Minggu, 06 Oktober 2013

TOBE CATOLICE



Apakah Spiritualitas Katolik?
Pendahuluan
Jika kita mendengar kata ‘spiritualitas’, kita dibawa pada suatu kenyataan bahwa di dalam hidup, manusia selalu mencari ‘sesuatu di atas dirinya’ sebagai manusia. Hal ini disebabkan karena kita manusia tidak hanya terdiri dari tubuh saja, melainkan juga jiwa spiritual, sehingga kita selalu memiliki kecenderungan untuk menemukan jati diri kita dengan mengenali Sang Pencipta. Seperti halnya ikan salmon yang mengembara ribuan kilometer dalam hidupnya untuk kembali ke tempat ia dilahirkan dan mati di tempat asalnya tersebut; demikian halnya dengan manusia. Sudah selayaknya, kita –yang diciptakan lebih sempurna dari ikan salmon- menyadari, bahwa kita berasal dari Tuhan dan suatu saat akan kembali kepada Tuhan. Maka, di dalam hidup, kita akan berusaha untuk mengenal diri sendiri dan Tuhan, dan di sinilah spiritualitas berperan dalam kehidupan kita.
Tuhanlah yang memberi makna hidup
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat, bahkan mengalami pergumulan untuk pencarian jati diri, yang lebih umum dikenal dengan pencarian makna hidup, atau singkat kata, kebahagiaan. Dan karena asal dan akhir manusia adalah Tuhan, maka tidak mengherankan bahwa di dalam pergumulan ini, banyak orang mengalami seperti yang dikatakan oleh Santo Agustinus, “Hatiku tak pernah merasa damai sampai aku beristirahat di dalam Engkau, ya Tuhan.” Tuhanlah sumber kebahagiaan kita dan Dia-lah yang memberi arti dan maksud dari hidup ini. Maka, hanya jika kita sampai kepada Tuhan, barulah kita menemukan damai dan pemenuhan makna hidup. Kesaksian dari banyak orang membuktikan hal ini: ada banyak orang yang secara materiil tak kurang sesuatu apapun, tetapi tidak bahagia, sementara ada orang-orang lain yang hidup sederhana tetapi dapat sungguh berbahagia dan menikmati hidup. Pertanyaannya, kenapa demikian?
Dapat dimengerti, spiritualitaslah yang membedakan kedua kelompok ini. Spiritualitas di sini mengacu pada nilai- nilai religius yang mengarahkan tindakan seseorang.[1] Jika nilai- nilai yang dipegang tidak mengarah pada Tuhan, kebahagiaan yang dicapai adalah ‘semu’ sedangkan jika nilai-nilai itu mengarah pada Tuhan, kebahagiaan yang diperoleh adalah kebahagiaan sejati. Meskipun spiritualitas ini tidak terbatas pada agama tertentu, namun, kita bisa memahami, bahwa spiritualitas mengarah pada Tuhan Sang Pencipta, karena semua manusia diciptakan oleh Tuhan yang satu dan sama, dan karena hanya di dalam Tuhanlah kita mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan di dalam kehidupan ini.
Spiritualitas Kristiani adalah Spiritualitas Tritunggal Maha Kudus yang berpusat pada Kristus
Sebagai umat Kristiani, kita percaya bahwa Tuhan telah menyatakan diri-Nya di dalam diri Yesus Kristus PuteraNya[2] oleh kuasa Roh Kudus-Nya. Oleh karena itu, spiritualitas Kristen bersumber pada Allah Tritunggal Maha Kudus, yang berpusat kepada Kristus, Penyelamat kita,[3] karena hanya di dalam nama Kristus kita diselamatkan (Kis 4:12). Allah Bapa telah menciptakan kita sesuai dengan gambaran-Nya; dan menginginkan agar kita selalu tinggal di dalam kasihNya yang tak terhingga sebagaimana ditunjukkan oleh Kristus dengan wafat dan kebangkitanNya, untuk menghapus dosa-dosa kita (1 Yoh 4:10). Oleh Kristus, kita angkat kita menjadi anak-anak Allah (Rom 8:15). dan dipersatukan dengan Tuhan sendiri; Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Jadi, ‘komuni’ atau persatuan kudus kita dengan Allah Tritunggal adalah tujuan hidup kita. Sekarang masalahnya adalah, apakah kalau kita percaya kepada Tuhan, otomatis kita pasti bisa bersatu dengan Dia? Pertama-tama kita harus menyadari, bahwa persatuan dengan Tuhan yang membawa kita pada keselamatan adalah suatu karunia; itu adalah pemberian, bukan karena usaha manusia (Ef 2:8). Karunia keselamatan tersebut diberikan oleh Kristus melalui wafatNya di salib, kebangkitanNya dan kenaikanNya ke surga. Misteri ini-lah yang sampai sekarang selalu dihadirkan kembali oleh Gereja Katolik, melalui sakramen sakramennya, terutama Sakramen Ekaristi,[4] di mana kita dipersatukan dengan Tubuh dan Darah Kristus, Jiwa dan Ke–ilahianNya. Persatuan atau komuni kudus ini adalah cara yang dipilih Allah untuk mengangkat kita menjadi serupa dengan Dia. Untuk maksud persatuan kudus inilah, Kristus mendirikan Gereja Katolik untuk melanjutkan karya Keselamatan-Nya kepada dunia sampai kepada akhir zaman.
Peranan Iman
Dalam hal persatuan dengan Tuhan melalui misteri Keselamatan inilah, iman mengambil peranan penting. Iman di sini bukan berarti kepercayaan subjektif bahwa pasti kita diampuni sehingga kita tidak perlu melakukan sesuatu apapun sebagai konsekuensi, melainkan iman yang objektif, yang diawali dengan pertobatan sejati dan diikuti dengan proses memperbaiki diri, yaitu suatu perjuangan untuk semakin menjadikan diri kita semakin mirip dengan Tuhan yang menciptakan kita. Dalam hal ini, iman yang dimaksud adalah ketaatan iman (Rom 16:26; 1: 5) yang diberikan kepada Allah yaitu dengan cara mempersembahkan ketaatan kita secara penuh yang mencakup kehendak dan akal budi, dan dengan mematuhi dan menyetujui segala kebenaran yang dinyatakan oleh Tuhan kepada kita.[5] Kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus dilanjutkan oleh Gereja-Nya, Gereja Katolik, sehingga ketaatan total kepada Tuhan membawa kita kepada ketaatan kepada kepada Gereja. Taat di sini tidak saja mencakup taat kepada Firman Tuhan yang tertera pada kitab suci, tetapi juga kepada Gereja-Nya, karena keduanya sejalan dan tidak dapat dipisahkan.
Spiritualitas Katolik adalah spiritualitas yang otentik
Sebagai orang Katolik, kita percaya bahwa spiritualitas yang dinyatakan oleh Kristus adalah spiritualitas yang otentik, meskipun Gereja Katolik tidak menolak apa yang benar dan kudus yang dinyatakan oleh agama-agama lain.[6] Dikatakan otentik karena spiritualitas ini berasal dari Tuhan sendiri, yang kini berada di dalam Gereja Katolik yang dipimpin oleh penerus Rasul Petrus dan para uskup pembantunya, meskipun ada banyak unsur pengudusan dan kebenaran ditemukan di luar struktur Gereja Katolik.[7] Berakar dari Firman Tuhan dan ajaran Gereja inilah, kita mengetahui bahwa panggilan hidup kita sebagai manusia adalah agar kita hidup kudus dan mengasihi, karena Allah itu Kudus dan Kasih (Im 19:2, 1Yoh 4:16). Di sini kekudusan berkaitan erat dengan memegang dan melakukan perintah Tuhan[8], yang adalah perintah untuk mengasihi Tuhan dan sesama (Mat 22:37-39; Mrk 12:30-31) (Lihat artikel: Bagaimana caranya untuk hidup kudus?). Hanya dengan cara ini, maka kita dapat bertumbuh untuk menjadi ‘serupa’ dengan Allah, dan dikuduskan oleh Allah. Panggilan hidup kudus adalah panggilan bagi semua orang Kristen, bahkan panggilan untuk semua orang, karena kita semua diciptakan oleh Tuhan yang satu dan sama. Jadi kekudusan bukan monopoli kelompok para pastor, suster dan religius lainnya tetapi harus menjadi tujuan bagi kita semua.
Konsili Vatikan II menyerukan pada semua orang panggilan untuk hidup kudus. Siapapun kita, dalam kondisi yang berbeda satu dengan lainnya, dipanggil Tuhan untuk menjadi kudus, sebab Allah sendiri adalah Kudus.[9] Jadi panggilan ini berasal dari Allah yang satu, dan berlaku untuk semua orang, karena Allah menciptakan semua orang di dalam kesatuan, dan menginginkan kesatuan itu kembali di dalam diriNya, yang berlandaskan kasih. Maka nyatalah bahwa Spiritualitas Katolik mengarah kepada kekudusan dan kasih di dalam kesatuan yang universal, yaitu yang merangkul semua orang kepada persatuan di dalam Tuhan. Persatuan ini adalah kesempurnaan dari hidup Kristiani, yang dihasilkan dari penerapan pengajaran Tuhan di dalam kehidupan sehari- hari.[10] Jadi spiritualitas yang otentik haruslah diikuti oleh penerapan di dalam perbuatan, sebab jika tidak, spiritualitas menjadi hanya sebatas teori.
Ciri-ciri Spiritualitas Katolik
Dengan demikian, ciri-ciri dari Spiritualitas Katolik adalah[11]:
  1. Berpusat pada Kristus. Kristuslah yang menciptakan hidup spiritual, sebab di dalam Dia, Tuhan menyatakan diriNya oleh kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu spiritualitas tergantung dari semua pengajaran Kristus.
  2. Melalui Kristus menuju kesatuan dengan Allah Tritunggal. Karena Kristus adalah Pribadi kedua di dalam kesatuan Tritunggal Maha Kudus, maka jika kita bersatu dengan Kristus, maka kita akan bersatu dengan Allah Tritunggal.
  3. Keikutsertaan di dalam misteri Paska Kristus (salib, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga), melalui rahmat Tuhan, iman, kasih, dan nilai-nilai Kristiani lainnya. Singkatnya, Spiritualitas Katolik tak terlepas dari Salib Kristus,[12] penderitaan dan kesadaran diri akan dosa- dosa kita yang membawa kita pada kebangkitan di dalam Dia. Karena misi Keselamatan Kristus diperoleh melalui Salib, maka sebagai pengikutNya, kita-pun selayaknya mengambil bagian dalam penderitaan itu, terutama dengan kesediaan untuk terus-menerus bertobat dan mau menanggung penderitaan demi keselamatan sesama, dan dengan demikian kita dapat mengambil bagian di dalam kemuliaan-Nya. Jika kita hanya mau mengambil bagian dalam ‘kemuliaan’ tanpa mau mengambil bagian dalam ‘penderitaan’ –yang dizinkan oleh Tuhan untuk terjadi di dalam hidup kita- maka kita tidak menerapkan Injil dengan seutuhnya.
  4. Berdasarkan kesaksian akan Kasih Tuhan. Kitab Suci bukan hanya wahyu Tuhan, tapi juga pernyataan akan pengalaman manusia di dalam wahyu Tuhan itu. Apa yang dialami oleh Adam dan Hawa, Nabi Abraham, Ayub, Bunda Maria, Rasul Petrus dan Paulus, dapat dialami oleh kita semua.
  5. Disertai kesadaran akan dosa dan belas kasihan Tuhan. Spiritualitas Katolik berlandaskan atas keyakinan akan Kasih Tuhan di atas segalanya yang mampu mengubah segala sesuatu. Pada saat Tuhan mengasihi kita, dan jika kita membuang segala dosa yang menghalangi kita untuk menerima kasih-Nya, dan dengan iman dan doa, maka kita dapat sungguh diubah, dikuduskan dan dimampukan berbuat baik.
  6. Mengarah pada kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah.
  7. Melihat Bunda Maria sebagai contoh teladan. Spiritualitas Katolik menerima segala kebijaksanaan Tuhan yang selalu menggunakan peran pengantara, yaitu Musa, para nabi, Yohanes Pembaptis, dan terutama Bunda Maria untuk menyelenggarakan karya keselamatan-Nya. Karya Tuhan yang ajaib juga nampak dalam mukjizat keperawanan Maria dan melalui ketaatan dan kesediaan Maria, Allah menganugerahkan rahmat yang tiada batasnya, yaitu kelahiran Yesus Kristus, Penyelamat kita di dunia.
  8. Mangacu pada Gereja-Nya, Gereja Katolik. Gereja merupakan sumber atau alat yang meneruskan rahmat Tuhan. Rahmat Tuhan ini kita peroleh melalui sakramen-sakramen terutama Ekaristi; dan juga melalui ketaatan kita pada para penerus Rasul Kristus yang telah dipilih oleh- Nya. Gereja sebagai kesatuan (komuni) manusia dengan Tuhan, selalu memperjuangkan martabat manusia, dan memperhatikan kesatuannya dengan para orang kudus; sebab melalui kesatuan ini Allah dimuliakan.
Kesimpulan
Dengan melihat ciri-ciri di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan akhir Spiritualitas Katolik adalah kemuliaan Tuhan, yang diwujudkan oleh kasih kepada Tuhan dan sesama. Untuk mencapai hal ini, bukan kesuksesan yang menjadi tolok ukurnya melainkan kesetiaan untuk bergantung pada Kristus, sebab tanpa Dia kita tidak bisa berbuah (bdk. Yoh 15:15). Bentuk wujud kesatuan dengan Kristus yang paling nyata di dunia ini adalah melalui Ekaristi kudus, di mana kita menyambut Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Ilahian Kristus, sehingga olehNya kita dipersatukan dengan Allah Tritunggal. Oleh karena itu, Spiritulitas Katolik selalu berpusat dan bersumber pada Ekaristi, yang adalah Allah sendiri,[13] karena kekudusan adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan. Melalui Ekaristi, kita tinggal di dalam Kristus dan dimampukan untuk mengikuti teladan-Nya, sehingga dapat berjalan menuju kekudusan, yaitu persekutuan dengan Allah, yang menjadi sumber kebahagiaan kita. Di sinilah kebahagiaan kita sebagai manusia menjadi juga kemuliaan bagi Allah, karena Allah menciptakan kita agar kita berbahagia bersama-Nya!


