Kamis, 03 April 2014

GOLPUT



GOLPUT.....BERDOSA???
Banyak ajakan supaya masyarakat tidak GOLPUT pada PEMILU 2014 ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga terhormat yang mengayomi keberlangsungan hidup umat muslim sampai keluarkan fatwah bahwa GOLPUT adalah berdosa. Ajakan sampai fatwah supaya tidak GOLPUT adalah sebuah cara yang terpuji, bisa juga dikatakan sikap patriotis dan nasionalis. Namun, kita tidak bertanya: “Mengapa setiap kali PEMILU selalu ada GOLPUT?
Setiap manusia memiliki hak dan tanggungjawab dan hal ini dijamin oleh negara. Setiap manusia Indonesia mempunyai  hak untuk memilih dan dipilih. MANUSIA INDONESIA JUGA MEMPUNYAI HAK UNTUK TIDAK MEMILIH. Hak untuk tidak memilih inilah yang menjadi kecemasan bagi para penguasa dan merambat juga dalam kalangan alim ulama. Orang yang memakai haknya untuk tidak memilih BUKAN DOSA. Justru orang atau lembaga yang melarang mereka GOLPUT, itulah yang berdosa besar, karena anda telah membatasi hak mereka.
Rusaknya Negara Indonesia, diawali dengan korupsi,  kolusi, nepotis (KKN) justru datang dari orang atau kelompok yang mengatakan “GOLPUT ITU DOSA”. Karena  kalian telah memilih manusia-manusia yang tidak bermoral dan tidak beradab. Kalian hanya terbuai dengan janji manis dan sumbangan fajar: beras lima kilogram dan uang seratus ribu, lalu kalian ramai-ramai memilih mereka. Tetapi kalian tidak sadar bahwa aksi kalian itulah membuat kita menderita berkepanjangan.
Kita yang rajin menggunakan hak memilih dan dipilih justru tidak kritis, tidak membaca situasi, kita seperti kerbau dicocok hidung. Sadar atau tidak sadar orientasi kita hanya memilih orang bodoh  berduit, orang terkenal tetapi tak punya hati, orang pintar tetapi biadab dan alim ulama bejad moral. Oleh karena itu, jangan pernah mengatakan mereka berdosa kalau tidak memilih. Justru orang-orang yang memilih GOLPUT menjadi sumber inspirasi untuk mengasa hati dan batin, budi dan moral, etika dan hidup religius kita untuk menentukan sesuatu.

TRIMS BAGI YANG GOLPUT