Senin, 13 Oktober 2014

Modul RET2 SD

MODUL REKOLEKSI UNTUK SEKOLAH DASAR

MENCAPAI BINTANGKU MERAIH CITA-CITA


A.     Konsep Dasar
Tema:
Aku mampu Bertangggunng Jawab dalam Mencapai Bintangku-Meraih Cita-cita

Tujuan:
·         Mengenal diri, anugerah-anugerah, potensi, bakat, kemampan, dan keunikannya. Akhirnya, siswa mampu mensyukurinya.
·         Menemukan cita-cita dan impian masa depan  dan memberi semangat  untuk bertumbuh dan berkembang demi menggapai cita-cita dengan .
·         Agar peserta ret-ret menyadari bahwa untuk meraih cita-citanya butuh ia harus bertanggungjawab atasnya

C.      Detail Sesi

Sesi PENGANTAR:
ü  Ibadat Pembukaan
Waktu
Tempat

ü  Perkenalan dan introduksi Awal   : 
Tempat     : aula
Peralatan  : Alat tulis, laptop, LCD
 Selamat datang dan doa pembuka
 Perkenalan dan  Penjelasan tentang: tata Tertib selama Ret-ret
Penjelasan singkat tentang arti retre: dikaitkan dengan pengalaman dan harapan-harapan para siswa
Ditekankan: keberhasilan ret-ret ini tergantung dari kesediaan, keterbukaan dan kesungguhan hati dari para peserta. Pembimbing utama adalah ROH KUDUS sendiri. Caranya dengan menciptakan 4 K: Keterbukaan, Keheningan/ketenangan, Kerja sama, dan Kedisiplinan.
Pembagian Kelompok
Penjelasan alur/rangkaian kegiatan ret-ret secara garis besar.
Kesepakatan/aturan main yang perlu ditaati bersama, yaitu:
1.      Suasana yang perlu dibangun adalah HENING/MENENG. Keheningan bukan sekedar diam dan tenang secara fisik, tapi soal hati.
2.      Alat-alat elektronik: Hand Phone, Walkman, MP3 Player, Mp4, dsb. Gimana baiknya? Dikumpulkan?
3.      Papan nama (callcard) harus selalu dipakai dalam setiap acara bersama.

Pengumuman: nanti malam, setelah Renungan malam disediakan waktu bagi peserta untuk ber-curhat atau bercerita dengan para pendamping: Apa yang dibicarakan bebas, boleh tentang apa saja. Hal ini tidak wajib, tapi sukarela, dan bagi yang mau/butuh.


 Sesi I  “MERASAKAN KASIH TUHAN DALAM DIRI ORANG LAIN”
Waktu       : 19.30 – 20.30
Tempat     : Aula
Peralatan  : alat tulis (ballpoin dan kertas HVS), laptop, LCD
Tujuan      :
1.         Mengajak siswa untuk merasakan Tuhan yang mencintai mereka dalam diri orang lain.
2.         Menyadari bahwa siswa berada di tengah-tengah banyak orang yang mencintainya dan mendukungnya untuk meraih cita-cita : orang tua dan keluarga, teman, sahabat, guru, kepala sekolah, serta orang lain yang ada di sekitarnya.
3.         Mensyukuri anugerah Tuhan.

Materi / Bahan:
Sepanjang hidupku aku dicintai

I.      Permainan: Membuat Peta Hidupku (30 menit)
Setiap anak diberi satu kertas HVS untuk ‘Membuat Peta Hidupku’. Untuk membuatnya, anak bekerja secara pribadi.
    Langkah-langkah membuat peta hiduku:
1.         Di tengah-tengah kertas, anak-anak diajak untuk menggambar rumah.
2.         Setelah rumah tergambar, anak-anak diajak untuk membuat lingkaran dan diisi dengan nama orang yang dicintai/mencintainya. Keluarga diletakkan di dalam rumah, sedangkan orang lain (selain keluarga) ditempatkan di luar. Semakin dekat letak lingkaran itu dengan rumah, semakin dekatlah rasa sayang/disayangi yang dialami oleh anak. Demikian pula sebaliknya. Semakin jauh lingkaran dari rumah, semakin jauh rasa sayang/disayangi yang dialami oleh anak.
3.         Buatlah sebanyak-banyaknya.

Setelah selesai membuat peta hidupku, anak-anak diajak untuk menghitung jumlah lingkaran yang tergambar.

