Rabu, 28 Februari 2018

REKOLEKSI


Mengasihi Allah dan Mengasihi Semesta:
 (alam, sesama dan diri sendiri)


1.   Pengantar

 

Dua Perintah Utama yang sering kita dengar namun sulit untuk dilaksanakan secara sempurna. Dua perintah tersebut adalah Mengasihi Allah dan Mengasihi sesama. Tema ret-ret untuk Asrama Theresia kali ini adalah “Mengasihi Allah dan Semesta”. Kita memakai semesta untuk menggambarkan keseluruhan ciptaan Allah, yakni alam, sesama manusia dan diri kita sendiri.

 

2.   Mengasihi Allah

a.    Pendasaran Biblis

·         Matius 22:35-38 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan  segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
·         Markus 12:28-30 “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
·         Yohanes 14:15  “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
·         Yohanes14:21-24 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
·         Ulangan 5:8-10  “Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”

b.   Arti Mengasihi Allah

·         Mengasihi Allah dengan segenap hati adalah perintah yang paling utama. Mengasihi Allah berhubungan erat dengan tindakan, artinya bahwa mengasihi Allah adalah melakukan apa yang Allah inginkan, yaitu perintah-perintah-Nya dan kehendak-Nya.
·         Arti sesungguhnya dari mengasihi Allah adalah berusaha melakukan apa yang berkenan kepada-Nya, apa yang menyenangkan hati-Nya. Dan ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan setiap hari.
·         Mengasihi Allah bukanlah perkara perasaan, bukan sesuatu yang dilakukan ketika kita “merasa senang” tentang Allah. Mengasihi Allah sama artinya dengan melakukan apa yang Allah kehendaki!

c.    Mengapa Harus Mengasihi Allah?
·         Mengasihi Allah adalah hukum kodrati manusia artinya bahwa aktifitas mengasihi itu merupakan hukum atau peraturan yang terpatri di dalam setiap hati manusia.
·         Mengasihi Allah adalah bentuk apresiasi kita kepada Dia yang telah memberikan segala sesatu kepada kita, meskipun Allah sendiri tidak mengharapakan/ mendambakan ucapan syukur dari pihak ciptaan-Nya.
·         Mengasihi Allah adalah dasar untuk mengasihi alam, sesama dan diri sendiri.
·         Ketika kita menyatakan komitmen untuk mengasihi Allah, maka di dalam diri kita tertanam sikap: Kesetiaan, penghormatan, penghargaan atas ciptaan, pelayanan, dan iman yang mendalam.
·         Sebagai perintah dari Tuhan sendiri.
3.   Mengasihi Semesta
a.    Pendasaran Bibilis

·         Kejadian 2: 15 “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.
·         Imamat 25: 1-5, Tuhan memberikan perintah kepada Musa supaya Bangsa Israel kelak masuk Tanah Terjanji harus memperhatikan dan memelihara tanah seerta seluruh hasilnya. 
·         1Yoh 4: 20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”

b.   Mengasihi Semesta
·         Semua ciptaan dan dalam keberadaanya mempunyai nilai dan tujuan, yakni menampakan Sang Pencipta
·         Hirarki ciptaan Biotik (tumbuhan, hewan, manusia) dan Abiotik (tanah, udara, air dll) mempunyai fungsi menjaga keseimbangan kosmos dan memberikan keindahan.
·         Manusia sebagai ciptaan sempurna mempunyai tugas menjaga ketuhan dan kesempurnaan ciptaan.
·         Menjaga dan merawat semesta berati kita telah melaksanakan perinta Allah (bdk. 1Yoh 4:20)  

c.    Mengasihi Sesama
Peritah 4-10: menggambarkan relasi manusia dan sesamanya. Dalam relasi itu ada perintah untuk saling mangshi satu sama lain.
·         Kita harus mengasihi orang tua kita, yang dituliskan: Hormatilah ibu-bapamu.
·         Kita tidak boleh melukai sesama kita dengan perbuatan – baik dengan melukai seseorang, yang dituliskan: jangan membunuh; atau merusak perkawinan seseorang, yang dituliskan: Jangan berzinah; atau mengambil barang atau harta milik sesama, yang dituliskan: Jangan mencuri.
·         Kita tidak boleh melukai sesama kita dengan perkataan dan pikiran – melukai dengan perkataan, yang dituliskan: Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu; melukai sesama dengan pikiran, yang dituliskan:  Jangan mengingini istri sesamamu dan Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

4.   Mengapa kodrat manusia harus mengasihi?
·         Ketika kita mengasihi semesta kita menemukan kebahagiaan kita di dalam kasih kepada Tuhan, dan tidak di dalam hal-hal lain, seperti: uang, kehormatan, kekuasaan, kesenangan, bahkan juga kebajikan.
·         Alasan lain, mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan kodrat untuk mengasihi adalah karena tanpa kasih, manusia tidak dapat mencapai Sorga. Begitu pentingnya kasih, sehingga rasul Yohanes mengatakan “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.” (1Yoh 3:14b) Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa untuk mendapatkan keselamatan, maka tidak ada cara lain, kecuali mengasihi.
·         St. Agustinus menegaskan bahwa sama seperti manusia mempunyai dua kaki untuk berjalan, maka kita harus mengasihi Tuhan dan sesama untuk dapat mencapai Sorga.
·         Rasul Yohanes menegaskan hal ini secara gamblang “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1Yoh 4:20)
.

5.   Ajakan untuk mengasihi adalah panggilan untuk hidup kudus

 

·         Mengasihi Allah dan sesama merupakan hukum yang terutama bagi umat beriman, dan merupakan panggilan yang diserukan oleh Gereja kepada semua orang yang berkehendak baik.

“Kamu harus sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna adanya” (Mat 5:48). Sebab kepada semua diutus-Nya Roh Kudus, untuk menggerakkan mereka dari dalam, supaya mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap tenaga mereka (lih. Mrk 12:30), dan saling mencintai seperti Kristus telah mencintai mereka (lih. Yoh 13:34; 15:12).

·         Semua orang, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup dan kesempurnaan cinta kasih.

6.   Penutup: Mari mengasihi

 

Dari pembahasan di atas, maka sudah seharusnya kita berjuang untuk melaksanakan perintah Kristus yang utama, yaitu untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ini adalah kekudusan yang kepadanya kita semua dipanggil, seturut dengan kehendak Allah (lih. 1Tes 4:3). Hanya dengan mengasihi, manusia dapat memperoleh arti hidup, yaitu kebahagiaan di dunia ini dan pada saatnya nanti, akan kebahagiaan abadi di Sorga. Mari, mulailah dan bertumbuhlah dalam kasih, sebab kita semua diciptakan untuk mengasihi.


REMAJA dan TANTANGAN



TEMA:  
REMAJA DAN TANTANGAN

Sub Tema I
Remaja dan narkoba

Tujuan:     Remaja mengetahui bahaya narkoba, cara penyebaran dan menghindari narkoba, serta remaja menjadi duta anti narkoba
Pikiran  Dasar:  
1.    Tuhan menghendaki agar kaum remaja hidup dalam kearifan dan kekudusan, karena tubuh kita adalah bait suci Allah.
2.    Kaum remaja yang tidak menghargai hidup dan merawat tubuh karena konsumsi narkoba, mereka tidak ikut ambil bagian dalam karya-karya Allah, yakni menjadikan dirinya sebagi bait kudus Allah.
3.    Remaja yang merawat hidup dengan baik dan beriman dapat memberikan pengaruh positif kepada remaja yang lain.
 Sumber Bahan: Alkitab (Efesus  5:17-21), Materi  dari  Badan Narkotika Nasional (BNN)
Metode:  Curah pendapat, nonton  film,  diskusi interaktif
Sarana: Kertas, buku tulis,  pena, Alkitab, LCD, Laptop, layar LCD
Waktu: 1,5 jam

PEMBUKAAN
1.      Prakondisi
(Anak-anak remaja berkumpul dalam ruangan, pendamping menyapa mereka sesuai dengan situasi yang ada. Pendamping mengajak kaum remaja untuk menyanyikan lagu pembukaan)
Lagu:   I have a dream
2.        Doa Pembuka:
Allah Bapa kami di surga, Engkau telah menciptakan kami sempurna adanya. Engkau juga menjadikan diri kami sebagai bait kudus-Mu. Jagalah kami selalu agar tidak jatuh dalam godaan yang merusak diri kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
3.         Pengantar (pendamping menjelaskan tema pertemuan)
4.      Baca Alkitab Efesus  5 :17 -21 (pendamping meminta salah seorang remaja unutk membacakan perikop tersebut. Atau baca perayat bergantian: pria dan wanita)

