Selasa, 21 Oktober 2014

Optimis Vs Pesimis

Rakyat Optimis, Elite Pesimis
Eforia bangsa Indonesia menyambut Presiden Baru, Jokowi dan JK. Ini adalah sebuah sikap  optimisme bangsa terhadap pemimpin baru. Rakyat rela mengantri sepanjang hari menyambut kehadiran pemimpin baru. Ini adalah sebuah simbol kesetiaan dan loyalitas bangsa terhadap pemimpin baru. Rakyat memiliki ketulusan hati mendukung pemimpin baru, dan mereka menaru harapan bahwa pemimpin baru ini akan membawa perubahan. Perubahan itu adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu, tenaga dan partisipasi aktif dari seluruh komponen bangsa ini.

Sehari setelah pelantikan Jokowi dan JK menjadi presiden dan wakil presiden VII, mulai muncul rasa pesimisme yang berlebihan bukan dari rakyat, tetapi dari Pers dan segelintir pengamat politik. TVONE, “Memang Beda”, menampilkan narasumber, terutama pengamat politik,  yang rata-rata tidak memiliki harapan hidup. Mereka meramalkan  Jokowi dan JK tidak akan mampu membuat perubahan sesuai dengan janji kompanye mereka.  Ada beberapa elite politik, seperti Fadli Zon,  langsung tagih janji dan meminta Jokowi dan JK langsung bekerja dan memberikan hasil. Andaikan Fadli Zon bisa melakukan itu rakyat akan memilihnya lalu memberikan predikat kepadanya “manusia separuh dewa”.