II.    Pemaknaan:
Permainan tersebut mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa sepanjang hidupnya anak-anak dicitai oleh banyak orang. Rumah adalah tempat pertama di mana kita mengenal cinta. Ibu yang melahirkan kita, membelai kita dengan penuh mesra. Cintanya begitu besar. Tak ada satupun kesalahan kita dan perbuatan nakal kita yang tidak dimaafkan oleh sang ibu. Dengan penuh kelembutan ia menjaga kita waktu kita tidur, waktu kita bermain, dan setiap saat doanya bagi kita selalu kita dengar. Ayah bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan kita: membayar uang sekolah, memberi uang saku, dan memberi banyak hal yang kita minta. Ayah juga selalu melindungi kita dari bahaya yang mengancam. Keluarga, sahabat, teman-teman, bapak ibu guru, dan orang-orang di sekitar kita juga mencintai kita dengan cinta yang tak terbatas. Dengan dicintai, muncul rasa kebahagiaan. Kesepian pun sirna. Orang-orang yang dicintai membuat hari-hari kita jadi semangat. Semuanya itu adalah pemberian Tuhan kepada kita. Tuhan itu baik hati. Itulah yang harus selalu kita syukuri. Kita bersyukur melalui doa-doa kita kepada Tuhan. Di samping itu, kita juga harus membalas kebaikan Tuhan itu dengan membuat orang-orang yang kita cintai bahagia. Menggapai cita-cita setinggi langit merupakan salah satu cara untuk bersyukur kepada Tuhan.

III.  Pertanyaan Panduan
1.    Berapa banyak orang yang kamu tulis dalam kertas itu?
2.    Siapa yang paling kamu cintai? Mengapa?
3.    Apa yang akan kamu lakukan untuk orang yang kamu cintai itu?

  
Sesi II “MELIHAT KADO DARI TUHAN”
Waktu       :  20.30 – 21.30
Tempat     : Aula
Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis
Tujuan      :
1.      Setelah sisiwa diajak untuk mensyukuri anugerah Tuhan berupa orang-orang yang mencintainya, siswa diajak untuk mengenali dan menghitung berbagai potensi, bakat, ketrampilan, dan sifat-sifat positif yang dimilikinya.
2.      Mengajak anak-anak untuk menggali anugerah Tuhan
3.      Membiasakan anak-anak untuk mensyukuri anugerah Tuhan

Materi/Bahan:

Aku Kuat, Tuhanku Hebat

Sebelum menciptakan manusia, Tuhan Allah menciptakan bumi dan segala isinya. Ada matahari, bulan dan bintang, langit, bumi, tanaman, binatang, daratan dan lautan. Semua itu diciptakan baik adanya dan Tuhan memandangnya baik. Baru pada hari keenam, Tuhan menciptakan manusia. Berbeda dengan ciptaan sebelumnya, manusia diciptakan dengan sangat baik adanya. Bahkan Tuhan memandangnya sungguh sangat baik. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Bahasa menterengnya: sesuai dengan gambar dan citra Allah.
Manusia dianugerahi oleh Allah 3 daya yang luar biasa. Daya itu sama artinya dengan kekuatan. Apa aja ketiga  daya itu? Tiga daya itu adalah daya cipta, daya rasa dan daya karsa.
1.     Daya Cipta
Daya Cipta berarti kekuatan untuk membuat, menciptakan sesuatu. Gimana caranya? Tuhan telah memberi manusia akal budi, pikiran, otak. Dengan akal budinya itu, manusia dapat berpikir. Dengan demikian, ia memiliki kecerdasan dan kreativitas. Ia dapat memilih dan membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang benar dan salah. Inilah yang membuat manusia istimewa dibandingkan makhluk Tuhan yang lainnya.
2.     Daya Rasa
Daya Rasa berarti kekuatan untuk merasakan segala sesuatu. Gimana caranya? Tuhan menganugerahi indera atau organ tubuh kepada manusia. Ada yang disebut panca indera, yaitu: mata, telinga, hidung, mulut, dan lidah. Mata berfungsi sebagai indera penglihatan. Telinga berfungsi sebagai indera pendengaran. Hidung berperan sebagai indera penciuman, merasakan bau atau aroma tertentu. Lidah dapat digunakan untuk merasakan dan mencecap, entah rasa makanan, minuman, dsb.
Selain itu, tubuh manusia dapat juga merasakan hawa dingin melalui tangan, kaki, kulit, dsb. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai perasaan yang istimewa. Ada perasaan gembira, syukur, bangga, takut, cemas, sedih, gelisah, kecewa, dsb.
3.     Daya Karsa
Daya Karsa berarti kekuatan untuk melakukan kehendak, keinginan, karya, segala pekerjaan, dsb. Keinginan manusia ini tidak harus selalu diikuti. Tidak semua keinginan harus dilaksanakan. Nah, untuk memilih dan menyeleksinya, manusia dibekali daya kritis dan akal budi. Dengan demikian, tindakannya nggak hanya berdasarkan insting atau naluri belaka, tetapi akal sehat dan hati nurani.   