CATATAN KAKI:
  1. Lihat Jordan Aumann, Spiritual Theology, Spiritual Theology, (Continuum, London, reprint 2006, first published in 1980), p17, “…spirituality refers to any religious or ethical value that is concretized as an attitude or spirit from which one’s actions flow.” []
  2. Kristus dan Allah Bapa adalah satu (Yoh 10: 30; 14: 9-11). []
  3. Paus Yohanes Paulus II, dalam Redemptoris Hominis (Penyelamat Manusia), Surat Ensiklikal, 7, menulis, “Jiwa kita diarahkan pada satu arah, pada satu-satunya arah akal budi, kehendak dan hati – menuju Kristus Penyelamat kita, menuju Kristus, Sang Penyelamat manusia. Kita berusaha untuk mengarahkan pandangan kita kepada Dia- sebab tidak ada keselamatan di dalam siapapun selain dari Dia, Sang Putera Allah…” Our spirit is set in one direction, the only direction for our intellect, will and heart is – toward Christ our Redeemer, towards Christ, the Redeemer of man. We wish to look towards Him – because there is no salvation in no one else but Him, the Son of God…” []
  4. Lihat Katekismus Gereja Katolik, 1085, dan 1362, “Ekaristi adalah kenangan akan Paska Kristus yang menghadirkan dan mempersembahkan secara sakramental kurban satu-satunya dalam liturgi Tubuh-Nya yaitu Gereja.” []
  5. Dei Verbum, Dokumen Vatikan II, Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi 5, “Kepada Allah yang menyampaikan wahyu manusia wajib menyatakan “ketaatan iman” (Rom16:26 ;lih. Rom1:5 ; 2Cor10:5-6). Demikianlah manusia dengan bebas menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan “kepatuhan akalbudi serta kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan”, dan dengan secara sukarela menerima sebagai kebenaran wahyu yang dikurniakan oleh-Nya.” []
  6. Lihat Nostra Aetate 2, Dokumen Vatikan II, Dokumen Vatikan II, Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama bukan Kristiani, “Gereja katolik tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.” []
  7. Lihat Lumen Gentium 8, Dokumen Vatikan II, Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, “Sesudah kebangkitan-Nya Penebus kita menyerahkan Gereja kepada Petrus untuk digembalakan (lih. Yoh 21:17). Ia mempercayakannya kepada Petrus dan para rasul lainnya untuk diperluaskan dan dibimbing (lih. Mat 28:18 dsl), dan mendirikannya untuk selama-lamanya sebagai “tiang penopang dan dasar kebenaran” (lih. 1Tim 3:15). Gereja itu, yang didunia ini disusun dan diatur sebagai serikat, berada dalam Gereja katolik, yang dipimpin oleh pengganti Petrus dan para Uskup dalam persekutuan dengannya[[13]], walaupun diluar persekutuan itupun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran, yang merupakan karunia-karunia khas bagi Gereja Kristus dan mendorong ke arah kesatuan katolik. []
  8. Lihat Im 20:7-8, “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu sebab Akulah Tuhan Allahmu. Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah Tuhan yang menguduskan kamu” []
  9. Lumen Gentium 40, Dokumen Vatikan II, Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, “…semua orang kristiani, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan cinta kasih.” []
  10. Lihat Jordan Aumann, Spiritual Theology, (Continuum, London, reprint 2006, first published in 1980), p25, 23. ”Spiritual theology reflects precisely on the mystery of our participation in divine life….Spiritual theology …is not a pure speculative science but also a practical and applied theology.” []
  11. Diterjemahkan dan disederhanakan dari tulisan Douglas G. Bushman, S.T.L., Foundation of Catholic Spirituality, Institute for Pastoral Theology, Ave Maria University, 2006, p. 35-37. []
  12. Hal ini sangat nyata dalam pengajaran Rasul Paulus, “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengatahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.”(1 Kor 2:2). []
  13. Lihat Katekismus Gereja Katolik, dan Lumen Gentium 11, “Ekaristi adalah ‘sumber dan puncak seluruh hidup kristiani.” []

