BBM dan Jokowi-JK
Presiden Jokowi
telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Perbuatan presiden ini
menimbulkan banyak polemik. Sebagian masyarakat merasa wajar saja dengan kenaikan
harga BBM ini. Sebagian lagi masyarakat acu tak acu (apatis) dan segelintir masa
merasa tidak puas dengan kenaikan harga BBM.
Rupanya ketidakpuasan masa atas kenaikan harga BBM ini datang dari pihak
oposisi pemerintahan Jokowi-JK. Pihak oposisi
yang dimaksud adalah Koalisi Merah Putih (KMP). KMP memberikan argumentasi yang
meyakinkan, menurut versi mereka, untuk menolak kenaikan harga BBM. Menurut
mereka bahwa dalam sejarah dunia baru kali ini terjadi di Indonesia, yakni
harga minyak dunia turun tetapi Indonesia malahan menaikan harga. TVONE, media
yang selalu mendukung KMP, menampilkan tayangan demo - FPI, HTI dan Mahasiswa bayaran - penolakan
keniakan harga BBM. Anggota DPR dari KMP, Fadli Zon dan Fakhri Hamza, mengungkapkan
kekecewaan kenaikan BBM. Mereka mendoakan suapaya Jokowi-JK diampuni dosanya
karena telah menaikan harga BBM. Tampaknya bahwa kenaikan harga BBM ini menjadi
kesempatan bagi KMP untuk mengkritik dan memanipulasi berita untuk menurunkan
kredibilitas Jokowi-JK. Politik busuk bukan?
Pada umumnya
masyarakat Indonesia merasa tidak terganggu dengan kenaikan harga BBM ini. Masyarakat
merasa ada misi yang mulia untuk bangsa ini sehingga mendorong pemerintahan
untuk menaikan harga BBM. Pemerintahan Jokowi-JK tidak mempersoalkan harga
minyak dunia turun. Fokus mereka adalah membangun bangsa ini. Ada bidang-bidang
garapan tertentu membutuhkan biaya besar dan harus dikerjakan, maka pemerintahan
berani menaikan harga BBM. Disinilah kita melihat ketegasan Jokowi-JK untuk
membangun Indonesia tanpa didikte oleh pihak luar. Jokowi-JK telah memberikan
pelajaran bagi kita bahwa membangun bangsa ini adalah kita sendiri bukan
tergantung dan mengharapkan belaskasihan dari pihak luar. Presiden Jokowi
mengatakan, “kita harus membangun persahabatan dengan banyak negara dan harus
menguntungkan kita, apabila tidak menguntungkan untuk apa harus dipertahankan”.
Jokowi-JK menempatkan kebaikan Bangsa Indonesia di atas segalanya.
Pihak yang tidak
puas dengan kenaikan BBM dan selalu mengritik serta membuat opini untuk
menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK harap segera bertobat. Fadli Zon, Fakhri
Hamza dan pembesar KMP lainnya seperti Banalu: kalian lahir di Indonesia,
tumbuh dan berkembang di Indonesia, cari makan di Indonesia, tetapi kalian
sendiri berjuang untuk menghancurkan Indonesia. Pihak oposisi harus membangun
budaya berpikir positif dan membiasakan diri untuk melihat realitas ini secara
obyektif. Para anggota DPR dari KMP harus menyadari bahwa kalian dipilih oleh
rakyat Indonesia dan bersama pemerintahan bekerja dan memperjungkan kebaikan
rakyat.