Kamis, 09 April 2015

Selamat



Dimana ada keselamatan, di situ ada tantangan

Kisah pencari harta karun…………
Pria tua akhirnya mengatakan, “Semua jalan tadi sebenarnya bisa menuju harta karuan. Hanya saja untuk menujuh kesana, anda harus melewati jalan tersebut. Anda bisa memilih melewati  kolam lumpur, semak duri, atau binatang buas. Anda dapat pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat harta karun, anda harus berani melewati salah satunya. Jika anda tidak mau, silahkan kembali saja …(mengingatkan saya akan sebuah tulisan di  kompleks Pangdam Bukit Barisan: “ Jika anda ragu-ragu, lebih baik pulang saja)
Begitu mendengar penjelasan dari pria tua itu, ia menundukkan kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan kembali pulang.
Bacaan Pertama: Berkisah tentang NUH yang luput dari air bah. Perstiwa luputnya NUH dari air bah ini bukan terjadi secara kebetulan. Melainkan sudah jauh-jauh hari Allah mengingatkan NUH bahwa akan terjadi banjir besar di bumi ini. Segalah sesuatu yang tidak berkenan di hati Allah akan dihanyutkan bersama air bah. Apa bila NUH ingin selamat dari air bah, maka ia harus membuat bathera dan memasukan segala macam ciptaan berpasang-pasangan di dalam batheranya. NUH melakukannya dengan baik. Atas ketekunan dan keuletannya, Allah  menyelamatkan NUH dan batheranya. Allah memberikan perjanjian kepada NUH, bahwa, “perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makluk hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun temurun, untuk selama-lamanya. Sejak saat ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi”
NUH telah mendapatkan rahmat keselamatan dari Allah. Memang rahmat itu sepenuhnya milik  Allah. Namun, NUH tidak berdiam diri, atau menunggu pasif datangannya rahmat dari Allah.  Melainkan NUH juga berjuang untuk menghadapi godaan dan tantangan. Salah satunya adalah NUH harus melepaskan istana dan hartanya, untuk membuat bathera menjadi tempat tinggalnya yang baru. NUH ditantang untuk keluar dari zona kemapanannya, dan NUH  telah berhasil melakukannya.
Bacaan kedua: Rasul Petrus kembali mengingatkan orang sezamanya tentang peristiwa NUH. Kisah NUH berhasil dari dari air bah karena berkat ketekunannya.  Begitu juga kita telah mengimani Kristus dan sudah dibabtis dari Air, kita juga memperoleh keselamatan seperti NUH. Namun, rahmat keselamtan yang telah kita miliki ini tetap berdaya guna, apa bila kita tetap setia dan taat mengikuti Kristus dan seluruh ajaranya, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan kongkret.
Bacaan Injil: Santo Markus  berkisah tentang godaan yang dialami oleh YESUS.  Menurut kata orang, “ Padang gurun itu sangat berbahaya baik waktu siang maupun waktu malam”.  Ada dua kemungkinan ketika sendirian berada di padang gurun berhari-hari: kemungkinan untuk bunuh diri karena frustasi  atau dibunuh oleh makluk yang lain, mempersembahkan diri pada penyelenggaraan ilahi sambil harap - cemas semoga tidak mati. Dalam situasi seperti ini YESUS dicobai: ada tiga cobaan yang dialami Yesus, yakni makanan, kekayaan dan kehormatan. Namun ketiga godaan itu dikalahkan oleh YESUS; bahkan iblis si pengoda itu pun frustrasi menghadapi YESUS, lantaran jurus jitu iblis gagal total. YESUS memilih untuk tetap pada komitmen misi-Nya. Pada godaan soal makanan, YESUS mengatakan, “Ada tertulis: Manusia bukan hidup roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”. Pada godaan soal kehormatan, YESUS mengatakan, “Ada tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu”. Pada godaan soal kekayaan, YESUS mengatakan, “Enyalah, iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti”.  Yesus berhasil menghadapi dan melewatai godaan, bahkan iblis pun lari terbirit-birit.
Bacaan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa tantangan dan godaan itu selalu ada. Godaan itu ada untuk memurnikan motifasi hidup kita. Godaan membuat kita tegar dalam hidup dan dewasa dalam beriman. Hal ini sudah ditunjukkan oleh NUH dan disempurnahkan oleh YESUS.  Hidup kita akan hancur berantakan  apabila kita mengkuti godaan dan terlibat langsung di dalamnya. Orang mudah gagal total mendapatkan harta karun karena takut berjuang. Ia merasa gagal sebelum bertarung lantaran berhadapan dengan tantangan.
saya yakin semua orang dengan semangat akan menjawab  “Ya” saat ditanya apakah mereka ingin  mendapatkan keselamatan. Namun sebagian besar tidak bernai menjawab saat  ditanya apakah mereka bersedia membayar harganya. Kenyataan  sering terjadi adalah banyak sekali orang tidak bersedia menempuh jalan keselamtan yang terlihat sangat berat. Mereka hanya ingin langsung ke garis finish,  tetapi tidak pernah mau melangkakan kakinya  untuk mencapai garis finis tersebut.
Salah satu tantangan terberat yang harus kita hadapi saat berjuang meraih kesempurnaan hidup adalah mendorong diri kita untuk maju meskipun jalan yang kita tempuh sangat berat, berliku dan penuh rintangan. Marilah kita belajar pada NUH yang telah mendorong dirinya untuk maju dan mengikuti arahan Tuhan.  Tantangan inilah sering kali membuat nyali kita menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya menyebabkan banyak dari kita tidak berani membayar harga dari sebuah kemurnian hidup. Mereka tidak siap untuk membayar dan lebih memilih untuk melupakan kesempurnaan hidup yang ingin mereka raih. Andaikan NUH tidak siap kemungkinan besar NUH juga akan lenyap dalam air bah.
Tidak peduli apa pun tujuan yang ingin dicapai, rintangan tetap akan ada dan tidak akan hilang. Di mana ada keselamatan disitu ada rintangan dan godaan yang menghadang.  Hanya orang ulet yang berani menghadangi  rintangan demi rintangan sampai akhirnya meraih tujuan. YESUS telah memberikan contoh tentang menghadapi dan mengalakan godaan. Sebaliknya orang gagal memilih untuk menyerah.   Dan lebih menyedihkan mereka tidak berani untuk mencoba saat melihat dan membayangnan betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui. Mental mereka dikalahkan jauh sebelum mereka memulai. Lihatlah seperti yang dialami oleh kisah anak muda tadi.
Mario Tegu….Golden ways…
Rintangan selalu ada di depan kesuksesan. Anda harus berani melewatinya sebelum berhasil mendapatkan kebahagiaan.  Ada dua pilihan mengeluh dan menyalakan rintangan itu atau mendorong diri anda untuk mengalakan rintangan itu. Anda boleh menyalahkan rintangan. Tetapi cobalah berpikir, apakah rintangan itu akan hilang dengan cara menumpahkan kekesalan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar