GOLPUT.....BERDOSA???
Banyak ajakan supaya masyarakat
tidak GOLPUT pada PEMILU 2014 ini. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai
lembaga terhormat yang mengayomi keberlangsungan hidup umat muslim sampai
keluarkan fatwah bahwa GOLPUT adalah berdosa. Ajakan sampai fatwah supaya tidak
GOLPUT adalah sebuah cara yang terpuji, bisa juga dikatakan sikap patriotis dan
nasionalis. Namun, kita tidak bertanya: “Mengapa setiap kali PEMILU selalu ada
GOLPUT?
Setiap manusia memiliki hak dan
tanggungjawab dan hal ini dijamin oleh negara. Setiap manusia Indonesia mempunyai
hak untuk memilih dan dipilih. MANUSIA
INDONESIA JUGA MEMPUNYAI HAK UNTUK TIDAK MEMILIH. Hak untuk tidak memilih
inilah yang menjadi kecemasan bagi para penguasa dan merambat juga dalam
kalangan alim ulama. Orang yang memakai haknya untuk tidak memilih BUKAN DOSA. Justru
orang atau lembaga yang melarang mereka GOLPUT, itulah yang berdosa besar,
karena anda telah membatasi hak mereka.
Rusaknya Negara Indonesia, diawali
dengan korupsi, kolusi, nepotis (KKN)
justru datang dari orang atau kelompok yang mengatakan “GOLPUT ITU DOSA”. Karena
kalian telah memilih manusia-manusia
yang tidak bermoral dan tidak beradab. Kalian hanya terbuai dengan janji manis
dan sumbangan fajar: beras lima kilogram dan uang seratus ribu, lalu kalian
ramai-ramai memilih mereka. Tetapi kalian tidak sadar bahwa aksi kalian itulah
membuat kita menderita berkepanjangan.
Kita yang rajin menggunakan hak
memilih dan dipilih justru tidak kritis, tidak membaca situasi, kita seperti
kerbau dicocok hidung. Sadar atau tidak sadar orientasi kita hanya memilih
orang bodoh berduit, orang terkenal
tetapi tak punya hati, orang pintar tetapi biadab dan alim ulama bejad moral. Oleh
karena itu, jangan pernah mengatakan mereka berdosa kalau tidak memilih. Justru
orang-orang yang memilih GOLPUT menjadi sumber inspirasi untuk mengasa hati dan
batin, budi dan moral, etika dan hidup religius kita untuk menentukan sesuatu.
TRIMS BAGI YANG GOLPUT