Setiap orang diciptakan secara unik. Setiap anak berbeda dengan anak yang lainnya. Anak kembar pun tidak sama persis. Pasti ada yang berbeda. Tuhan pasti memberikan “KADO” yang terbaik bagi setiap anak. Kado bukan sekedar kado ulang tahun, melainkan kado untuk hidup. Itulah KADO KEHIDUPAN. Apa aja KADO KEHIDUPAN itu????
Tuhan menganugerahkan KADO KEHIDUPAN kepada kita yang berupa:
1.              Keadaan fisik    : sehat, punya organ tubuh lengkap, tidak cacat, cantik, ganteng, dsb.
2.              Bakat/talenta  : menyanyi, melukis, memasak, olah raga, menulis/jurnalistik, bermain musik, berpidato, menari, dsb.
3.              Watak/sifat      : sabar, suka menolong, ringan tangan, rajin, tekun, murah hati, lemah lembut, tegas, rendah hati, jujur, berani, hemat, murah senyum, mudah bergaul/supel, disiplin, gembira, soleh/suci, dsb.
4.              Pengalaman     : berziarah, berdoa, membantu orang tua, ulang tahun, terima komuni I, bertemu seseorang, piknik, dsb.

Pertanyaan pengolahan diri:
1.                   Apa hobi yang aku senangi?
2.                   Apa saja KADO dari Tuhan yang aku miliki?
3.                   Apa saja kekurangan-kekurangan yang masih perlu aku perbaiki?

Dinamika Kelompok:
1.              Setiap peserta diberi kertas HVS sebanyak 1 lembar.
2.              Kertas tersebut dilipat menjadi 4, kemudian setiap lipatan ditulisi : Keadaan Fisik, Bakat/Talenta, Watak/Sifat, dan Pengalaman Mengesan.
3.              Buatlah/carilah simbol yang menggambarkan kado dari Tuhan yang Anda terima.


Sesi III “Tanggungjawabku dalam meraih Cita-citaku”
Waktu       : 08.00 – 09.00
Tempat     : Aula
Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis
Tujuan      :
1.       Siswa diajak untuk mengetahui memahami, dan merumuskan apa itu nilai tanggungjawab
2.       Siswa diajak untuk melihat apa saja yang menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang anak di rumah, sekolah dan sesame-lingkungan hidup.
3.       Siswa bisa menerapkan nilai tanggungjawab dalam mencapai cita-citanya
.


Materi/Bahan:
Pengantar:
Untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita kita, salah satu nilai yang perlu dilatih, dimiliki dan dihidupi adalah nilai tanggungjawab. Seringkali anak berpikir bahwa untuk mencapai apa yang dicita-citakan bukanlah tanggungjawab dia, melainkan tanggungjawab orang tua, guru dan para pembimbingnya. Hal ini kemudian mendorong anak untuk selalu mencari penyebab di luar dirinya bila mana ia gagal atau tidak berhasil seperti tidak naik kelas, mendapat nilai merah. Dengan memahami apa yang menjadi tanggungjawabnya siswa mampu melatih diri untuk melihat apa saja yang menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang siswa di sekolah, seorang anak di rumah, seorang sahabat ketika berada bersama teman-temannya. Untuk itu perlu memahami dan melatih diri senjak dini untuk bertanggungjawab atas apa yang menjadi mimpi dan cita-citanya

