Selasa, 18 November 2014

BBM da Jokowi

BBM dan Jokowi-JK

Presiden Jokowi telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Perbuatan presiden ini menimbulkan banyak polemik. Sebagian masyarakat merasa wajar saja dengan kenaikan harga BBM ini. Sebagian  lagi masyarakat  acu tak acu (apatis) dan segelintir masa merasa tidak puas dengan kenaikan harga BBM.  Rupanya ketidakpuasan masa atas kenaikan harga BBM ini datang dari pihak oposisi pemerintahan Jokowi-JK.  Pihak oposisi yang dimaksud adalah Koalisi Merah Putih (KMP). KMP memberikan argumentasi yang meyakinkan, menurut versi mereka, untuk menolak kenaikan harga BBM. Menurut mereka bahwa dalam sejarah dunia baru kali ini terjadi di Indonesia, yakni harga minyak dunia turun tetapi Indonesia malahan menaikan harga. TVONE, media yang selalu mendukung KMP, menampilkan tayangan demo -  FPI, HTI dan Mahasiswa bayaran - penolakan keniakan harga BBM. Anggota DPR dari KMP, Fadli Zon dan Fakhri Hamza, mengungkapkan kekecewaan kenaikan BBM. Mereka mendoakan suapaya Jokowi-JK diampuni dosanya karena telah menaikan harga BBM. Tampaknya bahwa kenaikan harga BBM ini menjadi kesempatan bagi KMP untuk mengkritik dan memanipulasi berita untuk menurunkan kredibilitas Jokowi-JK. Politik busuk bukan?

Pada umumnya masyarakat Indonesia merasa tidak terganggu dengan kenaikan harga BBM ini. Masyarakat merasa ada misi yang mulia untuk bangsa ini sehingga mendorong pemerintahan untuk menaikan harga BBM. Pemerintahan Jokowi-JK tidak mempersoalkan harga minyak dunia turun. Fokus mereka adalah membangun bangsa ini. Ada bidang-bidang garapan tertentu membutuhkan biaya besar dan harus dikerjakan, maka pemerintahan berani menaikan harga BBM. Disinilah kita melihat ketegasan Jokowi-JK untuk membangun Indonesia tanpa didikte oleh pihak luar. Jokowi-JK telah memberikan pelajaran bagi kita bahwa membangun bangsa ini adalah kita sendiri bukan tergantung dan mengharapkan belaskasihan dari pihak luar. Presiden Jokowi mengatakan, “kita harus membangun persahabatan dengan banyak negara dan harus menguntungkan kita, apabila tidak menguntungkan untuk apa harus dipertahankan”. Jokowi-JK menempatkan kebaikan Bangsa Indonesia di atas segalanya.


Pihak yang tidak puas dengan kenaikan BBM dan selalu mengritik serta membuat opini untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK harap segera bertobat. Fadli Zon, Fakhri Hamza dan pembesar KMP lainnya seperti Banalu: kalian lahir di Indonesia, tumbuh dan berkembang di Indonesia, cari makan di Indonesia, tetapi kalian sendiri berjuang untuk menghancurkan Indonesia. Pihak oposisi harus membangun budaya berpikir positif dan membiasakan diri untuk melihat realitas ini secara obyektif. Para anggota DPR dari KMP harus menyadari bahwa kalian dipilih oleh rakyat Indonesia dan bersama pemerintahan bekerja dan memperjungkan kebaikan rakyat.