JAHHHHH>>>>



ENGKONG SENSASI

Suatu malam, dokter pribadi ditelpon oleh Engkong Ahong: "Dokter,
ada yang aneh dengan toilet saya. Setiap malam waktu owe mau kencing,
lampunya langsung hidup sendiri begitu owe buka pintunya."

Sang dokter menjawab, "Kong, Engkong isitrahat saja, nanti saya
tangani." Kata si dokter, mencoba menenangkan Engkong Ahong.

Karena merasa ada yang aneh, kemudian si dokter menelpon keluarganya
si engkong, dan yang ngangkat Cingcing, putri cucunya. "Begini Dek
Cing, tadi Engkong memberitahu bahwa lampu toiletnya langsung menyala
saat pintu depan dibuka, apa ini sistem keamanan yang baru?"
Mendengar ini, Cingcing langsung berteriak-teriak: "Mamah...
.Kakak.... Engkong kencing di kulkas lagi!!

TPE_P@



LITURGI PERKAWINAN

PERSIAPAN
Mempelai berdua, diapit oleh dua orang saksi dan orang tua/wali berdiri di pintu Gereja. Mempelai wanita berada di sebelah kanan mempelai pria. Disamping mempelai berdiri orangtua/wali. Disamping orangtua berdiri para saksi.

Imam beserta putra altar menyambut di pintu Gereja. Cincin diberikan kepada putra altar.

Imam          :        Mempelai berdua dan saudara sekalian, selamat datang di gereja ini. Semoga rahmat damai sejahtera dan kasih Allah berlimpah-limpah atas kita sekalian.

Umat          :        Sekarang dan selama-lamanya.

PENYERAHAN MEMPELAI
Wali            :        Pastor, sebagai wakil keluarga kedua mempelai perkenankanlah kami menyerahkan putera dan puterinya, yakni saudara ............ dan saudari ........... untuk dimohonkan berkat bagi perkawinan mereka.

Imam          :        Terima kasih atas kepercayaan bapak dan ibu kepada Gereja untuk melangsungkan tugas yang suci ini. Semoga dengan perantaraan Gereja, pernikahan mereka diteguhkan dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa. Mempelai berdua yang berbahagia, atas nama Gereja saya akan memohonkan berkat Tuhan untuk menyucikan cinta kasih anda berdua dalam membentuk keluarga yang baru dan sejahtera. Sekarang persiapkanlah dirimu dengan hati yang suci agar pantas menerima rahmat Tuhan dalam sakramen ini.

Imam memerciki kedua mempelai dan rombongan dengan air suci dengan berkata:

Imam          :        Semoga rahmat Tuhan turun kepada saudara agar dengan hati yang suci menghadap kepadaNya dalam upacara yang kudus ini.

Kemudian, semua berarak menuju ke altar. Selama perarakan, koor menyanyikan LAGU PERARAKAN.


PEMBUKAAN
Sesampainya di altar, semua menempatkan diri di tempatnya.

Imam          :        Demi nama Bapa dan Putera, dan Roh Kudus.
Umat          :        Amin.
Imam          :        Tuhan sertamu
Umat          :        dan sertamu juga.

Kemudian Imam memberi pengantar singkat.

UPACARA TOBAT

Pilihan 1
Imam          :        Tuhan Yesus Kristus, Engkau menganugerahkan kepada kami kekuatan hati, cinta kasih, dan penguasaan diri. Tuhan, kasihanilah kami.
Umat          :        Tuhan, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau memancarkan cahaya hidup yang tak dapat mati melalui Injil yang diberitakan kepada kami. Kristus, kasihanilah kami.
Umat          :        Kristus, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau sanggup memelihara panggilan kudus dalam hati kami, yang menaruh seluruh kepercayaan kepadaMu. Tuhan, kasihanilah kami.
Umat          :        Tuhan, kasihanilah kami.

Pilihan 2
Imam          :        Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami dan memberi teladan supaya kami mengikuti jejakMu. Tuhan, kasihanilah kami.
Umat          :       Tuhan, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau menanggung dosa kami dalam tubuhMu pada kayu salib, supaya kami mati terhadap dosa dan hidup suci. Kristus, kasihanilah kami.
Umat          :        Kristus, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau mencintai umatMu dan menyerahkan diri supaya kamipun saling mencintai. Tuhan, kasihanilah kami
Umat          :        Tuhan, kasihanilah kami.

Pilihan 3
Imam          :        Tuhan Yesus Kristus, Engkau tetap setia dan selalu membuktikan cintaMu kepada kami. Tuhan, kasihanilah kami.
Umat          :        Tuhan, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau murah hati, dan memberi harapan baik kepada kami. Kristus, kasihanilah kami.
Umat          :        Kristus, kasihanilah kami.
Imam          :        Engkau penebus kami yang memperkuat hati kami dan melindungi kami terhadap yang jahat. Tuhan, kasihanilah kami.
Umat          :        Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKAAN
Pilihan 1
Imam          :        Ya Allah yang mahasetia, Engkau telah menguduskan cintakasih suami isteri, dan mengangkat perkawinan, menjadi lambang persatuan Kristus dengan Gereja. Semoga kedua mempelai ini, semakin menyadari kesucian hidup berkeluarga, dan berusaha menghayatinya dalam suka dan duka. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Pilihan 2
Imam          :        Ya Allah, pencipta dan penebus kami. Engkau menghendaki agar pria dan wanita, membangun keluarga yang bahagia. Kedua hambaMu ini sudah siap memasuki bahtera perkawinan. Berkatilah cinta kasih mereka, supaya tahan uji dalam untung dan malang, dan anugerahkanlah kepada mereka, keturunan yang dapat dibanggakan. Demi Yesus Kristus PuteraMu dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pilihan 3
Imam          :        Tuhan yang mahamurah, dengarkanlah permohonan kami dan curahkanlah rahmatMu kepada kedua mempelai ini. Teguhkanlah usaha mereka untuk saling mencintai dengan setia, dan bersama-sama menyumbangkan jasa bagi kesejahteraan masyarakat. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pilihan 4
Imam          :        Allah yang mahakuasa, kedua mempelai ini akan Kausatukan dalam sakramen perkawinan. Kami mohon, semoga mereka saling membantu untuk memperdalam iman dan membesarkan anak-anak mereka menjadi orang katolik sejati. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


LITURGI SABDA

HOMILI OLEH IMAM: semua duduk

UPACARA PERKAWINAN

Setelah homili, semua diminta berdiri. Saksi mendampingi ke dua mempelai di sebelah kanan dan kirinya.

K E S E D I A A N (dilaksanakan sambil berjabat tangan)

Pilihan 1 :
Imam          :        Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang kemari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus memberkati dan meneguhkan saudara, agar saudara sanggup saling mencintai dengan setia dan menunaikan tanggung jawab sebagai suami istri. Maka sekarang saya minta, supaya saudara menyatakan maksud dan isi hati saudara dengan menjawab pertanyaan saya:

IMAM BERTANYA KEPADA MEMPELAI PRIA.
Imam          :        .......... (nama mempelai), Adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?
Pria             :        Ya, sungguh.

Imam          :        Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?

Pria             :        Ya, saya bersedia.

Imam          :        Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak akan yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?

Pria             :        Ya, saya bersedia.

KEMUDIAN IMAM BERTANYA KEPADA MEMPELAI WANITA
Imam          :        ...........(nama mempelai wanita), Adakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?

Wanita       :        Ya, sungguh.

Imam          :        Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati suami saudara sepanjang hidup?

Wanita       :        Ya, saya bersedia.

Imam          :        Bersediakah saudari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?
Wanita       :        Ya, saya bersedia.