NILAI TANGGUNGJAWAB:
Pengertian: Secara umum dapat katakan bahwa TANGGUNGJAWAB ADALAH: Kemauan yang mendorong seseorang untuk memberikan dirinya (waktu, pemikiran dan tenaganya) dalam menerima tugas/peran/kewajiban yang dipercayakan kepada dirinya.
Dari pengertian ini dapat kita katakan bahwa:

  1. Tanggungjawab berarti: menerima apa yang diwajibkan dan melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan kemampuan kita.
Aktivitas:
Bagilah para peserta rekoleksi/retret dalam kelompok kecil, masing-masing berisi 4-8 orang.  Tiap kelompok menunjuk salah satu anggota kelompoknya yang harus bertugas membimbing hanya dengan kata-kata, tiap anggota kelompoknya yang matanya ditutup. Katakanlah bahwa semakin bertanggungjawab bimbingan yang diberikan, maka makin mudah bagi anak yang ditutup matanya tersebut menemukan langkah-langkahnya. Apakah kita menggunakan kemampuan kitya yang terbaik untuk memberikan bimbingan yang tepat dan akurat?. Diskusikanlah hasil-hasil dan pengalaman para peserta tersebut.

  1. Tanggungjawab adalah menjalankan APA yang AKU ucapkan.

Secara singkat, ajukanlah beberapa pertanyaan berikut kepada para peserta:
·         Apakah kamu percaya pada perdamaian?
·         Apakah kamu percaya pada kasih saying untuk lingkungan?
·         Apakah kamu percaya pada kesetiaan?
·         Apakah kamu percaya akan menjadi teman yang baik?
·         Apakah kamu percaya akan menjadi seorang murid yang baik?

Katakanlah, “tanggungjawab berarti bahwa kamu mengusahakan yang terbaik untuk melakukan apa yang kamu percayai itu baik dan benar. Marilah kita lihat beberapa butir Refleksi:
v  Bila kita meninginkan kedamaian, kita harus bertanggungjawab untuk menjadi penuh damai
v  Bila kita mengingingkan lingkungan hidup kita bersih dan sehat, maka kita harus bertanggungjawab menjaga kebersihan lingkungan hidup kita dan merawatnya dengan baik.
Sadar atau tidak, satu tanggungjawab yang sering kita abaikan atau langgar adalah melakukan apa yang kita katakana. Bila kita mempercayai prinsip-prinsip atau nilai-nilai tertentu, maka apa yang kita lakukan atau bilamana kita bertindak harus mendukung kepercayaan atau nilai-nilai kita tersebut. Misalnya, bila saya percaya pentingnya merawat lingkungan, tetapi saya membuang bungkus permen sembarangan, maka saya “TIDAK MENJALANKAN APA YANG SAYA UCAPKAN”.

  1. Tanggunggjawab adalah melakukan apa yang menjadi tugas kita

Kisah tentang seorang Petani
Pada suatu hari, petani tersebut ingin makan roti, tetapi tidak memiliki gandum. Jadi, ia memutuskan untuk menanam gandum. Ia meminta bantuan pada seseorang tetangganya, tetapi orang tersebut tidak ingin membantu. Di setiap langkah – saat tiba waktunya untuk menyirami tanaman gandum, memotongnya, menghaluskan gandum, membuat api dan membuat roti – petani tersebut terus meminta tolong pada orang-orang. Tetapi setiap kali permintaannya ditolak. Tetapi ketika sudah waktunya untuk makan roti tersebut, apakah yang terjadi? Betul sekali, bahwa semua orang ingin memakan rotinya. Lalu apa yang dikatakan oleh petani tersebut? Ia berkata: “saat saya meminta bantuan kalian untuk menanam, menyirami, memanen, menggiling dan memanggang..kalian bilang tidak, tidak..tidak, tidak, dan tidak. Oleh karena itu, aku membuat roti ini sendiri dan aku akan memakannya sendiri.
Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang paling agung, kita sangat beruntung – kita memiliki kemampuan, akal budi untuk berkarya, kita harus melakukan apa yang menjadi tugas kita. Jadi, apakah yang ingin kita ciptakan?  (peserta diminta untuk memberikan jawaban ketika ditanya, untuk mendapatkan nilai yang baik apa saja yang menjadi harus dilakukan dan dibuat untuk menciptakan nilai yang baik.
Jawaban yang diharapkan dari peserta:  menyusun jadwal dan menyediakan waktu untuk belajar pribadi,  mencatat, tekun mendengarkan ketika guru mengajar di kelas, jujur dalam mengerjakan tugas, bertanya kepada guru bila belum mengerti atau ada yang kurang jelas.. dll.