PENDALAMAN
(Pendamping memutarkan film. Pendamping memberikan tugas kepada mereka untuk menonton dengan serius. Setelah selesai film, mereka akan berdikusi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan)

5.      Nonton film: Friend (The Brotherhood of The Drug)
Ø  Diskusi Kelompok: Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok mendiskusikan atau mensharingkan dengan panduan pertanyaan  berikut:
1.    Apa yang anda  ketahui tentang narkoba?
2.    Apakah anda pernah dikenalkan jenis narkoba? Bagaimana tanggapan anda?
3.    Apakah anda mengetahui bahaya narkoba?
4.    Apakah disekitar anda ada yang memakai narkoba dan  bagaimana tanda-tandanya?
5.    Apakah mengkonsumsi narkoba sesuai dengan pesan perikope yang kita baca? Mengapa?
6.    Apa nasihat St. Paulus bagi diri kita?

Setelah selesai berdiskusi dan menuliskannya lalu diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

7.        Materi
Pendamping memberikan penegasan mengenai film yang telah ditonton dan hasil diskusi. Kemudian pendamping memaparkan materi tentang Narkoba kepada remaja:

Ø  Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.
Ø  Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Ø  Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasia psikoaktif melalui pengaryh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Ø  Empat  (4) jenis narkoba  yang beredar di Indonesia:
1.        Opium (Heroin, Morfin):  Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll).
Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat: Perasaan tenang dan bahagia, acuh tak acuh (apatis), malas bergerak,  mengantuk, rasa mual, bicara cadel, pupil mata mengecil (melebar jika overdosis),  dan gangguan perhatian/daya ingat
2.        Ganja: Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja adalah: rasa senang dan bahagia, santai dan lemah, acuh tak acuh, mata merah, nafsu makan meningkat, mulut kering, pengendalian diri dan konsentrasi kurang, depresi dan sering menguap/mengantuk.
3.        Amfetamin (shabu, ekstasi): adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian.
Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin: kewaspadaan meningkat, bergairah, rasa senang/bahagia, denyut nadi dan  tekanan darah meningkat, susah tidur/insomnia, hilang nafsu makan
4.        Kokain: salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia.
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain: gelisah dan denyut nadi meningkat, euforia/rasa gembira berlebihan, banyak bicara dan kewaspadaan meningkat, kejang dan tekanan darah meningkat,  berkeringat dan mudah berkelahi, penyumbatan pembuluh darah, distonia (kekakuan otot leher)
Ø  Bahaya penyalahgunaan narkoba: Bahaya sangat besar, bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di sembuhkan, seperti kangker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa

Ø  Faktor penyebab penyalagunaan narkoba
1.      Faktor yang mendorong: Pengendalian diri yang lemah, kondisi kehidupan keluarga, temperamen sulit, mengalami gangguan perilaku, suka menyendiri dan berontak,  prestasi sekolah yang rendah,  tidak di terima di kelompok, berteman dengan pemakai
2.      Faktor individual:  Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan Narkoba, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
3.      Faktor Lingkungan: faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

Ø  Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
·      Peran Remaja: Pelatihan keterampilan, kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti: kegiatan olah raga, kesenian, kerohanian
·      Peran Orang Tua: Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka. mengasuh, mendidik anak yang baik, menjadi contoh yang baik, menjadi pengawas yang baik.

8.         Refleksi 
1.    Remaja diajak untuk melihat kembali bahwa Allah menghendaki kita untuk hidup dalam kebenaran dan menjauhkan diri dari hal-hal yang berbahaya.
2.    Remaja diajak untuk memilah aktivitas yang mereka lakukan, apakah aktivitas tersebut membawa pada hal yang baik atau buruk.
3.    Remaja diajak untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita mempunyai tugas untuk menjaga sesamanya agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba.
PERAYAAN IMAN
9.        Doa permohonan/ syukur: (Pendamping memberikan tugas kepada beberapa remaja untuk memimpin doa syukur/ permohonan secara spontan. Doa tersebut sesuai dengan tema pertemuan tersebut: urutan doa:  Doa untuk Gereja, Orang Tua, Karya Misi,  Kaum Remaja, Kita hadir dalam pertemuan)
10. Bapa Kami
11. Derma