Pilihan 2
Mempelai  :        Pastor, sesuai dengan petunjuk Tuhan sendiri kami berdua telah saling memilih sebagai teman hidup. Maka sekarang kami mohon kesediaan Romo meresmikan hubungan kami sebagai suami istri menurut adat Gereja.

Imam          :        Para saksi yang terhormat, adakah sesuatu yang menghalangi perkawinan ini menurut adat Gereja?

Saksi           :        Setahu kami tidak ada halangan untuk meresmikan perkawinan ini. Dari sebab itu kami mendukung permohonan kedua mempelai.

Imam          :        Mempelai berdua yang bahagia, setelah mengadakan penyelidikan seperlunya (dan dikuatkan oleh pernyataan para saksi), saya selaku pejabat Gereja meluluskan permintaan saudara. Akan tetapi sebelum perkawinan saudara diresmikan, saya minta saudara menyatakan kesungguhan hati saudara di hadapan umum?

MEMPELAI PRIA BERKATA :
Pria             :        Saya, ......(nama), menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati istri saya sepanjang hidup. (Saya bersedia menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya).

LALU MEMPELAI WANITA BERKATA :
Wanita       :        Saya, ......(nama), menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati suami saya sepanjang hidup. (Saya bersedia menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya).

PERJANJIAN NIKAH
dilakukan sambil meletakkan tangan di atas kitab suci

Pilihan 1 :
Imam          :        Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah.

PRIA            :        Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa........ (nama mempelai wanita) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.

Wanita       :        Dihadapan imam dan para saksi saya, ......(nama), menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa....... (nama mempelai pria) yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini.

Pilihan 2 :
Imam          :        Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan mengucapkan perjanjian nikah satu persatu.

Pria             :       ..........(nama mempelai wanita). Saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup.

Wanita       :        ..........(nama mempelai pria). Saya memilih engkau menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup.

Pilihan 3 :
Imam          :        Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya:

Imam          :        .......(nama mempelai pria), maukah saudara menikah dengan .......(nama mempelai wanita) yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?

Pria             :        Ya, saya mau.

Imam          :        ........(nama mempelai wanita), maukah saudara menikah dengan ........(nama mempelai pria) yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?
M: Ya, saya mau.

PEMBERKATAN NIKAH
Imam          :        Atas nama Gereja Allah dan dihadapan para saksi dan hadirin sekalian, saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan katolik yang sah. Semoga sakramen/upacara kudus ini menjadi bagi saudara berdua sumber kekuatan dan kebahagiaan. Yang dipersatukan Allah, ………….

Umat          :        Janganlah diceraikan manusia.

DOA UNTUK MEMPELAI

Pilihan 1
Imam          :        Marilah kita berdoa bagi kedua mempelai ini yang sudah menikah di hadapan altar. Semoga mereka seumur hidup bersatu dalam cinta kasih.

Imam          :        Bapa yang kudus, Engkau menciptakan manusia menurut citraMu, sebagai pria dan wanita Kauciptakan mereka. Engkau menetapkan agar mereka sebagai suami istri bersatu lahir batin dan sehati sejiwa melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat.
                           
                            Ya Allah, Engkau memilih cinta kasih suami istri untuk melambangkan rencana cintaMu dan perjanjian yang Kauikat dengan umatMu. Lambang ini Kauberi arti sepenuhnya dalam perkawinan kaum beriman yang menandakan hubungan cinta antara Kristus dengan GerejaNya. Kami mohon, ulurkanlah tanganMu dengan rela atas kedua mempelai (........ dan .........) ini, dan berkatilah mereka.

                            Tuhan, kedua mempelai ini telah saling menerima sakramen perkawinan. Semoga mereka saling menyalurkan anugerah cinta kasihMu dan saling menandakan kehadiranMu dalam kerukunan yang akrab mesra. Semoga mereka membangun rumah tangga yang bahagia, mendidik anak-anaknya menurut ajaran Injil dan akhirnya layak memasuki keluargaMu di surga.

                            Tuhan, sudilah melimpahkan berkatMu kepada mempelai wanita ....ini, supaya ia memenuhi tugasnya sebagai istri dan ibu, menciptakan suasana akrab dalam rumah tangganya dan menghiasi diri dengan keramahan dan sopan santun. Tuhan, berkatilah juga mempelai pria ........ ini, semoga ia melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai suami yang setia dan bapa yang bijaksana. Ya Bapa yang kudus, kedua mempelai ini telah menikah di hadapanMu. Semoga mereka kelak dengan gembira mengambil bagian dalam perjamuan surgawi. Demi Kristus, pengantara kami.

U : Amin.

Pilihan 2
Imam          :        Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati dan memohonkan berkat Allah untuk kedua mempelai ini. Mereka telah menerima sakramen/melangsungkan perkawinan. Semoga Allah melindungi mereka dengan murah hati.

Imam          :        Bapa yang kudus, pencipta alam semesta, Engkau telah menciptakan pria dan wanita dan melimpahi persatuan mereka dengan berkatMu. Dengan rendah hati kami berdoa bagi kedua mempelai yang Kaupersatukan dalam sakramen perkawinan. Semoga rahmatMu berlimpah-limpah turun atas mereka. Semoga mereka saling menyerahkan diri dalam perkawinan supaya dapat membahagiakan keluarganya dengan keturunan dan memperkaya GerejaMu dengan umat baru.

                            Ya Tuhan, semoga mereka memuji Engkau dalam suka dan mencari Engkau dalam duka. Semoga mereka dalam jerih payah bersukacita atas kehadiranMu dan dalam kesulitan hidup merasakan perlindunganMu. Semoga di tengah umat, mereka berdoa memuji Engkau dan di tengah masyarakat menjadi saksiMu yang berani. Semoga mereka mencapai usia lanjut yang sejahtera dan bersama dengan sahabat-sahabatnya akhirnya memasuki kerajaan surga. Demi Kristus, pengantara kami.
U : Amin.


Pilihan 3

Imam          :        Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati, supaya Tuhan rela mencurahkan berkat dan rahmatNya atas kedua mempelai ini yang telah menikah dalam Kristus. Mereka sudah dipersatukan dalam perjanjian suci. Semoga mereka bersatupadu dalam cinta kasih.
Semua hadirin berdoa sejenak dalam hati. Kemudian imam meneruskan dengan tangan terentang:

Imam          :        Ya Allah, Engkau menciptakan segala sesuatu dengan kekuatan kuasaMu. Engkau menciptakan manusia menurut citraMu. Engkau menciptakan pria dan wanita supaya mereka dipadukan menjadi satu. Engkau mengajarkan bahwa perkawinan yang telah Kauteguhkan tak boleh diceraikan.

                            Ya Allah, Engkau menguduskan ikatan suami isteri dan mengangkat perjanjian nikah menjadi lambang persatuan Kristus dengan Gereja.

                            Ya Allah, sejak awal mula Engkau menghubungkan wanita dengan pria dan memberkati perkawinan mereka dengan kesuburan. Inilah satu-satunya berkat yang tidak dibatalkan oleh dosa asal dan tidak pula dihanyutkan oleh air bah.

                            Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini, agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya. Semoga ia menjadi isteri yang setia dan ibu yang baik seperti wanita-wanita kudus yang dipuji dalam Kitab Suci. Kami berdoa pula untuk mempelai pria ini, semoga ia selalu berusaha menunaikan tanggungjawabnya baik terhadap isteri dan anak-anak maupun terhadap masyarakat.

                            Dan kini kami mohon kepadaMu, ya Tuhan, semoga kedua mempelai ini tetap berpegang pada iman dan perintah-perintahMu. Semoga mereka bersatu sebagai suami isteri, terpandang karena peri hidup yang baik dan berjasa untuk sesama dan lingkungan mereka. Kuatkanlah mereka dengan semangat Injil, sehingga mereka menjadi saksi Kristus bagi semua orang. (Semoga mereka subur dan berketurunan, menjadi orang tua yang patut dicontoh dan berbahagia melihat anak cucunya kelak). Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan bahagia dalam kerajaan surga. Demi Kristus, pengantara kami.

U : Amin.

Pilihan 4
Imam          :        Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati, supaya Tuhan rela mencurahkan berkat dan rahmatNya atas kedua mempelai ini yang telah meresmikan perkawinannya. Semoga mereka seumur hidup bersatu dalam cinta kasih.

hening sejenak
                           
                            Bapa yang kudus, Engkau menciptakan manusia menurut citraMu, sebagai pria dan wanita Kau ciptakan mereka. Engkau menetapkan agar mereka sebagai suami isteri bersatu lahir batin dan sehati sejiwa melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat.

