RITUS PEMBUKA
PENYAMBUTAN
CALON MEMPELAI
Calon mempelai berserta
rombongan berhimpun di depan pintu gereja atau tempat perayaan. Imam menyambut
kedua calon mempelai di pintu itu dengan mengenakan busana liturgi berwarna
putih atau warna pesta, dan didampingi putra-putri altar[1][1].
Imam dapat memercikkan air suci kepada mereka dan kerabatnya. Namun, bila ritus
Percikan tidak dilakukan di sini, dapat dilakukan setelah Kata Pembuka untuk
mengganti Ritus Tobat. Ketika memerciki mereka Imam dapat mengucapkan kata-kata
berikut ini:
I : Semoga Allah memberi rahmat dan berkat,
Agar Saudara-saudari menghadap kepada-Nya dengan hati
yang suci.
U : Amin
Kemudian Imam menyampaikan
salam dengan ramah, dan menyatakan bahwa Gereja ikut berbahagia bersama mereka[2][2].
I : Selamat datang, Saudara-saudari yang
dikasihi Tuhan. Kita berhimpun di sini untuk mengawali perayaan perkawinan
N…..dan N…….Gereja menyambut Saudara-saudari dan ikut bergembira dalam perayaan
kasih ini.
Wakil Keluarga menyampaikan permohonan:
WK: Rama/Pastor
N….yang terhormat, seluruh keluarga N….dan N….hendak mengantar N….dan N….
Memasuki hidup perkawinan. Kami nohon agar perkawinan mereka diteguhkan dan
diberkati sesuai dengan ajaran dan tata perayaan Gereja Katolik.
Tanggapan dan ajakan Imam:
I: Sekarang,
marilah kita masuk ke rumah Tuhan dan menyerahkan seluruh harapan serta doa-doa
kita kepada-Nya. Semoga kita boleh mengalami kasih setia Tuhan yang
menghidupkan dan menguduskan kita, umat-Nya.
PERARAKAN (umat berdiri)
Secara berurutan putra-putri
altar, Imam, kedua calon mempelai, orangtua, saksi, dan kerabat berarak menuju
depan altar dan kemudian menuju tempat masing-masing yang telah disediakan.
Jika memungkinkan tempat kedua calon mempelai dan para saksi sebaiknya di
bagian panti imam. Perarakan ini diiringi nyanyian [3][3]atau
salah satu Antifon Pembuka.[4][4]
Nyanyian
/Antifon Pembuka (mengiringi perarakan)
Di depan altar mereka memberi
penghormatan dengan membungkuk khidmat. Lalu Imam menuju altar dan menciumnya,
kemudian menuju tempat yang tersedia (di depan kursi imam).[5][5]
TANDA SALIB
DAN SALAM ( umat berdiri )
I: Dalam nama Bapa ✠dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin
I: Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta
kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U: Dan bersama rohmu
KATA PEMBUKA
Kemudian Imam menyampaikan
Kata Pembuka yang ditujukan kepada kedua calon mempelai dan Umat yang hadir,
supaya mengarahkan perhatian untuk perayaan perkawinan.
I: Saudara-saudari
terkasih,
Khususnya
keluarga dan sahabat kedua calon mempelai, dengan penuh suka cita kita
berkumpul di rumah Tuhan bersama N….dan N….yang pada hari ini bermaksud
meneguhkan ikatan kasih mereka dalam perkawinan suci. Bagi mereka hari ini
sangatlah istimewa. Kita akan mendengarkan sabda Tuhan, yang ditujukan kepada
mereka, namun juga kepada kita semua. Marilah menopang keinginan mereka dengan
doa-doa yang tulus. Semoga Allah memberkati keluarga yang akan mereka bangun
mulai hari ini.
Imam
menambahkan sapaan kepada para hadirin
yang bukan Katolik
Saudara saudara yang tidak beragama Katolik, kami ucapkan
terima kasih atas kehadiran Anda dalam perayaan ini. Perkawinan ini akan
dilaksanakan menurut tata cara gereja Katolik. Kami juga memohon dukungan doa
Anda selama perayaan suci ini
DOA PEMBUKA
(umat berdiri)
I: Marilah kita berdoa (hening sejenak)
Ya
Tuhan, dengarkanlah doa-doa kami dan curahkanlah rahmat-Mu atas hamba-hambaMu
ini, N........dan N........