Diskusi tentang Tanggungjawabku:
1.      Hal-hal apa saja yang menjadi tanggungjawabmu pada dirimu sendiri
2.      Hal-hal apa saja yang menjadi tanggungjawabmu sebagai seorang murid?
3.      Bagaimana perasaanmu bila kamu berhasil memenuhi tanggungjawabmu sebagai seorang murid?
4.      Bagaimana perasaanmu dan apakah akibat-akibatnya bila kamu tidak memenuhi tanggungjawabmu?

  1. Bertanggungjawab membuat kita sebagai sahabat baik

Menjadi bertanggunjawab bertanggungjawab berarti kita dapat dipercaya. Kita semua ingin agar keluarga kita bertanggungjawab untuk kita. Orangtua bertanggunjawab menyediakan makanan dan perlindungan. Sebagai seorang anak, saya merasa orangtua saya bertanggungjawab memberikan saya cinta. Seorang teman memiliki tanggungjawab untuk bisa dipercaya.

Pertanyaan diskusi:
  • Bagaimana perasaanmu ketika orang-orang tidak melakukan apa yang mereka bilang akan mereka lakukan atau ketika mereka tidak bertanggungjawab?
  • Bagaimana perasaanmu ketika teman-temanmu membicarakan hal-hal yang tidak benar tentang dirimu atau membuatmu kecewa?
  • Bagaimana perasaanmu bila temanmu dapat dipercaya?


Sesi IV  “Mengejar cita-cita bersama dengan Teman/orangtua/para Guru!”

Waktu       : 10.00 – 11.00
Tempat     : Aula
Peralatan  : alat tulis (ballpoin dan kertas HVS), laptop, LCD
Tujuan      :
1.        Mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa Tuhan menciptakan teman-teman.
2.         Menyadarkan anak-anak bahwa seseorang membutuhkan orang lain dalam menggapai cita-cita.

Materi/Bahan:
I.      Dinamika Kelompok: “Kapal Perang”
1.                  Peserta dibagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
2.                  Setiap Kelompok memilih nama kapal perang: Harimau, Elang, Rajawali, Garuda, dsb.
3.                  Setiap orang dalam kelompok berbaris dan masing-masing orang mengatakan: Pasukan, siap, tembak, doooooorrrrrr, nama kapal musuh.
4.                  Begitu bergantian, semakin lama semakin cepat. Nanti tinggal 1 kapal perang yang keluar jadi pemenang berkat kerja sama dan kekompakan.
5.                  Nilai-nilai yang ditanamkan: kerja sama, kekompakan, perjuangan, tak kenal menyerah, dan komunikasi dalam tim. 


Sesi V “AKU BISA MENGGAPAI BINTANGKU KARENA ITU ADALAH TANGGUNGJAWABKU!”

Waktu       : 11.00 – 12.00
Tempat     : Aula
Peralatan  : Laptop, LCD, alat tulis (untuk anak-anak)
Tujuan      :
1.      Mengenalkan anak pada macam-macam gaya belajar
2.      Mencari cara belajar yang paling baik bagi masing-masing siswa
3.      Mengajak anak-anak untuk membangun niat demi masa depannya

Materi/Bahan:
Aku dan Masa Depanku
Ice breakiing
1.    10 Gaya belajar
2.    Anak-anak memilih salah satu gaya belajar yang paling tepat bagi dirinya

Mengenali Gaya Belajar yang cocok
Orang bilang bahwa setiap anak mempunyai gaya belajar yang khas. Setiap anak nggak sama. Katanya, gaya belajar seseorang dapat menggambarkan karakter/sifat seseorang. Bener nggak yach? Untuk membuktikan benar atau tidak, mari kita simak dulu 10 gaya belajar berikut ini:

1.         Belajar sambil dengerin musik
Kalau kamu suka dengerin musik/lagu yang keras (rock, Linkin Park, Michael Jackson, dsb) itu berarti kamu punya watak yang keras. Kamu paling nggak suka diganggu oleh siapa pun ketika dalam belajar. Temperamenmu suka nggak terkendali. Tetapi kalau kamu suka dengerin musik yang slow, lembut (Chrisye, Nikita, dsb), kamu tipe orang yang gampang terbawa suasana. Orang bilang kamu agak suka mentingin diri sendiri. Tapi nggak parah-parah amat kok. Sebab kadang-kadang kamu bisa berubah total jadi seorang sahabat yang sangat peduli, peka dan perhatian pada teman.

2.         Belajar sistem kebut semalam
Wah, kamu orangnya paling nggak bisa mengatur diri sendiri. Kamu kurang dapat menggunakan waktu dengan baik: kadang terlalu santai; kalau sudah kepepet, kamu suka kebingungan sendiri. Kalau kebiasaan ini nggak kamu hentikan segera, kamu akan kerepotan juga lho. Kadang-kadang temen-temenmu nggak dapat mengikuti iramamu. Padahal, kamu sebenarnya orangnya asyik dan suka menolong teman yang dalam kesulitan. Maka, biar hidupmu makin asyik, ubahlah sikap-sikap negatif itu. Mulai benahi dirimu sedikit demi sedikit. Dimulai dengan mengatur jadwal yang tepat untuk semua kegiatan yang akan dilakukan. Apalagi menjelang ujian akhir nasional ini. Setidaknya, cobalah dulu sebulan, seminggu, setiap hari. Tekuni dan lanjutkan terus bila berhasil.


3.         Belajar dengan membuat ringkasan
Kamu orangnya sistematis banget. Apa yang kamu lakukan selalu direncanakan dan dipertimbangkan secara matang. Daya ingatmu juga bagus. Kamu nggak suka bertele-tele. Orang paling demen dan senang bekerjasama dengan kamu. Tapi ingat, kadang karena terlalu sederhananya pola pikir dan sikapmu, kamu bisa nggak peduli dengan pendapat orang lain dan dengan hal-hal yang penting. Baik kalau kamu memperhatikan hal-hal yang sederhana yang awalnya kamu anggap nggak penting. Siapa tahu hal itu sangat berguna bagimu kelak.

4.         Belajar dengan cara menghafal
Kamu masih suka tergantung sama orang lain yach? Banyak hal yang sering membuat kamu bingung, bahkan kamu nggak bisa mutusin sendiri. Mungkin hal ini disebabkan karena kamu nggak suka nyakiti orang lain. Hal sekecil apapun pasti kamu usahakan untuk berdiskusi dan minta pendapat orang lain terlebih dahulu. Nggak masalah sih selagi orang-orang yang kamu minta pendapat asyik dan bisa memberikan saran yang baik. Tapi ingat, nggak selamanya kita akan tergantung pada orang lain dan menunggu keputusan orang lain. Kadang ada beberapa hal yang harus diputuskan sendiri, apalagi menyangkut tentang hidup kita sendiri.]

5.         Belajar bareng teman-teman (belajar kelompok)
Kamu orangnya sangat familiar, ramah, dan suka menghargai pendapat orang lain. Kamu paling seneng berbagi segala sesuatu dengan sobat-sobatmu daripada kamu rasakan sendiri. Kadang karena sikap yang suka terlalu baik, membuat beberapa sahabatmu suka tergantung pada kamu. Oh ya, ada satu sifat lain yang mesti kamu benahi lagi biar makin oke, yaitu kurangi kebiasaan dugemmu bareng temen-temenmu! Tapi kalau keseringan, wah bisa jeblok prestasimu. Nggak ada salahnya kamu menolak ajakan yang nggak penting dari teman-temanmu. Ingat: kita nggak selamanya akan bersama-sama dengan teman terus? Ada saatnya kita harus mulai memikirkan hidup kita sendiri biar nggak nyesel di kemudian hari.

6.         Belajar tanpa ada satu suara yang mengganggu (tenang)
Agak egois dan mau menang sendiri. Kadang orang lain susah banget untuk menasihatimu. Dalam diskusi, biasanya kamulah yang menguasai pembicaraan. Kalau udah terlalu asyik, kamu jadi suka lupa diri dan nggak mau mendengarkan masukan orang lain. Jangan dipelihara kebiasaan ini. Tapi di balik kekuatanmu itu, kamu memiliki sifat yang cenderung tertutup. Orang lain suka nggak tahu apa sebenarnya kemauanmu. Kamu cepet banget merasa bete. Jika udah bete, kamu bisa diam dan menyendiri di kamar berjam-jam tanpa makan dan minum.