PERUTUSAN

12.  Perutusan Misioner
Aksi nyata :Remaja missioner mengadakan kegiatan yang melibatkan lebih banyak remaja untuk mengenal dan menghindari bahayan arkoba.  Kegiatan tersebut dapat berupa penyuluhan dari BNN dengan mengundang remaja-remaja dari berbagai kalangan.  Remaja juga bisa menjadi duta anti narkoba di sekolah atau lingkungan pergaualan mereka sehari-hari.
13.  Doa  Penutup:
Ya Allah, Engaku telah bersama kami dalam pertemuan ini. Semoga hal-hal baik yang kami peroleh dalam pertemuan ini kiranya kami dapat melaksanakannya dengan baik. Jadikanlah diri kami sebagai pebawa damai dan terang bagi siapa pun. Dengan perantaraan Kristus Tuahn kami. Amin
14.     Lagu: Pekerja Kristus






Sub Tema II
Remaja dan Pergaulan Bebas

Tujuan: Kemajuan teknologi memberikan dampak luas dalam pergaulan dan interaski remja. Remaja dapat menjelaskan pengaurh buruk pergaulan bebas dan dampak bagi kehidupan mereka, dan remaja menyadari bahwa tubuhnya adalah bait Allah.
Pikiran  Dasar
Pada jaman modern ini, arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memberikan warna yang sangat beragam bagi pergaulan para remaja. Remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri menjadi sasaran empuk atau objek menarik baik disadari maupun tidak disadari. Remaja yang belum cukup matang (labil)  cenderung coba-coba melakukan sesuatu tanpa memikirkan dampak negatifnya sehingga mudah terjerumus.

Pada saat ini kebebasan bergaul di kalangan remaja, terutama di kota-kota besar sudah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Selain orang tua dan guru yang sudah lebih dulu berperan, gereja juga dituntut untuk memberikan perhatian kepada para remaja ini.

Remaja perlu wadah positif dalam menyalurkan hobi atau kegiatan mereka sehingga moral dan iman mereka senantiasa terjaga. Remaja perlu diberi pemahaman betapa sucinya tubuh yang sudah dikarunikan Allah kepadanya. Di dalam tubuh mereka masing-masing bersemayam Bait Kudus Allah yang harus dijaga kekudusan dan kesuciannya ( 1 Kor 6 :19 ), bukan untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan dan Tuhan untuk tubuh ( 1 Kor 6 : 13 ).

Sumber: Alkitab  (1Korintus  6 : 12-20, Film sesuai tema (pergaulan bebas), LCD, Laptop, layar LCD
Metode: Nobar ( Nonton Bareng ), diskusi kelompok, sharing pengalaman
Waktu  : 120 menit  ( 2 Jam )

PEMBUKAAN
1.      Prakondisi: (situasi di dalam ruangan. Pendamping menyapa peserta. Sapaan ini tergantung situasi dan kerativitas masing-masing)
2.      Lagu Pembukaan:  Gerak dan Lagu ‘’ Jalan Serta Yesus ‘’
3.      Doa Pembukaan:
Ya Allah Bapa di surga, terima kasih engkau telah mengumpulkan kami ditempat ini. Sertailah kami dalam seluruh proses pertemuan ini. Dikau kami puji kini dan sepanjang masa. Amin
4.      Pengantar: ( pendamping menyampaikan tujuan dan tema pertemuan )

PENDALAMAN:
5.      Materi
Ø  Nonton bareng dengan menayangkan film remaja bertema pergaulan bebas dari youtube.  Setelah nonton dilanjutkan dengan diskusi kelompok.  Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai jumlah. Peserta diberikan  pertanyaan dan mereka kerjakan dalam kelompok dan kemudian  dipresentasikan
1.    Jelaskan alur cerita yang sudah kamu saksikan tadi secara singkat!
2.    Jelaskan pesan-pesan moral (negatif maupun positif) yang kamu dapati dari tayangan itu!
3.  Jelaskan dampak negatif dari film tersebut dalam kehidupan remaja!
Ø  Presentasi hasil diskusi
Ø  Kitab Suci:  1 Kor 6 : 12-20
Ø Seorang anak remaja diminta untuk membaca KS di atas dengan suara lantang.
Ø Pendamping mengaitkan isi KS dengan film yang sudah disaksikan bersama-sama.
Ø Sharing singkat tentang pengalaman pribadi beberapa remaja tentang pergaulan bebas