Semoga mereka yang
dipersatukan di depan altar-Mu diteguhkan untuk tetap saling mengasihi.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
.
U: Amin.
LITURGI SABDA
Liturgi Sabda dilaksanakan
seperti biasanya. Dapat diadakan dua atau tiga bacaan. Bacaan Pertama harus
diambil dari Kitab Suci Perjanjian Lama, namun dalam masa Paskah dari Kisah
Para Rasul atau Kitab Wahyu. Setidaknya salah satu dari dua atau tiga bacaan
itu secara khusus berbicara tentang perkawinan[6][6].
Hendaknya calon mempelai tidak diberi tugas sebagai lector, sebab teristimewa
bagi mereka berdualah Sabda Tuhan diarahkan. Jika tidak dirayakan Misa bagi
Calon mempelai, salah satu bacaan dapat diambil dari Buku Bacaan Misa
(Lectionarium) khusus untuk perkawinan, kecuali dalam Misa Natal, Epifani,
Paskah, Kenaikan Tuhan, Pentakosta, Tubuh dan Darah Kristus, atau Misa dengan
tingkat Hari Raya lainnya. Hendaknya dipilih bacaan yang menyatakan pentingnya
nilai dan martabat perkawinan dalam misteri keselamatan.[7][7]
LITURGI SABDA
Bacaan I (umat duduk)
Ef 5:2ª.25-32
L : Bacaan dari
Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus.
Rahasia yang
diwahyukan ini agung, yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja.
Saudara-saudari, - hiduplah di dalam cinta kasih, -
sebagaimana Kristus telah mengasihi kita, - dan mengurbankan diri-Nya untuk
kita.
Suami hendaklah menaruh cinta kasih kepada isterinya –
sebagaimana Kristus menaruh cinta kasih kepada Gereja. – Ia menyerahkan diri
bagi Gereja – untuk menguduskannya dengan pembasuhan air dan sabda kehidupan. –
Dengan demikian – Kristus memperlihatkan Gereja-Nya – mulia, tak bercela, tanpa
kerut dan cacat lain, - tetapi kudus dan murni.
Begitu pula – suami harus mencintai isterinya – seperti
dirinya sendiri. – Tak seorang pun pernah membenci tubuhnya. – Sebaliknya – ia
memelihara dan menjaganya – seperti Kristus – terhadap Gereja. – Kita adalah
anggota tubuh Kristus. – Karena itu – pria harus meninggalkan ibu-bapa, - dan
mengikatkan diri pada isterinya. – Dan keduanya akan bersatu jiwa raganya.
Rahasia yang diwahyukan ini – sungguh agung, - yang
kumaksudkan ialah – hubungan Kristus dengan Gereja.Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Nyanyian-nyanyian
hendaknya sesuai dengan liturgi Perkawinan dan mengungkapkan iman Gereja.
Secara khusus hendaknya diperhatikan nyanyian Mazmur Tanggapan dalam Liturgi
Sabda jangan diganti dengan nyanyian antar bacaan.
Bait Pengantar Injil
Alleluia.
Bila kita saling menaruh cinta kasih, Tuhan beserta kita,
dan cinta kasih-Nya pada kita jadilah sempurna.
Alleluia.
Bacaan Injil
I :
Tuhan bersamamu.
U : Dan bersama rohmu
I : Inilah Injil Yesus
Kristus menurut Yohanes.
U : Dimuliakanlah Tuhan
Yoh 2:1-11
Yesus mulai mengajarkan
tanda-tanda-Nya di kota Kana di Galilea.
Pada suatu hari – diadakan perkawinan di kana di Galilea – Ibunda Yesus hadir di situ. –
Yesus dan para murid-Nya di undang juga ke pesta perkawinan itu. – Ketika
mereka kekurangan anggur, - Ibunda Yesus berkata, - Mereka kekurangan anggur.
Jawab Yesus, - “Itu kan bukan urusan-Ku, Ibu. – Saat-Ku
belum tiba.” – Tetapi Ibunda Yesus berkata kepada para pelayan, - “Lakukanlah –
apa saja yang dikatakan-Nya kepadamu.”