                            Pandanglah dengan rela mempelai wanita ini, agar rahmat cinta dan damai tinggal dalam hatinya. Semoga ia memenuhi tugasnya sebagai isteri (dan ibu), menciptakan suasana akrab dalam rumah tangganya dan menghiasi diri dengan keramahan dan sopan santun.

                            Ya Tuhan, berkatilah juga mempelai pria ini, semoga ia selalu berusaha menunaikan tanggungjawabnya, baik terhadap isteri dan anak-anak maupun terhadap masyarakat.

                            Dan kini kami mohon kepadamu, ya Tuhan, semoga kedua mempelai ini tetap bersatu sebagai suami isteri, terpandang karena peri hidup yang baik dan berjasa untuk sesama dalam lingkungan mereka. Semoga mereka subur dan berketurunan, menjadi orang tua yang patut dicontoh dan berbahagia melihat anak cucunya.
                           
                            Semoga mereka mencapai usia lanjut dan akhirnya memasuki kehidupan bahagia dalam kerajaan surga. Demi Kristus, pengantara kami

U : Amin.

LAMBANG-LAMBANG PERKAWINAN

PEMBERKATAN CINCIN
Pilihan 1
Imam          :        Ya Allah, sumber kesetiaan, berkatilah + kedua cincin ini, supaya menjadi lambang kesetiaan bagi suami istri ini.

Pilihan 2
Imam          :        Ya Tuhan, kami mohon, curahkanlah berkatMu + atas kedua cincin ini. Semoga kedua mempelai yang mengenakannya tetap bersatu dalam kesetiaan, saling mencintai dan menghormati, serta hidup dalam damai seturut kehendakMu. Demi Kristus, pengantara kami.


Pilihan 3
Imam          :        Ya Tuhan, berkatilah + cincin ini, yang merupakan tanda kesetiaan dan cinta kasih hamba-hambaMu ini. Semoga cincin ini mengingatkan mereka akan cinta kasih dan kesetiaan yang mereka janjikan pada hari bahagia ini. Demi Kristus, pengantara kami.

Kemudian Imam menyerahkan cincin kepada mempelai sambil berkata:

Imam          :        Kenakanlah cincin ini pada jari isteri saudara sebagai lambang cinta dan kesetiaan.

Mempelai Pria mengenakan cincin pada pasangannya sambil berkata:

Pria             :        ..........(nama pasangannya), terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan dan cinta kasihku.

Imam          :        Kenakanlah cincin ini pada jari suami saudara sebagai lambang cinta dan kesetiaan.

Mempelai Wanita mengenakan cincin pada pasangannya sambil berkata:

Wanita       :        ..........(nama pasangannya), terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan dan cinta kasihku.

PEMBERKATAN SALIB, ROSARIO DAN KITAB SUCI (BENDA-BENDA ROHANI)

Imam          :        Ya Tuhan, kami haturkan benda-benda rohani ini ke hadiratMu. Sudilah Engkau memberkati + benda-benda rohani ini. Semoga siapa pun yang memandangnya, memakainya untuk berdoa, menerima kelimpahan rahmat kasihMu sendiri, agar dalam kuasa salibMu mampu memikul salib kehidupannya sehari-hari, agar oleh kuasa sabdaMu terbangunlah hidupnya menjadi putera-puteri yang Kaukasihi dan berkenan kepadaMu, agar oleh dukungan doa bunda Maria, doa-doanya berkenan kepadaMu dan Kaukabulkan demi keselamatan jiwa dan raganya. Oleh Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

Umat          :        Amin.

BUKA WARING / Selubung Wajah

Mempelai pria membuka selubung mempelai wanita, sementara imam berkata:

Imam          :        Semoga wajah saudara selalu berseri-seri untuk menghibur suami saudara, dan semoga ikatan cinta kasih saudara berdua yang diresmikan dalam perayaan ini menjadi bagi saudara sumber kebahagiaan sejati.

TANDATANGAN

Bersamaan dengan mempelai mohon doa restu, para saksi mengisi data dan menandatangani surat kesaksian mereka.
MOHON DOA RESTU

Imam          :        Saudara-saudara, kini tiba saatnya mempelai berdua menunjukkan tanda terima kasih dan bakti kepada orang tua/walinya.

Kemudian, mempelai menghadap kepada orang tua - Semua duduk.
Setiap kali sesudah sungkem kepada orangtua/wali mempelai akan menerima 'bekal' rohani dari orang tua yang ditandakan dengan Kitab Suci, Salib dan Rosario. Sambil mengulurkan Kitab Suci di nampan, orang tua/wali (bisa salah satu saja) berkata:

Orang Tua  :        Anak-anakku terimalah Kitab Suci ini, yang berisikan Sabda Tuhan sendiri untuk membangun hidupmu berdua. Bacalah, renungkanlah, dan laksanakanlah pesan-pesannya. Niscaya hidupmu berdua akan dipenuhi dengan rahmat kasih Allah, dan memancarkan kasih Allah itu dalam setiap langkah kehidupanmu.

Kemudian, mempelai datang kepada orangtua/wali yang satunya lagi untuk memohon doa restu. Sesudah selesai sungkem, orangtua/wali memberikan 'bekal' rohani yang ditandakan dengan Salib dan Rosario. Sambil mengulurkan Salib dan Rosario di nampan, orangtua/wali (bisa salah satu saja) berkata:

Orang tua   :        Anak-anakku, terimalah Salib dan Rosario ini. Pandanglah dan pakailah untuk berdoa. Baik di saat suka maupun di saat duka. Niscaya kegembiraanmu akan berubah menjadi kebahagiaan yang tak dapat diambil dari hidupmu, dan dukamu akan menjadi ketabahan penuh pengharapan dan penghiburan. Dan doa-doamu akan semakin berkenan kepada Tuhan.

DOA UMAT

Pilihan 1
Imam          :        Saudara-saudara terkasih, kedua mempelai ini telah mengikat perjanjian nikah di hadapan Allah dan di hadapan para hadirin. Marilah kita mendoakan mereka, agar mereka tetap bahagia dalam lindungan Tuhan.

Lektor         :        Semoga mereka menghayati hidup perkawinan dalam cinta kasih dan damai, sehingga rahmat dan kebaikan Kristus bersinar dari rumah tangga mereka. Marilah kita mohon

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga mereka mendasarkan keluarganya atas keyakinan keagamaan mereka, sehingga teladan hidup mereka mendekatkan orang lain kepada Allah. Marilah kita mohon

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga cinta kasih mereka diberkati oleh Tuhan dengan kurnia yang berlimpah, sehingga anak-anak yang dianugerahkan kepada mereka sungguh-sungguh menggembirakan hati orang tuanya. Marilah kita mohon……..

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga mereka tetap sehat walafiat dan sanggup menjalankan tugasnya dalam masyarakat, sehingga mereka berjasa bagi sesama, dan keluarga mereka aman sentosa. Marilah kita mohon ........

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga orang tua mereka merasa terhibur karena menyaksikan kebahagiaan anaknya, sehingga pengantin baru ini sungguh diterima dalam lingkungan kaum kerabatnya. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Imam          :        Ya Tuhan, Allah kami, peliharalah saudara saudara kami ini dalam cintaMu, teguhkanlah dan bantulah mereka seumur hidup, dan bimbinglah mereka dalam usaha menciptakan keluarga bahagia. Demi Kristus, pengantara kami.

Pilihan 2
Imam          :        Marilah kita berdoa untuk kedua mempelai ini, untuk sanak saudara mereka dan untuk seluruh umat Allah.

Lektor         :       Ya Tuhan, pencipta dan pembimbing manusia, lindungilah kedua mempelai ini dan persatukanlah mereka dalam cinta kasih. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Ya Tuhan, pemberi hidup dan sumber selamat, berkatilah kedua mempelai ini dan hiburlah hati mereka dalam anak-anaknya. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

ektorL         :        Ya Tuhan, pemberi damai dan kesejahteraan, dampingilah kedua mempelai ini, berilah hasil gemilang kepada pekerjaan mereka dan peliharalah sanak saudara mereka dalam kerukunan. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Ya Tuhan, pelindung dan penyelamat kami, tunjukkanlah belas kasihMu kepada kami semua dan limpahilah keluarga-keluarga kami dengan kurniaMu. Marilah kita mohon

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Ya Tuhan, gembala dan penghibur umat, bahagiakanlah arwah nenek moyang keluarga ini dan terimalah mereka dalam perjamuan nikah PuteraMu. Marilah kita mohon ....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Imam          :        Ya Tuhan, Bapa yang mahabaik, Engkaulah sumber cinta kasih. Semoga kedua mempelai ini tumbuh dalam cinta dan hidup dalam kerukunan dan damai, sampai akhirnya Engkau memanggil mereka kepada kebahagiaan abadi di surga. Demi Kristus, pengantara kami.

