prokreatif: Terarah pada keturunan. Kesatuan pasangan suami-istri dianugerahi rahmat kesuburan untuk memperoleh buah cinta berupa keturunan manusia baru yang menjadi makhota perkawinan. Anak yang dipercayakan Tuhan harus dicintai, dirawat, dipelihara, dilindungi, dididik secara katolik. Ini merupakan tugas hakiki dari suami-istri yang keluar dari hakikat perkawinan.

Menghindari perzinaan dan penyimpangan seksual. Perkawinan dimaksud­kan juga sebagai sarana mengekspresikan cinta kasih dan hasrat seksual ko­drati manusia. Dengan perkawinan, dapat dicegah kedosaan karena perzi­naan atau penyimpangan hidup seksual. Dengan perkawinan, setiap manusia diarahkan pada pasangan sah yang dipilih dan dicintai dengan bebas sebagai teman hidup. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Paulus, "Tetapi, kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin daripada hangus karena nafsu" (lKor 7:9).
Perlu diketahui bahwa dalam perkawinan katolik: kemandulan, baik salah satu mau pun keduanya, tidak  tidak membatalkan perkawinan, dan tidak ada alasan untuk bercerai. Anak hanya buah kasih dari rahmat Allah melulu.

Sifat-sifat perkawinan Katolik
Unitas, artinya kesatuan antara seorang pria dan seorang wanita menurut relasi cinta yang eksklusif. Dengan kata lain, tidak ada hubungan khusus di luar pasutri. Sifat unitas mengecualikan relasi di luar perkawinan, po­ligami, PIL, WIL.
lndissolubilitas, tak terceraikan, artinya ikatan perkawinan hanya diputus­kan oleh kematian salah satu pasangan atau keduanya. "Apa yang sudah disatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (bdk. Mat 19:6; Mrk 10:9). Untuk itu, dituntut adanya kesetiaan dalam untung dan malang, dalam suka dan duka. Dalam hal inilah saling pengertian, pengampunan sangat dituntut.
Sakramental, artinya sakramentalitas perkawinan dimulai sejak terjadi­nya konsensus/perjanjian antara dua orang dibaptis yang melangsungkan perkawinan. Perkawinan disebut sakramental, artinya menjadi tanda ke­hadiran Allah yang menyelamatkan. Untuk itu, dari pasangan suami-istri dituntut adanya cinta yang utuh, total, radikal, tak terbagi sebagaimana cinta Yesus kepada Gereja-Nya (bdk. Ef 5:22-33).

Pembelajaran Buat Kita
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, akhirnya kita mengetahui bahwa Gereja Katolik menjunjung tinggi perkawinan. Bahkan satu-satunya, agama yang menempatkan keluhuran dan martabat perkawinan luar biasa baik dalam doktrin maupun dalam parktiknya. Berdasarkan pemahaman tersebut,  akhirnya saya memaklumi bahwa Gereja Katolik sangat tegas dan teliti soal perkawinan selama ini.
Satu-satunya agama yang mempunyai hukum perkawinan bersifat monogami. Hal seperti ini sangat langkah untuk dunia dewasa ini, yang penuh dengan hedonisme, free seks, perceraian dan lain-lain. Monogami ini juga sebagi tindakan untuk menghormati martabat manusia. Manusia bukan hewan sehingga hari ini kawin besok cerai, lalu kawin dan cerai terus.