Di situ tersedia enam tempayan – untuk pembasuhan menurut
adat orang Yahudi, - masing-masing isinya sekitar seratus liter. – Yesus
berkata kepada para pelayan, - isilah tempayan-tempayan ini dengan air.” –
Mereka pun mengisinya sampai penuh. – Lalu Yesus berkata kepada mereka, - “Nah,
cedoklah, - dan bawalah kepada pemimpin pesta.” – Mereka membawanya.
Setelah pemimpin pesta – mengecap air yang telah menjadi
anggur, - ia memanggil pengantin pria. – Ia tidak tahu – dari mana datangnya
anggur itu; - yang tahu hanya para pelayan. – Maka pemimpin pesta berkata
kepada pengantin pria. – Biasanya anggur yang baik dihidangkan lebih dahulu. –
Sesudah orang puas minum, - barulah yang kurang baik. – Akan tetapi engkau
menyimpan anggur yang baik sampai sekarang!” Demikianlah Yesus mengerjakan
tanda-tanda-Nya – di kota Kana di Galilea.
I : Demikianlah Injil
Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
HOMILI (umat duduk)
Imam menyampaikan Homili yang
bersumber dari bacaan Kitab Suci atau teks liturgis yang digunakan dalam Misa
ini. Ia hendaknya menjelaskan
misteri perkawinan kristiani, martabat cinta pasangan suami-istri, rahmat
Pemberkatan ini, dan kewajiban mereka, serta perlu mengaitkannya dengan situasi
nyata dari calon mempelai dan keadaan zaman.[8][8]
PERAYAAN – LITURGI PERKAWINAN
Kalau dalam perayaan ini
ada dua pasang calon mempelai atau lebih, Pernyataan Mempelai, Kesepakatan
Perkawinan, dan Penerimaan Kesepakatan Perkawinan dilaksanakan oleh/untuk
masing-masing pasangan, yang satu sesudah yang lain. Bagian-bagian lain, termasuk Berkat
untukMempelai, dilaksanakan satu kali untuk semua pasangan sekaligus.[9][9]
Sebelum melangsungkan
Perayaan Perkawinan, kedua calon mempelai mohon restu para orangtua dengan cara
yangsesuai dengan adatsetempat.Acara ini dapat juga dilaksanakan
sesudahPenerimaan Kesepakatan Perkawinan, yakni pada bagian Ritus Pelengkap.
Kedua calon mempelai menghadap orangtua mereka. Sementara itu dapat diiringi
nyanyian yang sesuai dengan maksud ritus ini. Bagi wilayah adat yang biasa
mengisi ungkapan restu orangtua dengan kata-kata dan nasihat, nyanyian dapat
ditiadakan.
I: N….dan N…., sebelum perayaan
perkawinan Gereja kita laksanakan, kami persilahkan kalian berdua terlebih
dahulu menghadap kedua orangtua kalian untuk mohon restu bagi perjalanan hidup
yang hendak kalian awali ini.
Sementara itu dapat diiringi nyanyian
yang sesuai dengan maksud ritus ini.
PENGANTAR (umat berdiri)
Para Saksi Perkawinan berdiri mendampingi calon mempelai[11][11]. Di hadapan calon mempelai berdiri Imam menyampaikan pengantar:
I : Mempelai yang
berbahagia, Kalian datang
di tempat ini untuk menerima berkat Tuhan, karena kalian berniat untuk saling
mengikat diri dalam hidup perkawinan. Para pelayan Gereja dan saudara-saudaramu seiman hadir
juga di sini untuk menyaksikan peristiwa penuh rahmat ini. Kristus memberikan
berkat melimpah bagi cinta kalian sebagai suami-istri. Ia telah menguduskan
kalian dalam pembaptisan dan kini Ia memperkaya serta memperkuat kalian dengan
Pemberkatan Perkawinan ini. Semoga kalian saling mempercayai dan melaksanakan
kewajiban-kewajiban hidup perkawinan. Kini saya minta kalian menyatakan niat itu di hadapan
Gereja.
PERNYATAAN
MEMPELAI
Kemudian Imam menanyai Mempelai (M)
tentang kehendak bebas, kesetiaan, kesediaan menerima dan mendidik anak mereka.