Pilihan 3
Imam          :        Saudara-saudara terkasih, marilah kita menyampaikan permohonan kita kepada Allah, agar ia menyatukan kedua mempelai ini dalam cinta kasih, dan melimpahi mereka dengan berkatNya.

Lektor         :        Semoga kedua mempelai ini tetap hidup dalam cinta kasih sejati, menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan, tetap setia satu sama lain dan saling menghormati. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga mereka bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan, tekun dalam doa, dan murah hati kepada kaum fakir miskin. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Semoga mereka bersukacita dengan orang yang bersuka cita, menangis dengan orang menangis, dan seia sekata dalam hidup mereka bersama. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan
Lektor         :        Semoga mereka membalas kejahatan dengan kebaikan, berlaku jujur terhadap setiap orang, bersemangat dan rajin dalam pekerjaan, dan hidup dalam damai dengan semua orang. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektot         :        Semoga mereka mengasihi kaum kerabatnya, bersikap lemah lembut dan rendah hati, suka damai dan bersahaja, serta tahu berterima kasih dan membalas budi. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Imam          :        Allah yang mahamurah, Engkau membahagiakan setiap orang yang mengasihi saudaranya dengan segenap hati. Semoga hamba-hambaMu ini tetap Kaupelihara dalam kerukunan dan damai sehingga mereka saling mencintai dengan kasih sejati, dan mampu membangun rumah tangga yang sungguh bahagia. Demi Kristus, pengantara kami.

Pilihan 4
Imam          :        Saudara-saudara terkasih, marilah menghaturkan puji dan syukur kepada Tuhan atas terlaksananya saling menerimakan sakramen perkawinan ini.

M. Pria       :        Allah Bapa di surga, hormat dan puji syukur kami haturkan kepadaMu atas segala anugerah yang telah Kauberikan kepada kami. Lebih-lebih karena pada hari ini, kami berdua telah Kaupersatukan dalam ikatan suci sakramen perkawinan. Ya Bapa, kami serahkan dalam tanganMu, keluarga yang baru kami bangun ini, agar kami dapat selalu hidup dalam jalinan cinta kasihMu. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

M.Wanita   :        Allah, Bapa yang mahabaik, pujian syukur teriring ucapan terima kasih bagiMu karena kami telah Kauanugerahi orang tua yang telah mendidik kami dengan penuh kasih sayang. Kauberikan pula saudara-saudara yang telah menemani dan mendampingi kami. Curahkanlah berkatMu. Dampingilah mereka agar selalu dapat hidup rukun, dan mengalami damai sejahtera, sehat lahir dan batin. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Mempelai  :        Terimalah pula ungkapan syukur kami, ya Allah bersama dan untuk Romo ....., seluruh anggota koor dan semua Saudara yang telah menyemarakkan perayaan suci ini. Berkatilah mereka, agar selalu merasakan kebahagiaan hidup, baik di dalam keluarganya maupun di dalam masyarakat. Semoga kami senantiasa Kaupersatukan, agar kelak dapat bersatu kembali dalam perjamuan abadi di surga. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Mempelai :        Bapa yang mahabaik, dalam rasa sukacita ini, kami mengingat pula saudara-saudari kami yang telah Kaupanggil menghadap ke hadiratMu (.... bisa disebutkan ....). Mereka pun telah berjasa bagi kami sehingga kami mampu mengalami kasih setiaMu yang tanpa batas. Lindungilah dan naungilah mereka dalam kasih setiaMu itu. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Bapa yang mahabaik, terimalah ucapan syukur yang disampaikan dengan hati tulus iklas dan murni oleh kedua saudaraa kami ini. Sertailah mereka dalam menjalani hidup berkeluarga. Semoga keluarganya menjadi saksi kehadiranMu yang penuh kasih di tengah masyarakat kami. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Lektor         :        Bapa yang mahabaik, dalam suasana penuh syukur ini perkenankanlah kami memohon dengan rendah hati, agar kamipun semakin teguh dalam kepercayaan akan kehadiran dan kasih setiaMu kepada kami. Semoga kami boleh ikutserta membangun dunia ini menjadi kerajaan kasih sejati, sesuai dengan teladan Kristus PuteraMu. Marilah kita mohon....

Umat          :        Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

Imam          :        Allah Bapa yang mahamurah, Engkau membahagiakan setiap orang yang mengasihi saudaranya dengan segenap hati. Semoga hamba-hambaMu ini tetap Kaupelihara dalam kerukunan dan damai sehingga mereka saling mencintai dengan kasih sejati, dan mampu membangun rumah tangga yang sungguh bahagia. Demi Kristus, pengantara kami.

DOA PERSEMBAHAN

Pilihan 1
Imam          :        Tuhan, terimalah persembahan yang kami un­jukkan untuk menyucikan perkawinan kedua mempelai ini. Semoga mereka menikmati ber­katMu dalam membangun keluarga. Demi Kris­tus, pengantara kami.

Umat          :        Amin.

Pilihan 2
Imam          :        Tuhan, Bapa kami, sudilah menerima persemba­han yang kami bawakan dengan gembira. Lin­dungilah kedua mempelai ini, supaya mereka sehat walafiat dan bersatu padu serta membi­na kerukunan dengan sanak saudara. Demi Kristus, pengantara kami.

Umat          :        Amin.

Pilihan 3
Imam          :        Ya Tuhan, kabulkanlah dengan rela doa kami dan sudilah menerima persembahan yang kami unjukkan kepadaMu untuk kedua mempelai ini. Mereka telah Kaupersatukan dalam perkawinan, semoga karena perayaan ekaristi/upacara ku­dus ini mereka semakin cinta-mencintai dan semakin mengasihi Engkau. Demi Kristus, pen­gantara kami.

Umat          :        Amin.

DOA SYUKUR AGUNG

P R E F A S I

Pilihan 1
Imam          :        Tuhan sertamu .
Umat          :        dan sertamu juga.
Imam          :        Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
Umat          :        Sudah kami arahkan.
Imam          :        Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat          :        Sudah layak dan sepantasnya.

Imam          :        Sudah layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di-manapun juga kami senantiasa bersyukur kepa­daMu. Sebab engkau meneguhkan perjanjian ni­kah dengan ikatan cinta mesra yang menye­nangkan dan dengan tali kesetiaan yang tak terputuskan. Engkau menghendaki perkawinan murni dan subur, agar keluargaMu semakin ber kembang secara mengagumkan. Engkau mengatur dunia dengan kuasaMu dan membimbing Gereja dengan rahmatMu, sehingga anak yang dilahir­kan untuk memajukan dunia dilahirkan kembali untuk memperkembangkan Gereja. Demi Kristus, pengantara kami. Maka bersama para malaikat dan orang kudus kami lagukan madah pujianMu dengan tak henti - hentinya berseru :

Umat          :        Kudus, kudus, kuduslah Tuhan .........

Pilihan 2
Imam          :        Tuhan sertamu .
Umat          :        dan sertamu juga.
Imam          :        Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
Umat          :        Sudah kami arahkan.
Imam          :        Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat          :        Sudah layak dan sepantasnya.

Imam          :        Sungguh layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bah­wa dimanapun juga kami senantiasa bersyukur kepadaMu demi Kristus, pengantara kami. Se­bab Engkau telah mengikat perjanjian baru dengan umatMu yang Kautebus dalam wafat dan kebangkitan PuteraMu. Engkau menggabungkan umatMu dengan Kristus supaya mewarisi kemu­liaanNya disurga. Engkau melambangkan kelim­pahan cinta kasih Kristus dalam perkawinan pria dan wanita, supaya upacara suci ini mengingatkan kami akan rencana cintaMu yang tak terperikan. Maka bersama dengan para ma­laikat dan orang kudus kami memuliakan Dikau dengan tak henti - hentinya berseru:

Umat          :        Kudus, kudus, kuduslah Tuhan.........

Pilihan 3
Imam          :        Tuhan sertamu .
Umat          :        dan sertamu juga.
Imam          :        Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
Umat          :        Sudah kami arahkan.
Imam          :        Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat          :        Sudah layak dan sepantasnya.

Imam          :        Sungguh layak dan pantas, ya Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bah­wa dimanapun juga kami senantiasa bersyukur kepadaMu. Sebab Engkau berkenan menciptakan manusia dan menganugerahinya martabat yang luhur. Persatuan mesra kasihMu sendiri. Eng­kau menciptakan manusia karena cinta, Engkau memanggil dia untuk mengamalkan cinta, Eng­kau mengundang dia untuk menikmati cintaMu yang kekal. Dengan demikian misteri perkawin an suci menandakan cinta ilahi dan mengudus­kan cinta insani. Demi Kristus, pengantara kami. Maka bersama para malaikat dan selu­ruh rombongan para kudus kami bermadah memuliakan Dikau dengan tak henti-hentinya ber-seru:

Umat          :        Kudus, kudus, kuduslah Tuhan............

