Senin, 31 Maret 2014

sontek



YUUUUUKKKK    MENYONTEK........!!!!


Budaya menyontek telah merasuki dunia pendidikan  Indonesia.  Hampir semua jenjang pendidikan, kecuali mungkin TK, telah melakukan  dan menghidupi budaya menyontek.  Beberapa faktor penyebab:
Lemahnya kontrol/pengawasan sosial dari para guru dan juga diantara pelajar sendiri. Prinsip yang sering diungkapkan oleh para guru adalah “biarkanlah mereka menyontek, toh rugi mereka sendiri”. Dengan sikap apatis dari para pengajar ini  membuka peluang untuk anak didik melakukan parktek ilegal alias nyontek.
Pembinaan spiritual, etika, kesadaran  dan moral di setiap lembaga pendidikan sangat kurang. Katanya Penekanan lebih pada intelektual dan  itu pun tidak terlalu jelas.  Maka jangan heran kalau pendidikan Indonesia menghasilkan manusia yang berkualitas rendah alias tong kosong nyaring bunyi. Setiap lembanga pendidikan hanya menghasilkan  manusia tukang pendemo, tawuran dan ugal-ugalan di jalan.
Disiplin di lembaga pendidikan juga sangat lemah, apalagi sekolah-sekolah milik negara (sekolah negeri). Di atas kertas pemerinta selalu mendenggungkan bahwa sekolah negeri itu hebat. Pemerintah juga memberikan dana  besar untuk sekolah-sekolah  negeri.  Ternyata sekolah milik negara ini hanya menghasilan buah-buah karbitan: luar mulus tetapi di dalam penuh ulat dan kebusukan. Prinsip usang dipegang oleh para pengajar adalah “persetan dengan yang lain, yang penting  tiap bulan terima gaji, setiap tahun naik golongan”.