Masing-masing mengungkapkan jawaban pribadi namun diucapkan bersama[12][12].
I: N….dan
N…..sungguhkan kalian dengan hati bebas dan tulus ikhlas hendak meresmikan perkawinan
ini?
M: Ya, sungguh.
I: Selama
menjalani perkawinan nanti, bersediakah kalian untuk saling mengasihi dan
saling menghormati sepanjang hidup?
M: Ya, saya bersedia.
Pertanyaan berikut dapat dihilangkan jika dianggap tidak
cokok dengan keadaan mempelai.
I: Bersediakah
kalian dengan penuh kasih sayang menerima anak-anak yang dianugerahkan Allah
kepada kalian, dan mendidik mereka sesuai dengan hukum Kristus dan Gereja-Nya?
M: Ya, saya bersedia.
KESEPAKATAN
PERKAWINAN / JANJI PERKAWINAN
Pada saatinifotografer dan EO
tidakbolehnaikke panti imanatauberjalan-jalan /wira-wiri dan
menghalangipandanganadauntukmengikutiupacaraini.
Janjidenganberjabat tangan[13][13].
Imam mengajakCalonmempelaiLaki-laki (ML) dan CalonmempelaiPerempuan (MP)
untukmengungkapkanKesepakatanPerkawinan.
I: Untukmengikrarkanperkawinankudusini,
silahkankaliansalingberjabatan tangan kanan dan menyatakankesepakatankalian di
hadapanAllah dan Gereja-Nya.
Keduacalonmempelaisalingberhadapan, berjabat tangan
kanan, dan sambilbergantianmengucapkanjanjimasing-masing.
Mempelai Laki-laki:
Saya
N...........
(mempelai laki-laki)
memilih engkau,
N….. (mempelai perempuan)
menjadi istri saya. Saya berjanji untuk
setia mengabdikan diri
kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit. Saya mau mengasihi
dan menghormati engkau sepanjang hidup saya.
Mempelai Perempuan:
Saya
N...
(mempelai perempuan)
memilih engkau,
N….. (mempelai laki-laki )
menjadi suami saya. Saya berjanji
untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat
dan sakit. Saya mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya.
PENERIMAAN KESEPAKATAN PERKAWINAN
Imam menerima Kesepakatan Perkawinan
dan berkata kepada mempelai, misalnya dengan salah satu rumus berikut:
I: Semoga Tuhan memperteguh janji yang
kalian nyatakan di hadapan Gereja dan berkenan melimpahkan berkatNya kepada
kalian berdua.
Yang dipersatukan Allah, janganlah
diceraikan manusia.
U: Amin
I: Marilah
memuji Tuhan.
U: Syukur
kepada Allah.
Atau :
I: Semoga Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub, yang telah mempersatukan manusia pertama di Taman Eden,
mengukuhkan dan memberkati perkawinan yang kalian laksanakan di hadapan Gereja
dalam Kristus.
Yang dipersatukan Allah, janganlah
diceraikan manusia.
U: Amin
I: Marilah
memuji Tuhan.
U: Syukur
kepada Allah
RITUS PELENGKAP
Bagian berikut ini dapat disesuaikan
dengan perlambangan lain dalam adat istiadat setempat. Ritus ini tidak perlu
diiringi nyanyian.
PEMBERKATAN DAN PENGENAAN CINCIN
Imam memberkaticincinkeduamempelai,
setelahitumemercikicincin-cincintersebutdengan air suci.
I: Ya
Tuhan, berkatilah✠kedua cincin
ini. Semoga kedua mempelai yang mengenakannya tetap bersatu dalam kesetiaan;
tinggal dalam damai menurut kehendak-Mu; saling mengasihi dan menghormati. Semoga mereka selalu hidup dalam cinta
kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
I: N….(nama mempelai laki-laki), kenakanlah
cincin ini pada jari istrimu sebagai lambang cinta dan kesetiaan.
Mempelai laki-laki mengenakan cincin pada jari manis
tangan kanan mempelai perempuan.
MP: N…..(nama mempelai perempuan), terimalah
cincin ini sebagai lambang cinta dan kesetiaanku kepadamu.