6. Penegasan
Ø  Pendamping remaja yang terlibat didalamnya merangkum materi dan                  menyimpulkannya bersama-sama  hasil diskusi dan dikaitkan dengan  isi Kitab suci.
Ø  Pendamping membantu dengan memberikan beberapa kata kunci (Key of word) atau clue untuk  membantu para remaja menyimpulkan materi pendalaman.  Contoh: Pergaulan bebas  : Bait Allah
7.Refleksi
    Pendamping memberikan pertanyaan:
a.    Sudah benarkah pergaulanku dengan sesama remaja selama ini? Mudahkah aku terbujuk rayu teman-temanku?
b.    Apakah aku mau mendengar nasihat orang-orang terdekat saat aku tergoda untuk berbuat di luar etika?
c.    Layakkah tubuh seseorang yang di dalammya bersemayam Bait Suci Allah dieksploitasi secara vulgar ?

PERAYAAN IMAN
8. Doa permohonan/ syukur: (Pendamping memberikan tugas kepada beberapa remaja untuk memimpin doa syukur/ permohonan secara spontan. Doa tersebut sesuai dengan tema pertemuan tersebut: urutan doa:  Doa untuk Gereja, Orang Tua, Karya Misi, kaum Remaja, hadir  dalam pertemuan )
9. Doa Bapa Kami
10. Derma

PERUTUSAN
Perutusan Misioner
11. Aksi nyata:
Ø Remaja diajak untuk menngambar sebuat Bait Allah menurut versi mereka sendiri.
Ø Menggambar sebuah bentuk hati dan meletakkannya di dalam Bait Allah tersebut sesuai keinginan remaja sendiri . 
Ø Menulis sebuah doa, harapan, niat, atau janji (boleh dipilih) di dekat gambar Bait Allah.
Ø Hiaslah atau bingkailah hasil karyamu dan gantung di kamar tidur remaja.
12. Doa Penutup:
Allah yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami ini. Engaku telah mengajarkan dan menasihati kami banyak hal untuk menata hidup dan bermawas diri dengan kemajuan yang ada. Semoga hal baik ini kami kembangkan bagi kehidupan kami. Dengan pengataraan Kristus Tuhan kami. Amin
13. Lagu Penutup:  Mengikut Yesus Keputusanku



Sub Tema III
Remaja dan Etika

Tujuan:  Remaja memahami Etika dalam pergaulan dan juga memahami bagaimana cara yang baik bersikap dalam pergaulan

Pikiran  Dasar
Ø  Etika berhubungan dengan perkataan moral yang diartikan sebagai adat kebiasan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal serta tindakan yang buruk. Moral atau moralitas dikenakan untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai -nilai yang berlaku.

Ø  Perkembangan remaja sangat dipengaruhi beberapa faktor, yakni biologis (faktor fisik), kognitif (kecerdasan intelektual), psikologis (faktor mental), maupun faktor lingkungan. Remaja suka berinteraski dengan remaja yang lain, maka seorang remaja dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Keterampilan sosial tersebut adalah  berkomunikasi, membangun relasi, mendengarkan pendapat/keluhan dari orang lain, memberi/menerima umpan balik, memberi/menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku.

Ø  Remaja yang dikehendaki oleh Allah menurut Efesus 4: 32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang  terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengatur hubungan antarsesama manusia.
Sumber: Alkitab (Efesus 4 : 32
Metode : Sharing, Tanya Jawab, Ceramah,  Dinamika kelompok
Sarana : Laptop, LCD, alat tulis
Waktu : 90 Menit

PEMBUKAAN
1.        Prakondisi: (Situasi di dalam ruangan. Pendamping menyapa peserta. Sapaan ini tergantung situasi dan kerativitas masing-masing)
2.      Doa Pembuka
Ya Bapa di surga, sungguh kuduslah nama-Mu. Engkau telah menganugerahkan kepada kami kesempurnaan hidup. Engaku melengkapi diri kami dengan sifat-sifat dan tingkalaku yang  baik. Semoga hal baik yang telah kami miliki ini, kami dapat membagikannya kepada orang lain. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
3.      Pengantar (Pendamping menyampaikan secara singkat tema peretemuan)

PENDALAMAN
4.      Kitab Suci: Efesus 4 : 32
(pendamping meminta seorang remaja untuk membacakan perikope bacaan yang ditentukan, atau pendamping  menugaskan para remaja untuk membaca bergantian laki dan perempuan)
5.      Diskusi kelompok
Pendamping membagi peserta dalam beberapa kelompok, lalu memberikan pertanyaa untuk diskusi bersama: pertanyaannya adalah:
1.         Apakah remaja boleh bergaul dengan siapa saja dan bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan dalam pergaulan sehari-hari?
2.         Apakah remaja boleh bergaul dengan teman yang tidak seiman?
3.         Seberapa dekatnya remaja boleh menjalin relasi dengan lawan jenisnya?
4.         Apakah remaja boleh dengan bebas menentukan tempat aktivitas yang dilakukannya?
5.         Model pergaulan seperti apa yang dikehendaki Allah yang harus kita lakukan  menurut Efesus 4 : 32?
6.         Kreativitas/permainan
Tembak Dorr!!!
Langkah-langkah dalam permainan: Pemimpin menceritakan cerita kisah singkat lalu diselah-selah cerita itu pemimpin melakukan tembakan ke peserta yang ditembak jika:
o    Tembakan pertama: door dijawab dengan “aduh
o    Tembakan kedua: door,door dijawab dengan “aow,aow”
o    Tembakan ketiga: door, door,door dijawab dengan “matiaku”
o    Tembakan keempat: door,door,door,door dijawab dengan “gak kena,gak kena”
Permainan ini mengajak kita untuk selalu waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi pada kita, dan bagaimana kita harus menyikapinya. Melatih konsentrasi teman-teman terhadap suatu pekerjaan yang sedang teman-teman lakukan.  Dan harus selalu siap dalam situasi apa pun juga.

7.      Materi
Ø  Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and the worst of time.
Ø  Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Ø  Pergaulan berasal dari kata “GAUL”. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari  dalam persahabatan atau pun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,  game center, yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.

Ø  Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.


Ø  Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging disebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.

Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.         Pergaulan Remaja yang Sehat
Pergaulanremaja yang sehatadalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan.  Adapun beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
a.  Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatanterhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumusdalam pergaulan yang tidak sehat
b. Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c.  Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
d.  Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
eLaki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
f.  Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.

2.         Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari geng motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA. Ini menunjukkan bahwa pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara pergaulan remaja yang seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak negatif. Selain memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan mempengaruhi cara hidup remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti sekarang juga dapat mempengaruhi kualitas hidup generasi baru yang akan datang.

Prinsip-prinsip etika pergaulan remaja
ü Hak dan kewajiban: Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
ü Tertib dan disiplin: Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar nggak keteteran.
ü Kesopanan: Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru dimana pun dan kapan pun.
ü Kesederhanaan: Bersikaplah sederhana .
ü Kejujuran: Jujur akan membawa kita kedalam kebenaran.  Bersikaplah jujur meskipun kadang tidak mengenakan.
ü Keadilan: Senantiasa bersikap adil dalam pergaulan. Tidak membeda-bedakan teman.
ü Cinta Kasih: Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari  permusuhan.

Memahami Etika dalam Pergaulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
v Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata karma dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hokum dan lain-lain.

v Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang tersebut mengutamakan perilaku yang sopan santun saat berhubungannya dengan setiap orang.
v Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
v Dampak positif dari pergaulan adalah mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima diberbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
v Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

8.      Selingan: Lagu: Saya tahu sadar, Siap melakukan, Saya tahu sadar, siap melakukan, Saya tahu sadar siap,   Siap sadar saya tahu, Saya tahu sadar siap   melakukan

PERAYAAN IMAN
9.      Doa permohonan/ syukur:
(Pendamping memberikan tugas kepada beberapa remaja untuk memimpin doa syukur/ permohonan secara spontan. Doa tersebut sesuai dengan tema pertemuan tersebut: urutan doa:  Doa untuk Gereja, Orang Tua, Karya Misi, kaum Remaja, hadir  dalam pertemuan )
10. Doa Bapa Kami
11. Derma

PERUTUSAN
12.   Perutusan Misioner
Aksi nayata:
·  Menunjukkan sikap dan perbuatan yang nyata memperbaiki sikap tutur kata dalam pergaulan sehari-hari terhadap orangtua, adik, kakak dan teman-teman.
·  Mendoakan orang-orang yang telah melecehkan, menyakiti, meremehkan dan melukai persaanmu
13.  Doa Penutup:
Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengajarkan kepada para murid-Mu untuk berbuat baik, menghormati sesama dan mengasihi para musuh. Semoga teladan hidup yang Engkau ajarkan kepada para murid itu kiranya bertumbuh di dalam diri kami juga. Dikau kami puji kini dan sepanjang masa. Amin
14.     Lagu Penutup:
oYesus Besertaku
oJangan Lelah
Sub Tema IV
Remaja dan Tanggung Jawab


Tujuan:
1.         Remaja mengindentifikasi tugas-tugasnya dalam hidup sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
2.         Remaja memahami dan dapat melaksanakan tugas-tugas secara mandiri dan bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari.

Pikiran Dasar
Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya baik adanya. Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya (Kejadian 2:15-17). Sejak awal kisah penciptaan Tuhan telah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada manusia.

Pada masa sekarang ini, kita semua mempunyai tugas dan tanggung jawab yang kita emban dalam kehidupan kita sehari-hari baik di rumah, sekolah dan di masyarakat. Tugas dan tanggung jawab itu dapat terlaksana dengan baik apabila kita memahaminya dengan baik dan melaksanakannya dengan benar, teratur dan disiplin. Banyak orang sekarang ini yang tidak memahami tugas dan tanggungjawabnya. Anak yang seharusnya sudah bisa membantu orang tua, masih harusdi layani oleh orang tua; yang seharusnya bisa meringankan pekerjaan orang tua malah menambah beban orang tua. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi apabila anak tersebut memahami tugas dan tanggungjawabnya.

Dalam Injil Matius 21: 28 – 31, seorang ayah yang mempunyai dua orang anak meminta kepada anakny untuk bekerja. Anak yang pertama mengatakan “Ya” namun tidak melakukannya. Tapi anak yang kedua mengatakan “Tidak” tapi dia pergi melakukan perintah ayahnya. Sebagai orang beriman maka kita harus melakukan tugas kita penuh rasa tanggung jawab.
SumberBahan: Alkitab (Matius 21: 28 – 31)
Metode:  Brain storming, Diskusi interaktif
Bahan:  Alat tulis
PEMBUKAAN
1.      Prakondisi: (pendamping menyapa para remaja: sapaan ini tergantung dari kreatifitas masing-masing. Diharapkan sapaan ini tidak memakan waktu yang lama)
2.      LaguPembuka : Aku Selalu Bergembira
Aku slalu bergembira melaksanakan tugasku
Waktu suka waktu duka tetap aku kerjakannya
Aku dipanggil Tuhanku, aku dipilih Tuhanku
Untuk bawa kabar ria bagi para orang papa
Aku ingat sabda Tuhan mengatakan kepadaku
Kamulah garam dunia kamulah terang dunia
Aku dipanggil Tuhanku, aku dipilih Tuhanku
Untuk bawa kabar ria bagi sekalian orang
Mari kita satu padu dalam Kristus selalu
Saling tolong saling bantu,  iman kita tetap teguh
Puji Tuhan Alleluya, Puji Tuhan Aleluya
Tuhan Raja Maha Agung, Bapa kita  yang  di surga

3.      DoaPembuka:
Ya Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas penyertaanmu pada hari ini. Sertailah kami dalam pertemuan ini, agar kami tetap sukacita mengikuti kegiatan ini. Demi kemuliaan nama-Mu kini dan sepanjang segala masa. Amin
4.         Pengantar
(Pendamping menyampaikan tema  dan  proses  jalannya pertemuan)
PENDALAMAN
5.      Kitab Suci:  Matius 21: 28 – 31
Ø  Diskusi kelompok
a.    Peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok menuliskan tugas dan tanggung  jawab di rumah, sekolah, gereja dan masyarakat.
b.    Setelah selesai berdiskusi dan menuliskannya lalu diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Ø  Pendamping memberikan ulasan dengan:
v Menunjukkan dan menjelaskan kepada peserta bahwa semua punya tugas dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
v Menjelaskan kepada peserta akibat dari tugas dan tanggung jawab tidak dilaksanakan dengan benar
6.         Materi
·           Tangggung jawab adalah keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatunya atau sikap menerima tugas dengan segala konsekuensinya kemudian melakukannya dengan setia.
·           Setiap remaja mempunyai tanggung jawab baik sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, gereja maupun bangsa dan  negara.
a.             Tanggung jawab  pribadi/diri-sendiri
Ø Menjaga kehidupan iman; melawan pengaruh yang merusak iman dengan senjata rohani (Efesus 6:13-18); menjaga hubungan baik dengan sesama (Matius 7: 3 – 5 )
Ø Menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat negative dan merugikan diri-sendiri.  Contohnya: merokok, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas.
Ø Menjaga kesehatan diri-sendiri dengan berolahraga dan makan makanan sehat.
Ø Belajar dengan tekun. Tugas utama seorang remaja adalah sekolah dan belajar. Belajar dengan tekun adalah bentuk kita mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai pelajar terutama kepada orang tua  dan guru.
Ø Berpikir sebelum bertindak. Melihat dampak dari suatu tindakan untuk diri-sendiri dan juga orangl ain.
Ø Berempati terhadap orang lain.
Ø Berdoa dan mendekatkan diri  kepadaTuhan

b.             Tanggung jawab terhadap orang tua
Ø Menghormati orang tua sesuai perintah  Allah
Ø Mendengarkan nasehat orang tua
Ø Membantu pekerjaan orang tua, misalnya menjaga kebersihan rumah, kebun atau taman
Ø Menjaga nama baik keluarga. Segala sesuatu yang kita lakukan di luar rumah akan memiliki  impact  bagi keluarga  kita.
Ø Berbakti kepada orang tua dan membanggakan  keluarga.
c.    Tanggung jawab di Sekolah
Ø Berpakaian seragam sesuai aturan
Ø Membayar uang sekolah tepat waktu
Ø Hadir tepat waktu setiap hari
Ø Tekun belajar untuk menggapai cita-cita
d.    Tanggung jawab di Masyarakat
Ø Ikut menjaga ketertiban dengan bersikap sopan dan berpikir positif terhadap orang  lain
Ø Menghormati orang tua dan orang lain
Ø Melakukan kegiatan bersama yang positif dan bermanfaat
e.    Tanggung jawab di Gereja
Ø  Terlibat aktif dalam kegiatan gereja (Koor, Petugas Liturgi, Doa KBG/ Lingkungan)
Ø  Ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan pastoral gereja (menjadi pendamping Bina iman Anak/guru sekolah minggu, Legio Maria, THS-THM, Misdinar)
Ø  Rajin mengikuti kegiatan  remaja
f.     Tanggung jawab terhadap bangsa  dan  Negara
Ø  Berpartisipasi dalam acara kenegaraan seperti Upacara bendera
Ø  Menjadi pelajar yang teladan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945
Ø  Menjaga kelestarian budaya bangsa  Indonesia yang sangat beragam
Ø  Mencintai  bangsa  Indonesia, menjaga ketertiban umum dan perdamaian

7.         Refleksi
1.        Remaja diajak untuk melihat kembali apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat melaksanakannya dengan baik dan benar dalam hidup  sehari-hari.
2.        Untuk mengantar pemahaman akan hal tersebut, bias dipandu dengan pertanyaan sebagai  berikut:
a.    Apa tugas dan tanggung jawab seorang remaja dalam keluarga?
b.    Apa tugas dan tanggung jawab seorang remaja di sekolah?
c.    Apa tugas dan tanggung jawab seorang remaja di masyarakat?
d.   Apa tugas dan tanggung jawab seorang remaja di Gereja?
e.    Apa tugas dantanggung jawab seorang remaja bagi bangsa dan Negara?
PERAYAAN  IMAN
8.      Doa permohonan/ syukur:
(Pendamping memberikan tugas kepada beberapa remaja untuk memimpin doa syukur/ permohonan secara spontan. Doa tersebut sesuai dengan tema pertemuan tersebut: urutan doa:  Doa untuk Gereja, Orang Tua, Karya Misi, kaum Remaja, hadir  dalam pertemuan )
9. Doa Bapa Kami
10. Derma

PERUTUSAN
10.  Perutusan Misioner
Aksi Nyata: Remaja melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dimana pun berada baik di rumah, sekolah, gereja maupun lingkungan masyarakat. Contoh kegiatan yang bias dilaksanakan bersama adalah:
1.        Gotong royong di lingkungan tempat tinggal, gereja atau sekolah.
2.        Mengadakan kunjungan orang sakit
3.        Ikut  Doa  Lingkungan /KBG
11.  Doa penutup:
Ya Bapa, Engaku menghendaki kami untuk selalu berdisiplin diri dan bertanggungjawab dengan pekerjaan kami. Kami mohon semoga Engkau menyertai kami dalam setiap tugas dan karya kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin

12.     lagu