7.         Belajar dengan cara tebak-tebakan (model kuis)
Kocak berat, suka iseng. Itulah kelebihan sekaligus kekuranganmu. Menjadi kelebihan karena di manapun kamu berada, orang selalu gembira dengan kehadiranmu. Kamu paling pinter menghidupkan suasana, membuatnya menjadi lebih hangat dan seru. Ide-idemu cemerlang dan selalu ditunggu orang lain. Disebut kekurangan karena sikap kocakmu membuat kamu nggak dianggap serius oleh orang lain. Dan sifat isengmu kadang kelewatan, nggak dapat dibendung. Maka, hati-hati ya jangan sampai membuat orang sakit hati.

8.         Belajar di tempat terbuka
Suka tantangan, sportif berat. Itulah karakter/sifatmu. Kamu paling nggak betah berada dalam ruangan karena bisa membuat pikiran terbelenggu. Kamu lebih suka suasana berbau alam. Kamu suka di gunung, di pantai, atau menikmati alam pedesaan dengan segala keindahannya. Sifatmu yang ringan tangan membuat banyak orang menyayangi dan membutuhkanmu.
9.         Belajar sambil ngemil
Suka ngerumpi dan suka mengulang-ulang kesalahan. Bisa kok manusia melakukan  hal itu, tapi jangan keseringan dan keterusan. Ngerumpiin orang lain memang asyik banget, tapi kalau terlalu sering, malah akan dibuat-buat dan cari-cari. Nggak baik kalau ngerumpi terus, apalagi jika bahan rumpiannya nggak bener. Wah, bisa sakit hati tuh orang. Lebih baik kamu intropeksi diri dan membuang kebiasaan yang nggak sehat ini.

10.     Belajar sambil mondar-mandir
Kamu orangnya suka cuek. Konsentrasi nggak mudah pecah dalam situasi segawat apapun. Jarang orang punya sifat ini. Orang biasanya menganggapnya aneh. Aneh atau keras kepala ya? Ada baiknya juga yaitu: kamu nggak mudah terpancing dan terbawa emosi dan situasi. Pendirianmu cukup kuat, susah digoyahkan. Baik kalau hal yang ini dipertahankan.

Pertanyaan panduan:
1.    Manakah cara belajar yang paling tepat bagimu? Berikanlah alasanmu!
2.    Apakah cara belajar yang biasa kamu lakukan sesuai dengan salah satu dari 10 cara belajar tersebut?



============
Catatan tambahan:
Tanggungjawab bukan saja merupakan kewajiban, tetapi juga sesuatu yang memungkinkan kita untuk memperoleh apa yang kita harapkan.
Tanggungjawab mencakup tiga hal:
  1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
  2. Tanggungjawab terhadapa orangtua, guru dan sesama
  3. Tanggungjawab terhadap Tuhan

Orang yang bertanggungjawab adalah orang yang proi-aktif
ü  Orang yang bertanggungjawab jawab adalah mereka yang berani mengakatan:
“Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain. Sayalah menjadi pendorong diri sendiri dan bertanggunjawab atas pilihan saya”
ü  Orang yang bertanggungjawab adalah orang yang PRO AKTIF
ü  Orang-orang pro aktif adalah mereka yang selalu berusaha untuk membuat segala sesuatu terjadi
ü  Lawan dari pro-aktif adalah reaktif.
ü  Orang-orang yang reaktif adalah orang-orang yang membiarkan segalanya terjadi, mempersalahkan orang lain sebagai penyebab segala sesuatu terjadi, bingung atas apa yang akan terjadi.

Pertanyaan untuk refleksi malam dan tugas pribadi untuk komitmen ke depan:
·          Hal-hal apa sajakah yangm menjadi tanggungjawabmu sebagai seorang anak?
·         Sumbangan apakah yang bisa kamu berikan kepada keluargamu?
·         Sumbangan apakah yang bisa kamu banggakan?
·         Apa yang kamu lakukan untuk menunjukkan pada ibumu bahwa kamu bertanggungjawab?
·         Apakah kamu ingin melakukan hal lain untuk menunjukkan padanya bahwa kamu bertanggungjawab?
·         Apa yang kamu lakukan untuk menunjukkan pada  ayahmu bahwa kamu bertanggungjawab?
·         Apakah kamu ingin melakukan hal lain untuk menunjukkan padanya bahwa kamu bertanggungjawab?