Lalu Imam menyerahkan cincin
mempelai laki-laki kepada mempelai
perempuan sambil berkata:
I: N….(nama mempelai perempuan), kenakanlah
cincin ini pada jari suamimu sebagai lambang cinta dan kesetiaan.
Mempelai perempuan mengenakan cincin pada jari manis
tangan kanan mempelai laki-laki.
ML: N…..(nama
mempelai laki-laki), terimalah cincin ini sebagai lambang cinta dan kesetiaanku
kepadamu.
Jika dikehendaki dan sesuai
dengan adat istiadat, maka mempelai dapat bertukar tempat.
Bagian-bagian di bawah ini
(bagian dalam kurung) dapat ditiadakan jika dianggap tidak perlu.
Pada waktu mempelai laki-laki membuka
kerudung mempelai perempuan, Imam dapat berkata:
I: Semoga
kalian berdua selalu saling memandang dengan wajah penuh cinta. Semoga ikatan
cinta kasih kalian berdua yang diresmikan dalam perayaan ini menjadi sumber
kebahagiaan sejati.
Imam memberkati Kitab Suci, Salib, dan
Rosario.
I: Ya Tuhan, berkatilah Kitab
Suci, Salib dan Rosario ini agar menjadi tanda kehadiranMu serta Bunda Maria di
tengah keluarga ini dan memberikan dorongan untuk saling berkorban demi kebahagiaan
pasangannya.† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
kemudian Orangtua (OT) menyerahkannya
kepada kedua mempelai.
OT: Anak-anak
yang terkasih, terimalah Kitab Suci, Salib, dan Rosario ini sebagai bekal
perjalanan hidup Perkawinan. Baik dalam suka maupun duka, pergunakanlah semua
ini dengan semestinya. Tuhan akan selalu mendampingi langkah kalian. Doa kami
pun selalu menyertai kalian.
M: Terima
kasih.
DOA
UMAT (umat berdiri)
Imam mengajak dan memimpin Umat untuk
menyampaikan doa-doa mereka. Kedua mempelai tidak diberi tugas untuk membawakan
Doa Umat.
I: Saudara-saudari
terkasih, marilah kita
menyertai keluarga baru ini dengan doa-doa kita, agar cinta mereka satu sala
lain dapat tumbuh sepanjang hidup mereka. Semoga Allah berkenan mendampingi
semua keluarga di dunia.
L: Bagi pengantin baru yang ada di depan
kami ini, dan bagi masa depan keluarga mereka nanti. Marilah kita mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU.
L: Bagi keluarga dan kawan-kawan mereka
dan bagi semua yang membantu mereka hingga terwujudnya peristiwa indah ini Marilah kita mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU
L: Bagi orang-orang muda yang sedang
menyiapkan diri untuk perkawinan mereka dan bagi semua yang telah dipanggil
Allah untuk cara hidup yang berbeda. Marilah kita
mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU.
L: Bagi keluarga-keluarga di seluruh dunia
dan bagi perdamaian diantara semua orang. Marilah kita mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU.
L: Bagi sanak saudara dan kawan-kawan kita
yang telah meninggalkan dunia fana ini dan bagi semua orang yang telah
meninggal. Marilah kita
mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU.
L: Bagi Gereja, umat Allah yang kudus, dan
bagi kesatuan semua orang yang memakai nama Kristiani. Marilah kita mohon.
U: Tuhan,
dengarkanlah umat-MU.
I: Tuhan Yesus, Engkau hadir di tengah
kami pada saat N............ dan N..............saling berjanji setia. Sudilah
menerima doa=doa kami dan penuhilah kami dengan kedariran Roh Kudus-Mu, sebab
Engkaulah yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U: Amin.
Dilanjutkan Doa Tuhan ------------
Bapa Kami
BERKAT UNTUK MEMPELAI umat berdiri,
mempelai berlutut
Sambil mengatupkan tangan Imam memberi
pengantar dan mengajak semua untuk hening sejenak.
