EKSISTENSI JOKOWI MEMBUAT
LAWAN POLITIK MENGGELIAT SEPERTI CACING KEPANASAN
Opini baru mengatakan, “Kalau PDIP menjagokan Jokowi
menjadi Capres, lebih baik Capres dari partai lain “legowo” mengundurkan diri, dari pada maju menghabiskan harta lalu
tidak terpilih, akhirnya stres masuk rumah sakit jiwa”.
Setelah Jokowi
ditetapkan oleh PDIP menjadi capres, banyak capres dari partai lain mulai
menggeliat ketakutan. Mereka berjuang sedapat mungkin Jokowi “hilang” dari
bursa pecapresan 2014. Banyak partai dan
banyak oknum bergerilya melakukan “kompanye
hitam” menjatuhkan Jokowi dan PDIP. Beberapa lembaga melakukan survei –
lantaran karena sudah dibayar – untuk menurunkan elektabilitas Jokowi dan juga
PDIP. Namun, hasil rekayasa survei dan kompanye hitam itu tidak membuat Jokowi
dan PDIP geram atau berkecil hati. Justru dalam situasi itu, kepamoran Jokowi
semakin meningkat dan elektabilitas PDIP semakin tak tertandingi.
Sikap kedewasaan
politik yang ditunjukan oleh Jokowi
dengan slogan khas Jawa “ORA OPO
OPO” membuat dirinya tetap tenang,
dan kubuh PDIP menjadi rumah yang tenteram bagi setiap penghuninya. Tokoh seperti Jokowi ini sangat didambahkan
oleh bangsa ini. Jokowi adalah tokoh pekerja keras dan bukan mengumbar opini
mengelabui mata bangsa, seperti diperagakan oleh pejabat yang lain atau Capres
lawan politiknya.
Kehadiran Jokowi
membuat lawan politk menggeliat ketakutan, mereka seperti cacing kepanasan. Politik
pencitraan yang menginabobokan para pejabat selama ini semakin terkikis oleh
aksi blusukan ala Jokowi.