Pilihan 4
Imam          :        Tuhan sertamu .
Umat          :        dan sertamu juga.
Imam          :        Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
Umat          :        Sudah kami arahkan.
Imam          :        Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat          :        Sudah layak dan sepantasnya.

Imam          :        Sungguh pantaslah kami sampaikan pujian, syukur dan hormat, ya Allah yang agung dan mulia, ya Bapa yang baik dan kuasa. Sebab Engkau menciptakan manusia sebagai pria dan wanita supaya mereka bersama mengusahakan kebahagiaannya. Patutlah kami luhurkan Di­kau, sebab kepada pria dan wanita Kaukurnia-kan daya cinta dan kuasa untuk mengembangkan umat manusia. Ya Tuhan, kasih dan kuasaMu Kaucerminkan dalam ikatan cinta antara suami dan istri: sumber kehidupan, sumber kebahagiaan. Maka dengan suka hati kami meluhurkan Dikau,Allah dan Bapa kami, sambil bersembah:
Umat          :        Kudus, kudus, kuduslah Tuhan.........

CARA A :
Imam          :        Tuhan, sambutlah dengan rela hati persemba­han hamba-hambaMu....dan...ini serta seluruh umat yang mendoakan mereka. Engkau telah berkenan membimbing mereka sampai pada hari perkawinan. Semoga Engkau memenuhi keinginan mereka, (menggembirakan mereka dengan anuger­ah keturunan) dan memberkati mereka dengan umur panjang. Demi Kristus, pengantara kami.

CARA B :
Imam          :        Ingatlah ya Tuhan, akan GerejaMu yang terse­bar di seluruh dunia. Sempurnakanlah cinta kasih umatMu, bersama hambaMu, paus kami.... dan uskup kami...... serta rohaniwan semua­nya. Ingatlah juga akan kedua mempelai yang saling mengikat cinta pada hari ini. Semoga mereka menghayati cinta kasih itu dalam kehi dupan keluarga mereka, sebagaimana Kristus mencintai GerejaNya, dan menyerahkan diriNya untuk kami. Ingatlah juga akan saudara-sauda ra kami, yang meninggal dengan harapan akan bangkit lagi.... dst.

CARA C :
Imam          :        Kuatkanlah iman dan cinta GerejaMu, yang kini masih mengembara di dunia, bersama ham­baMu, paus kami....dan uskup kami....bersama semua uskup,semua rohaniwan dan seluruh umat yang telah Kauselamatkan dan Kaujadikan mi­likMu. Ya Tuhan,kuatkanlah juga hamba-hamba­Mu ini dalam cinta kasih setia yang saling mereka janjikan pada hari ini. Semoga ke­luarga mereka menampakkan kepada kami cinta kasihMu dan kesetiaanMu yang Kautunjukkan kepada kami dalam Kristus, PuteraMu yang tercinta. Dengarkanlah doa keluarga yang berhimpun di sini di hadapanMu. Kasihanilah,
                            Ya Bapa yang baik, dan persatukanlah semua puteraMu yang tersebar di mana-mana. Kami berdoa pula untuk saudara-saudara kami yang meninggal.

CARA D :
Imam          :        Ingatlah kini, ya Tuhan, akan semua saudara, yang menjadi ujud persembahan kami ini. Per­tama-tama hambaMu, paus kami..... uskup kami....., semua uskup di dunia dan para ro­haniwan. Demikian pula kedua mempelai ini yang pada hari ini merayakan perkawinan suci Ingatlah pula akan semua hadirin, seluruh umat beriman dan semua saudara yang mencari Engkau dengan hati yang tulus ikhlas. Ingat­lah juga akan mereka yang telah meninggal dunia dalam kedamaian Kristus..... dst.

Komuni

B A P A K A M I

Imam          :        Saudara-saudara, marilah kita persatukan semua doa kita dengan doa yang diajarkan oleh Yesus:

Bersama-sama sambil berdiri:

                            Bapa Kami yang ada di surga. Dimuliakanlah namaMu. Datanglah KerajaanMu. Jadilah kehendakMu. Di atas bumi, seperti di dalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini. Dan ampunilah kesalahan kami. Seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

S A L A M D A M A I

Pilihan 1
Imam          :        Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau pernah bersabda kepada para rasul: “Dimana saja dua atau tiga orang berkumpul demi namaKu, Aku berada di tengah mereka. “Perhatikanlah iman kami yang berkumpul di sini demi namaMu, dan restuilah kedua mempelai ini agar mereka membina kerukunan dan cinta kasih dan tetap bersatu dengan Dikau, Tuhan dan pengantara kami.

Umat          :        Amin.

Pilihan 2
Imam          :        Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengundang kami kepada perjamuan ekaristi, lambang kerajaan Allah yang berlimpahkan damai sejahtera. Tanamkanlah cinta damai dalam hati kedua mempelai ini dan penuhilah hati kami semua dengan ketentraman. Singkirkanlah dari tengah-tengah kami segala permusuhan dan kebencian, dan tinggallah tetap diantara kami, sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, sepanjang segala masa.

Umat          :        Amin.

Pilihan 3
Imam          :        Saudara-saudara terkasih, bukankah piala terberkati ini mempersatukan kita dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi ini mempersatukan kita dengan tubuh Kristus? karena roti itu satu, maka kita meskipun banyak menjadi satu tubuh. Sebab kita semua mengambil bagian pada roti yang satu ini. Karena itu, marilah kita menyambut roti ini, dan semoga damai Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita.

Umat          :        Sekarang dan selama lamanya.

A N A K D O M B A A L L A H

PERSIAPAN MENERIMA KOMUNI

Imam          :        Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah saudara sekalian yang diundang ke perjamuanNya.

Umat          :        Ya Tuhan, saya tidak pantas. Tuhan datang pada saya. Tetapi bersabdalah saja. Maka, saya akan sembuh.

K O M U N I

* Mempelai menerima komuni lebih dahulu Sesudah mempelai, yang menerima komuni berurutan sebagai berikut: Putra Altar [kalau ada], kedua saksi [sejauh bisa], orang tua [sejauh bisa], lalu hadirin lainnya.
* Selama penerimaan komuni, Koor dapat menyanyikan lagu pengiring.

Penutup

DOA PENUTUP
Pilihan 1
Imam          :        Tuhan, restuilah perkawinan ini berkat kekuatan kurban Kristus. Kedua mempelai ini telah Kausatukan dalam ikatan suci (dan rindu Kaupuaskan dengan satu roti dan satu piala). Semoga mereka senantiasa bersehati dalam cinta dan berbakti kepada sesama. Demi Kristus, pengantara kami.
Pilihan 2
Imam          :        Tuhan, kami telah menyaksikan upacara perkawinan kedua mempelai ini dan mengambil bagian dalam perjamuan ekaristi. Kini kami mohon tolonglah, supaya mereka berdua selalu setia kepadaMu dan memberi kesaksian iman kepada sesama. Demi Kristus, pengantara kami.
PIlihan 3
Imam          :        Allah yang mahakuasa, kami mohon, semoga kedua mempelai yang bahagia ini semakin diresapi oleh rahmat sakramen perkawinan yang telah kami rayakan. Dan kuatkanlah kami semua dengan daya ekaristi suci, supaya kami lebih sanggup hidup sebagai murid Kristus yang sejati. Dialah pengantara kami sepanjang segala masa.


BERKAT MERIAH

Pilihan 1
Imam          :        Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.

Imam          :        Semoga Allah Bapa yang kekal memelihara saudara berdua dalam cinta kasih dan kerukunan, supaya damai Kristus senantiasa tinggal dalam hati dan rumah saudara.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga saudara diberkati dengan anak, dihibur oleh sahabat-sahabat dan diperkenankan bersaudara dengan semua orang.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga saudara menaruh perhatian kepada kaum papa dan miskin supaya saudara kelak disambut dalam rumah Allah yang kekal.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Dan semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa + dan Putera dan Roh Kudus.

Umat          :        Amin.

Pilihan 2
Imam          :        Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.

Imam          :        Semoga Allah Bapa yang mahakuasa menganugerahkan sukacita kepada saudara berdua dan memberkati saudara dengan kerukunan.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga Putera Allah yang tunggal penuh kasih sayang membantu saudara dalam untung dan malang.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga Roh Kudus selalu mencurahkan cinta kasihNya dalam hati saudara.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Dan semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa + dan Putera dan Roh kudus.
Umat          :        Amin.

Pilihan 3
Imam          :        Saudara-saudara marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.

Imam          :        Semoga Tuhan Yesus yang berkenan menghadiri pesta perkawinan di Kana melimpahkan berkatNya kepada saudara berdua dan kaum kerabat.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga Kristus yang mencintai GerejaNya dengan tiada terhingga, mencurahkan cintaNya ke dalam hati saudara.

Umat          :        Amin.

Imam          :        Semoga Kristus memberi saudara kekuatan untuk mewartakan kebangkitanNya dan mengharapkan kebahagiaan kekal.

Umat          :        Amin.


Imam          :        Dan semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa, Bapa + dan Putera dan Roh Kudus.

Umat          :        Amin.

Doa kepada Maria

DOA MEMPELAI DI HADAPAN BUNDA MARIA

Mempelai, didampingi oleh saksi dan imam, datang ke hadapan patung bunda Maria. Mempelai pria membantu mempelai wanita meletakkan bunga sehingga altar Maria menjadi tambah indah dipandang, lalu mempelai pria mengambil lilin - disiapkan bagi mempelai wanita untuk menyalakannya. Lalu bersama-sama berlutut - membuat tanda salib dan menyampaikan doa berikut ini: (bersamaan dengan Koor menyanyikan LAGU MARIA).


Pilihan 1:
Mempelai  :        Bunda Maria, bunda yang baik, engkau telah mengenal kami berdua dalam setiap pertemuan kami. Hari inipun engkau mengetahui peresmian cinta kami. Lihatlah Ibu, kami berdua menghadap kepadamu. Sudilah kiranya engkau ikut membantu terjalinnya benang sutera antara aku dan dia, sehingga api cinta yang ada dalam jiwa kami takkan pudar nyalanya dan takkan layu keindahannya. Aku yakin bahwa dia adalah hadiah yang kauberikan kepadaku, sedangkan aku adalah hadiah yang kauberikan kepadanya. Semoga rasa saling percaya dan saling pengertian tumbuh di hati kami berdua. Akhirnya, ya bunda, sertailah kami dan dampingilah kami dalam setiap langkah pembinaan keluarga kami. Amin.

Pilihan 2:
M. Pria       :        Santa Maria, bunda Yesus dan bunda kami yang tercinta, hari ini hari yang sangat membahagiakan kami berdua. Kami telah berjanji setia satu sama lain dan kami mau menempuh perjalanan hidup selanjutnya bersama-sama sebagai suami isteri. Pada saat yang menentukan ini kami memohon juga doa restumu, ya bunda kami.

M.Wanita   :        Santa Maria, doakanlah kami, agar cinta kami tahan uji dalam segala suka dan duka hidup perkawinan. Semoga kami dapat mendirikan rumah tangga yang sejahtera dan membangun keluarga yang bahagia. Ya bunda yang baik hati, doakanlah kami pada puteramu, Tuhan kami Yesus Kristus.

Pilihan 3:
M. Pria       :        Santa Maria, Bunda Tuhan kami Yesus Kristus, wanita disampingku ini telah dianugerahkan sebagai teman hidupku, dan dengan penuh kepercayaan aku bersyukur kepadamu. Maka aku bersumpah di dalam lubuk jiwaku, aku mencintai dia, menghargai serta memelihara dia dengan kesetiaan yang jujur dan ikhlas sampai hembusan nafas terakhir. Semoga cinta yang menjalin jiwa kami tak akan pudar nyalanya, takkan layu keindahannya dan takkan tawar kemanisannya. Semoga hikmat kebijaksanaan rohani dan pengertian yang semakin dewasa senantiasa meneguhkan ikatan suci ini. Dalam suka dan duka, aku akan senantiasa tetap teguh berdiri mendampinginya. Bunda Maria, doakanlah dan bantulah kami. Amin.

M. Wanita  :        Perawan terberkati, Bunda Maria, engkau mengenal aku. Hatiku meluap dengan kebahagiaan yang begitu indah dan menakjubkan. Perawan yang terberkati, doakanlah kami. Semoga cahaya suka cita yang indah hari ini jangan sampai suram oleh air mata kekecewaaan. Semoga kenangan indah hari ini menjadi semakin manis dan mesra pada setiap ulang tahun kejadian ini. Perawan yang termulia, Bunda cinta luhur yang punya hati paling murni, tundukkanlah hatiku sejenak pada dia yang telah menyerahkan diri kepadaku. Berilah kekuatan kepadaku, agar aku senantiasa setia kepadanya, karena dia yang menjadi bintang penuntun dalam segala godaan yang dapat menyuramkan kecemerlanganku. Semoga nantinya kami benar-benar saling meneguhkan dan membina cinta sejati menurut teladanmu, sehingga makin berkenan kepada Bapa di surga dan sesama. Bunda Maria, dengarkanlah dan kabulkanlah doa kami. Amin.

Pilihan 4
Mempelai  :        Bunda Maria, oleh kerahimanmu, dahulu engkau hadir dalam pesta perkawinan di Kana. Betapa beruntungnya mempelai itu. Kami juga ingin memulai hidup berkeluarga dengan memohon bimbingan dan perlindunganmu. Berkenanlah menerima kedatangan kami berdua ini.

                            Bunda Maria, engkaulah teladan para perawan dan ibu yang sungguh setia, dengan perantaraanmu kami mohon, semoga kami dapat saling mengasihi dengan kasih yang murni dan setia, yang tak terputuskan oleh apapun. Kami mohon agar kami selalu bersedia untuk setia, untuk saling mengampuni; kami mohon berilah kesabaran ketika mengalami adanya kekurangan dan ketidakpuasan; sebab kami sadar bahwa kami tidak terlepas dari banyak kekurangan dan kesalahan.

                            Janganlah biarkan persatuan kami menjadi retak. Kami mohon semoga dapat saling memahami, saling menolong dalam segala perjuangan hidup, dan menjadi saksi di tengah masyarakat.

                            Bunda Maria, dahulu di Kana, pengantin tidak lagi berkekurangan karena kebaikan hati dan pertolongan Bunda. Kami percaya bahwa dengan perlindunganmu, perjuangan kami untuk membangun keluarga Katolik sejati tidak akan kekurangan suatu apapun. Kami berjanji bahwa kami akan selalu menghaturkan bakti kami kepada Bunda Maria dalam perjalanan hidup keluarga kami yang kami mulai hari ini. Terimalah doa kami ini, demi Kristus PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Pilihan 5
Mempelai  :        Bunda Maria, kami berdua baru saja menerima sakramen perkawinan. Puteramu datang di dalam hati dan keluarga kami. Maka, kami mohon kedatangan dan kehadiran Bunda, agar berkenan melindungi kami.
Bunda Maria, kami tidak tahu apa yang akan kami alami, tetapi kami percaya bahwa Tentu berkenan membantu kami dalam menghadapi beraneka ragam kesulitan, karena Bundalah perantara kami.
                           
                            Bunda Maria, keluarga yang baru kami bangun bersama ini, kami serahkan kepada Bunda dengan permohonan, agar didampingi, dilindungi dan dijaga, supaya Puteramu tetap hadir di tengah-tengah kami dan tetap kami junjung tinggi serta kami sayangi.
Bunda Maria, tolonglah kami berdua membangun keluarga Katolik yang selaras dengan kehendak PuteraMu; berani bersaksi atas kebaikan dan kebenaran.
Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

Pilihan 6  (khusus untuk Masa Natal - ada gua/kandang)

DOA MEMPELAI DI HADAPAN GUA

PENYERAHAN KEPADA KELUARGA KUDUS.

Mempelai  :        Yesus yang penuh kasih, Engkau telah menguduskan keluarga pilihanMu.
                            Pandanglah kami berdua, yang oleh berkatMu, baru saja membangun keluarga. Kami persembahkan keluarga kami ini menjadi milikMu.
Sudilah menolong dan melindungi kami semua, dalam kesukaran sehari-hari.
Berilah kami rahmatMu, supaya dengan tekun, dapat meniru teladan keluargaMu yang kudus.
                           
                            Berkatilah juga keluarga dan kaum kerabat kami, serta semua orang yang dekat dalam hati kami.

                            Bunda Maria, semoga di bawah naunganmu, kami mampu menjadikan keluarga kami keluarga yang rukun, bersatu padu dengan semangat cinta kasihMu.

                            Santo Yosef, bapa pelindung kami, tolonglah kami dalam hidup bersama ini. Kami percaya, bahwa dengan meneladan cara hidup keluarga kudus Nazaret, kami makin berkenan bagi Bapa serta sesama kami. Amin.

Kemudian bersama-sama mengucapkan Salam Maria 3 X, ditutup dengan tanda salib.

Perarakan ke luar gereja