I: Saudara-saudari
terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati agar Tuhan berkenan
melimpahkan anugerah berkat-Nya atas hamba-hamba-Nya ini yang sudah menikah
dalam Kristus; dan yang sudah diikat-Nya dengan janji suci serta dibuat-Nya
sehati sejiwa dalam satu kasih.[17][17]
Hening
Imam mengulurkan kedua tangannya di atas
mempelai dan mengucapkan atau menyanyikan doa berikut. Kalimat dalam tanda
kurung dapat dilewati jika memang tidak sesuai dengan keadaan mempelai.
I: Bapa yang kudus, Pencipta alam semesta,
Engkau menciptakan laki-laki dan perempuan menurut citra-Mu dan engkau berkenan
melimpahi mereka dengan berkat-Mu
Dengan rendah hati kami
berdoa kepada-Mu bagi hamba-hamba-Mu ini yang hari ini dipersatukan oleh
sakramen Perkawinan.
Ya Tuhan, semoga berkatmu
yang melimpah turun atas N....................., mempelai perempuan ini, serta
atas teman hidupnya, N...............................
Semoga kekuatan Roh
Kudus_Mu turun dan mengobarkan hati mereka, agar mereka mengambil manfaat dari
anugerah perkawinan untuk diri mereka dan memperkaya GerejaMu [serta menyemarakkan
keluarga mereka dengan anak-anak]
Ya Tuhan, semoga dalam
suka mereka memuji Dikau, dalam duka mereka mencari Engkau. Semoga dalam jerih
payah mereka merasakan sukacita karena Engkau berkenan menyertai mereka.
Semoga dalam kesukaran
hidup, mereka merasakan kehadiran-Mu yang menentramkan. Semoga di tengah umat
mereka berdoa memuji Dikau dan menjadi saksi-Mu di dunia. Semoga mereka
mencapai usia lanjut yang sejahtera dalam lingkaran sahabat dan kenalan dan
akhirnya bersama-sama masuk kedalam kerajaan surgawi. Dengan pengantaraan
Kristus Tuhan kami
U: Amin.
RITUS PENUTUP
BERKAT MERIAH (umat
berlutut)
I: Saudara-saudari,
marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan memohon berkat Tuhan.
I: Semoga
Allah Bapa yang kekal memelihara kalian dalam cinta kasih dan kerukunan, supaya
damai Kristus senantiasa tinggal dalam diri dan dalam rumah kalian.
U: Amin.
I: Semoga
kalian diberkati dengan keturunan, memperoleh penghiburan dari para sahabat dan
kenalan, dan hidup dalam damai sejati dengan semua orang.
U: Amin.
I: Semoga
kalian menjadi saksi kasih Allah dalam dunia, dan berhati dermawan bagi mereka
yang menderita dan berkekurangan, agar kelak mereka menyambut kalian dengan
penuh terima kasih ke dalam kediaman Allah yang kekal.
U: Amin.
I: Dan
semoga saudara sekalian yang hadir di sini diberkati oleh Allah yang mahakuasa:
Bapa✠dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
PENGUTUSAN
I: Saudara-saudari
terkasih, dengan ini Pemberkatan Perkawinan N…dan N…sudah selesai.
U: Syukur
kepada Allah.
I: Marilah
pergi, kita diutus (dan memberi kesaksian tentang kebaikan Tuhan).
U: Amin.
BERDOA KEPADA BUNDA MARIA ATAU KELUARGA KUDUS NAZARET ( umat
duduk)
Jika dikehendaki kedua mempelai dapat
berdoa di hadapan patung bunda Maria, atau Keluarga Kudus Nazaret, atau patung devosional
lain yang sesuai. Imam beserta saksi dapat mendampingi mereka.
PENANDATANGANAN SURAT PERKAWINAN
Kedua mempelai, para saksi, dan Imam
menandatangani Surat Perkawinan gerejawi pada meja yang sudah disediakan di
hadapan umat, bukan pada meja alta. Acara ini dapat diiringi nyanyian yang
sesuai. Dapat pula acara ini dilaksanakan di secretariat paroki menurut
kebiasaan setempat.[18][18]
PERARAKAN KELUAR (
umat berdiri)
Imam dan para pelayan menghormati
altar, lalu meninggalkan gereja/tempat perayaan menuju sakristi. Kedua mempelai
beserta keluarga berarak meninggalkan gereja/tempat perayaan. Dapatdiiringinyanyian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar