AHOK MENATA KOTA DAN ANIES MENATA
KATA
Saya merasa geli ketika membaca sebuah meme di sosmed. Isi meme itu adalah, “Menata kota vs menata kata : Ahok bahas Jakarta,
Anies bahas Ahok”. Meme ini muncul setelah debat Ahok dan Anies, sebagai Calon Gubernur
DKI, dalam acara Mata Najwa di Metro
TV. Meme
tersebut menarik dan sangat inspiratif bagi saya.
Meme ini membangkitkan ingatan saya untuk mengenang kembali acara debat
Ahok vs Anies diprogram Mata Najwa.
Hampir semua segmen debat, selalu muncul kritikan dan serangan untuk memojokan
dan menjatuhkan lawan. Anies menggunakan seluruh segmen dengan sangat baik
untuk menyerang dan memojokan Ahok.
Anies menempatkan strategi jitu untuk
menyerang Ahok, yakni mengungkapkan sisi negatif kepribadian Ahok. Ahok juga menyerang dan memojokan lawan tetapi
tidak sedasyat Anies. Ahok lebih banyak sibuk mempresentasikan program kerjanya untuk DKI ke depan.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Arbi Sanit,
mengatakan, “Anies terkenal dengan santunnya, tetapi tutur katanya sangat kasar dan sadis”. Lebih lanjut Arbi Sanit mengungkapkan bahwa
apa yang ditunjukan Anies lewat debat Calon Gubernur dalam acara Mata Najwa menggambarkan sosok kepribadian Anies yang
sesungguhnya. Apa yang dikatakan oleh Arbi Sanit ini dapat saya mengerti
bahwa Anies selama ini
rupanya tidak menampilkan diri aslinya. Pada acara Mata
Najwa edisi kali ini, Anies telah
membuka topengnya dan menguak jati dirinya
yang sesungguhnya.
Orang yang membuat meme
ini terinpirasi oleh acara debat Ahok dan Anies. Hasil debat menampilkan bahwa
Anies lebih sibuk menyerang kepribadian Ahok. Anies lebih banyak mencari kata
dan meredaksi kalimat untuk menyerang kelemahan dan kekurangan diri Ahok. Anies
merasa berhasil dengan cara seperti ini. Semakin banyak mengungkapkan kelemahan
diri Ahok semakin menguntunkan Anies dalam pertarungan calon gubernur DKI.
Namun, bisa saja cara Anies ini
merugikan dirinya sendiri. Orang-orang waras dan kritis akan berpikir dua kali
untuk memilih Anies, sebab Anies kurang menonjolkan program kerjanya untuk
DKI. Anies lebih sibuk menonjolkan
kelemahan pribadi lawan, pada hal itu rana privat dan tidak urgen untuk
dikonsumsi umum.
Tampaknya Anies kehabisan ide untuk mengungkapkan program
kerjanya dalam acara debat tersebut. Program yang diusung Anies-Sandi hampir semua
sudah dikerjakan oleh Ahok-Jarot sebagai petahana. Program rumah murah dengan down payment (DP) nol rupiah merupakan
sebuah wacana tanpa data. Oleh karena itu, tidak ada cara lain bagi Anies-Sandi
untuk melawan program kerja
Ahok-Jarot. Cara paling ampuh untuk
melumpuhkan Ahok adalah menyerang dengan isu sara dan sisi kepribadian
Ahok. Puncak penyerangan paling sadis
yang ditunjukkan oleh Anies adalah rencana memecat Ahok dari jabatan gubernur.
Anies juga menuduh Ahok sebagai biang kerok menciptakan isu sara. Pada hal
Anies tidak menyadari bahwa yang suka menghembuskan isu sara selama ini adalah
pendukungnya sendiri, seperti Rizieq dan
kawan-kawannya. Pesan meme ini sangat
jelas sebagai ungkapan kekecewaan para fans
kepada Anies. Anies telah insaf dan kembali kepada jati dirinya yang asli,
seperti kata Dr. Arbi Sanit, “Anies terkenal santun tetapi sadis dalam
berkata-kata”.