Hamas
Sukses
Menjaring Simpati Indonesia
Hamas berasal dari
kata Arab حماس Ḥamās,
(ketekunan) secara harafia berati Gerakan
Pertahanan Islam. Hamas merupakan organisasi Palestina islam sunni. Hamas
didirikan oleh Sheik Ahmed Yassin pada tahun 1987. Hamas juga merupakan cabang
dari Ikhwanul
Muslim, Mesir. Tujuan organisasi
Hamas yang tertuang dalam piagam Hamas adalah membebaskan Palestina dari
pendudukan Israel dan mendirikan negara islam di wilayah yang sekarang menjadi
Israel Tepi Barat dan Jalur Gaza. Di samping itu, Hamas mempunyai misi untuk
menghapus Israel dari muka bumi. Misi Hamas menghapus Israel ini juga menjadi misi Islam secara
keseluruhan.
Hari-hari belakangan
ini media massa indonesia sibuk mengekspos berita perang antara Hamas dan
Israel. Media Indonesia “menempatkan”
Hamas (Palestina) sebagai pihak yang lemah dan kalah dalam segala-galanya. “Seting
sempurna” dari media massa Indonesia ini
mengundang rasa simpatic dan empatic dari berbagai penjuruh dunia, terutama
negara-negara islam. Media masa Indonesia juga berhasil membuat opini publik
seakan-akan perang Hamas dan Israel adalah perang agama. Banyak orang Indonesia,
tidak tahu persoalan, ikut-ikutan marah, kutuk, dan caci maki Israel, termasuk pergi berjihad di Palestina.
Banyak organisasi masyarkat dan pemerintahan mengalang dana untuk membantu
Hamas dan rakyat Palestina. Para pejabat dan alim ulama Indonesia menyeruhkan
aksi solidaritas buat Palestina dan sekaligus mengutuk Bangsa Israel.
Media massa Indonesia
tidak pernah netral mengekspos berita Hamas dan Israel, begitu juga dengan
sikap pemerintah dan alim ulama Indonesia. Negara Indonesia menempatkan Israel
sebagai negara yang terkutuk dan biadab, sedangkan hamas (Palestina) harus
dijunjung tingggi dan dimuliakan. Muncul pertanyaan, “Mengapa negara Indonesia
bersikap seperti itu? Jawabannya bukan terutama soal nilai kemanusiaan yang
ingin dibela negara Indonesia, melainkan Indonesia menghendaki agar Israel
harus terhapus di muka bumi ini dan Yerusalem menjadi kota suci Islam.
Masyarakat Indonesia,
khususnya islam, selalu melihat bahwa kejahatan kemanusiaan selalu dilakukan
oleh Israel. Namun bila kita melihat secara lebih jernih dan netral Hamas
adalah yang paling brutal dan sangat biadab. Hamas selalu menjadikan anak dan
perempuan sebagai tameng.
Para pejuang Hamas merekrut anak –anak dan kaum perempuan dan menempatkan mereka
di depan, lalu mereka bergerilya melawan
penembak jitu Israel, dan pejuang Hamas menggunakan anak dan perempuan sebagai
perisai manusia untuk berjalan ke lokasi yang berbeda. Namun, lebih biadab lagi
Hamas menggunakan fasilitas umum, seperti Sekolah, rumah sakit, terminal, pasar
sebagai pertempuran dan pertahanan mereka. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa Hamas itu sangat keji dan kejam tanpa rasa kemanusiaa. Hamas sangat licik
menjaring simpati dunia, termasuk Indonesia sudah termakan aksi kelicikan Hama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar