Rabu, 28 Februari 2018

REKOLEKSI


Mengasihi Allah dan Mengasihi Semesta:
 (alam, sesama dan diri sendiri)


1.   Pengantar

 

Dua Perintah Utama yang sering kita dengar namun sulit untuk dilaksanakan secara sempurna. Dua perintah tersebut adalah Mengasihi Allah dan Mengasihi sesama. Tema ret-ret untuk Asrama Theresia kali ini adalah “Mengasihi Allah dan Semesta”. Kita memakai semesta untuk menggambarkan keseluruhan ciptaan Allah, yakni alam, sesama manusia dan diri kita sendiri.

 

2.   Mengasihi Allah

a.    Pendasaran Biblis

·         Matius 22:35-38 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan  segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
·         Markus 12:28-30 “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”
·         Yohanes 14:15  “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
·         Yohanes14:21-24 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
·         Ulangan 5:8-10  “Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”

b.   Arti Mengasihi Allah

·         Mengasihi Allah dengan segenap hati adalah perintah yang paling utama. Mengasihi Allah berhubungan erat dengan tindakan, artinya bahwa mengasihi Allah adalah melakukan apa yang Allah inginkan, yaitu perintah-perintah-Nya dan kehendak-Nya.
·         Arti sesungguhnya dari mengasihi Allah adalah berusaha melakukan apa yang berkenan kepada-Nya, apa yang menyenangkan hati-Nya. Dan ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan setiap hari.
·         Mengasihi Allah bukanlah perkara perasaan, bukan sesuatu yang dilakukan ketika kita “merasa senang” tentang Allah. Mengasihi Allah sama artinya dengan melakukan apa yang Allah kehendaki!

c.    Mengapa Harus Mengasihi Allah?
·         Mengasihi Allah adalah hukum kodrati manusia artinya bahwa aktifitas mengasihi itu merupakan hukum atau peraturan yang terpatri di dalam setiap hati manusia.
·         Mengasihi Allah adalah bentuk apresiasi kita kepada Dia yang telah memberikan segala sesatu kepada kita, meskipun Allah sendiri tidak mengharapakan/ mendambakan ucapan syukur dari pihak ciptaan-Nya.
·         Mengasihi Allah adalah dasar untuk mengasihi alam, sesama dan diri sendiri.
·         Ketika kita menyatakan komitmen untuk mengasihi Allah, maka di dalam diri kita tertanam sikap: Kesetiaan, penghormatan, penghargaan atas ciptaan, pelayanan, dan iman yang mendalam.
·         Sebagai perintah dari Tuhan sendiri.
3.   Mengasihi Semesta
a.    Pendasaran Bibilis

·         Kejadian 2: 15 “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.
·         Imamat 25: 1-5, Tuhan memberikan perintah kepada Musa supaya Bangsa Israel kelak masuk Tanah Terjanji harus memperhatikan dan memelihara tanah seerta seluruh hasilnya. 
·         1Yoh 4: 20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”

b.   Mengasihi Semesta
·         Semua ciptaan dan dalam keberadaanya mempunyai nilai dan tujuan, yakni menampakan Sang Pencipta
·         Hirarki ciptaan Biotik (tumbuhan, hewan, manusia) dan Abiotik (tanah, udara, air dll) mempunyai fungsi menjaga keseimbangan kosmos dan memberikan keindahan.
·         Manusia sebagai ciptaan sempurna mempunyai tugas menjaga ketuhan dan kesempurnaan ciptaan.
·         Menjaga dan merawat semesta berati kita telah melaksanakan perinta Allah (bdk. 1Yoh 4:20)  

c.    Mengasihi Sesama
Peritah 4-10: menggambarkan relasi manusia dan sesamanya. Dalam relasi itu ada perintah untuk saling mangshi satu sama lain.
·         Kita harus mengasihi orang tua kita, yang dituliskan: Hormatilah ibu-bapamu.
·         Kita tidak boleh melukai sesama kita dengan perbuatan – baik dengan melukai seseorang, yang dituliskan: jangan membunuh; atau merusak perkawinan seseorang, yang dituliskan: Jangan berzinah; atau mengambil barang atau harta milik sesama, yang dituliskan: Jangan mencuri.
·         Kita tidak boleh melukai sesama kita dengan perkataan dan pikiran – melukai dengan perkataan, yang dituliskan: Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu; melukai sesama dengan pikiran, yang dituliskan:  Jangan mengingini istri sesamamu dan Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

4.   Mengapa kodrat manusia harus mengasihi?
·         Ketika kita mengasihi semesta kita menemukan kebahagiaan kita di dalam kasih kepada Tuhan, dan tidak di dalam hal-hal lain, seperti: uang, kehormatan, kekuasaan, kesenangan, bahkan juga kebajikan.
·         Alasan lain, mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan kodrat untuk mengasihi adalah karena tanpa kasih, manusia tidak dapat mencapai Sorga. Begitu pentingnya kasih, sehingga rasul Yohanes mengatakan “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.” (1Yoh 3:14b) Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa untuk mendapatkan keselamatan, maka tidak ada cara lain, kecuali mengasihi.
·         St. Agustinus menegaskan bahwa sama seperti manusia mempunyai dua kaki untuk berjalan, maka kita harus mengasihi Tuhan dan sesama untuk dapat mencapai Sorga.
·         Rasul Yohanes menegaskan hal ini secara gamblang “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1Yoh 4:20)
.

5.   Ajakan untuk mengasihi adalah panggilan untuk hidup kudus

 

·         Mengasihi Allah dan sesama merupakan hukum yang terutama bagi umat beriman, dan merupakan panggilan yang diserukan oleh Gereja kepada semua orang yang berkehendak baik.

“Kamu harus sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna adanya” (Mat 5:48). Sebab kepada semua diutus-Nya Roh Kudus, untuk menggerakkan mereka dari dalam, supaya mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap tenaga mereka (lih. Mrk 12:30), dan saling mencintai seperti Kristus telah mencintai mereka (lih. Yoh 13:34; 15:12).

·         Semua orang, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup dan kesempurnaan cinta kasih.

6.   Penutup: Mari mengasihi

 

Dari pembahasan di atas, maka sudah seharusnya kita berjuang untuk melaksanakan perintah Kristus yang utama, yaitu untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ini adalah kekudusan yang kepadanya kita semua dipanggil, seturut dengan kehendak Allah (lih. 1Tes 4:3). Hanya dengan mengasihi, manusia dapat memperoleh arti hidup, yaitu kebahagiaan di dunia ini dan pada saatnya nanti, akan kebahagiaan abadi di Sorga. Mari, mulailah dan bertumbuhlah dalam kasih, sebab kita semua diciptakan untuk mengasihi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar