Dimana ada keselamatan, di situ ada tantangan
Kisah pencari harta
karun…………
Pria tua akhirnya mengatakan, “Semua jalan tadi sebenarnya
bisa menuju harta karuan. Hanya saja untuk menujuh kesana, anda harus melewati
jalan tersebut. Anda bisa memilih melewati
kolam lumpur, semak duri, atau binatang buas. Anda dapat pilih salah
satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat harta karun, anda harus berani
melewati salah satunya. Jika anda tidak mau, silahkan kembali saja …(mengingatkan saya akan sebuah tulisan
di kompleks Pangdam Bukit Barisan: “
Jika anda ragu-ragu, lebih baik pulang saja)
Begitu mendengar penjelasan dari pria tua itu, ia menundukkan
kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan kembali pulang.
Bacaan Pertama: Berkisah tentang NUH yang luput
dari air bah. Perstiwa luputnya NUH dari air bah ini bukan terjadi secara
kebetulan. Melainkan sudah jauh-jauh hari Allah mengingatkan NUH bahwa akan
terjadi banjir besar di bumi ini. Segalah sesuatu yang tidak berkenan di hati
Allah akan dihanyutkan bersama air bah. Apa bila NUH ingin selamat dari air
bah, maka ia harus membuat bathera dan memasukan segala macam ciptaan
berpasang-pasangan di dalam batheranya. NUH melakukannya dengan baik. Atas
ketekunan dan keuletannya, Allah menyelamatkan NUH dan batheranya. Allah
memberikan perjanjian kepada NUH, bahwa, “perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan
kamu serta segala makluk hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun temurun,
untuk selama-lamanya. Sejak saat ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan
oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi”
NUH telah mendapatkan rahmat keselamatan dari Allah. Memang rahmat
itu sepenuhnya milik Allah. Namun, NUH tidak
berdiam diri, atau menunggu pasif datangannya rahmat dari Allah. Melainkan NUH juga berjuang untuk menghadapi
godaan dan tantangan. Salah satunya adalah NUH harus melepaskan istana dan
hartanya, untuk membuat bathera menjadi tempat tinggalnya yang baru. NUH
ditantang untuk keluar dari zona kemapanannya, dan NUH telah berhasil melakukannya.
Bacaan kedua: Rasul Petrus kembali mengingatkan
orang sezamanya tentang peristiwa NUH. Kisah NUH berhasil dari dari air bah
karena berkat ketekunannya. Begitu juga
kita telah mengimani Kristus dan sudah dibabtis dari Air, kita juga memperoleh
keselamatan seperti NUH. Namun, rahmat keselamtan yang telah kita miliki ini
tetap berdaya guna, apa bila kita tetap setia dan taat mengikuti Kristus dan
seluruh ajaranya, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan
kongkret.
Bacaan Injil: Santo Markus berkisah tentang godaan yang dialami oleh
YESUS. Menurut kata orang, “ Padang
gurun itu sangat berbahaya baik waktu siang maupun waktu malam”. Ada dua kemungkinan ketika sendirian berada di
padang gurun berhari-hari: kemungkinan untuk bunuh diri karena frustasi atau dibunuh oleh makluk yang lain,
mempersembahkan diri pada penyelenggaraan ilahi sambil harap - cemas semoga
tidak mati. Dalam situasi seperti ini YESUS dicobai: ada tiga cobaan yang
dialami Yesus, yakni makanan, kekayaan dan kehormatan. Namun ketiga godaan itu dikalahkan
oleh YESUS; bahkan iblis si pengoda itu pun frustrasi menghadapi YESUS,
lantaran jurus jitu iblis gagal total. YESUS memilih untuk tetap pada komitmen misi-Nya.
Pada godaan soal makanan, YESUS mengatakan, “Ada tertulis: Manusia bukan
hidup roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”. Pada
godaan soal kehormatan, YESUS mengatakan, “Ada tertulis: Janganlah engkau mencobai
Tuhan Allahmu”. Pada godaan soal kekayaan, YESUS mengatakan,
“Enyalah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti”. Yesus berhasil menghadapi dan
melewatai godaan, bahkan iblis pun lari terbirit-birit.
Bacaan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa tantangan dan
godaan itu selalu ada. Godaan itu ada untuk memurnikan motifasi hidup kita.
Godaan membuat kita tegar dalam hidup dan dewasa dalam beriman. Hal ini sudah
ditunjukkan oleh NUH dan disempurnahkan oleh YESUS. Hidup kita akan hancur berantakan apabila kita mengkuti godaan dan terlibat
langsung di dalamnya. Orang mudah gagal total mendapatkan harta karun karena
takut berjuang. Ia merasa gagal sebelum bertarung lantaran berhadapan dengan
tantangan.
saya yakin semua orang dengan semangat akan menjawab “Ya” saat ditanya apakah mereka ingin mendapatkan keselamatan. Namun sebagian besar
tidak bernai menjawab saat ditanya
apakah mereka bersedia membayar harganya. Kenyataan sering terjadi adalah banyak sekali orang
tidak bersedia menempuh jalan keselamtan yang terlihat sangat berat. Mereka
hanya ingin langsung ke garis finish,
tetapi tidak pernah mau melangkakan kakinya untuk mencapai garis finis tersebut.
Salah satu tantangan terberat yang harus kita hadapi saat
berjuang meraih kesempurnaan hidup adalah mendorong diri kita untuk maju
meskipun jalan yang kita tempuh sangat berat, berliku dan penuh rintangan.
Marilah kita belajar pada NUH yang telah mendorong dirinya untuk maju dan
mengikuti arahan Tuhan. Tantangan inilah
sering kali membuat nyali kita menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya
menyebabkan banyak dari kita tidak berani membayar harga dari sebuah kemurnian
hidup. Mereka tidak siap untuk membayar dan lebih memilih untuk melupakan
kesempurnaan hidup yang ingin mereka raih. Andaikan NUH tidak siap kemungkinan
besar NUH juga akan lenyap dalam air bah.
Tidak peduli apa pun tujuan yang ingin dicapai, rintangan
tetap akan ada dan tidak akan hilang. Di mana ada keselamatan disitu ada
rintangan dan godaan yang menghadang. Hanya
orang ulet yang berani menghadangi
rintangan demi rintangan sampai akhirnya meraih tujuan. YESUS telah
memberikan contoh tentang menghadapi dan mengalakan godaan. Sebaliknya orang
gagal memilih untuk menyerah. Dan lebih
menyedihkan mereka tidak berani untuk mencoba saat melihat dan membayangnan
betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui. Mental mereka dikalahkan jauh
sebelum mereka memulai. Lihatlah seperti yang dialami oleh kisah anak muda
tadi.
Mario Tegu….Golden ways…
Rintangan selalu ada di depan kesuksesan. Anda harus berani
melewatinya sebelum berhasil mendapatkan kebahagiaan. Ada dua pilihan mengeluh dan menyalakan
rintangan itu atau mendorong diri anda untuk mengalakan rintangan itu. Anda
boleh menyalahkan rintangan. Tetapi cobalah berpikir, apakah rintangan itu akan
hilang dengan cara menumpahkan kekesalan anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar