Mengasihi Allah dan Mengasihi Semesta:
(alam, sesama dan
diri sendiri)
1. Pengantar
Dua Perintah Utama yang sering kita dengar namun sulit untuk dilaksanakan
secara sempurna. Dua perintah tersebut adalah Mengasihi Allah dan Mengasihi
sesama. Tema ret-ret untuk Asrama Theresia kali ini adalah “Mengasihi Allah dan
Semesta”. Kita memakai semesta untuk menggambarkan keseluruhan ciptaan Allah,
yakni alam, sesama manusia dan diri kita sendiri.
2.
Mengasihi Allah
a.
Pendasaran Biblis
·
Matius 22:35-38
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
·
Markus 12:28-30 “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan
Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu.”
·
Yohanes 14:15 “Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
·
Yohanes14:21-24 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan
melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan
dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya."
·
Ulangan 5:8-10 “Aku
menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi
Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”
b.
Arti Mengasihi Allah
·
Mengasihi Allah dengan segenap hati adalah perintah
yang paling utama. Mengasihi Allah berhubungan erat dengan tindakan, artinya
bahwa mengasihi Allah adalah melakukan apa yang Allah inginkan, yaitu
perintah-perintah-Nya dan kehendak-Nya.
·
Arti sesungguhnya dari mengasihi Allah adalah berusaha
melakukan apa yang berkenan kepada-Nya, apa yang menyenangkan hati-Nya. Dan ini
adalah sesuatu yang dapat kita lakukan setiap hari.
·
Mengasihi Allah bukanlah perkara perasaan, bukan
sesuatu yang dilakukan ketika kita “merasa senang” tentang Allah. Mengasihi
Allah sama artinya dengan melakukan apa yang Allah kehendaki!
c.
Mengapa Harus Mengasihi Allah?
·
Mengasihi Allah adalah hukum kodrati manusia artinya
bahwa aktifitas mengasihi itu merupakan hukum atau peraturan yang terpatri di
dalam setiap hati manusia.
·
Mengasihi Allah adalah bentuk apresiasi kita kepada
Dia yang telah memberikan segala sesatu kepada kita, meskipun Allah sendiri
tidak mengharapakan/ mendambakan ucapan syukur dari pihak ciptaan-Nya.
·
Mengasihi Allah adalah dasar untuk mengasihi alam,
sesama dan diri sendiri.
·
Ketika kita menyatakan komitmen untuk mengasihi Allah,
maka di dalam diri kita tertanam sikap: Kesetiaan, penghormatan, penghargaan
atas ciptaan, pelayanan, dan iman yang mendalam.
·
Sebagai perintah dari Tuhan sendiri.
3.
Mengasihi Semesta
a.
Pendasaran Bibilis
·
Kejadian
2: 15 “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.
·
Imamat
25: 1-5, Tuhan memberikan perintah kepada Musa supaya Bangsa Israel kelak masuk
Tanah Terjanji harus memperhatikan dan memelihara tanah seerta seluruh
hasilnya.
·
1Yoh
4: 20 “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.”
b.
Mengasihi Semesta
·
Semua
ciptaan dan dalam keberadaanya mempunyai nilai dan tujuan, yakni menampakan
Sang Pencipta
·
Hirarki
ciptaan Biotik (tumbuhan, hewan, manusia) dan Abiotik (tanah, udara, air dll)
mempunyai fungsi menjaga keseimbangan kosmos dan memberikan keindahan.
·
Manusia
sebagai ciptaan sempurna mempunyai tugas menjaga ketuhan dan kesempurnaan
ciptaan.
·
Menjaga
dan merawat semesta berati kita telah melaksanakan perinta Allah (bdk. 1Yoh
4:20)
c.
Mengasihi Sesama
Peritah
4-10: menggambarkan relasi manusia dan sesamanya. Dalam relasi itu ada perintah
untuk saling mangshi satu sama lain.
·
Kita
harus mengasihi orang tua kita, yang dituliskan: Hormatilah ibu-bapamu.
·
Kita
tidak boleh melukai sesama kita dengan perbuatan – baik dengan melukai
seseorang, yang dituliskan: jangan
membunuh; atau merusak perkawinan seseorang, yang dituliskan: Jangan berzinah;
atau mengambil barang atau harta milik sesama, yang dituliskan: Jangan mencuri.
·
Kita
tidak boleh melukai sesama kita dengan perkataan dan pikiran – melukai dengan
perkataan, yang dituliskan: Jangan
bersaksi dusta tentang sesamamu; melukai sesama dengan pikiran,
yang dituliskan: Jangan
mengingini istri sesamamu dan Jangan mengingini milik
sesamamu secara tidak adil.
4.
Mengapa kodrat manusia harus
mengasihi?
·
Ketika
kita mengasihi semesta kita menemukan kebahagiaan kita di dalam kasih kepada
Tuhan, dan tidak di dalam hal-hal lain, seperti: uang, kehormatan, kekuasaan,
kesenangan, bahkan juga kebajikan.
·
Alasan
lain, mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan kodrat untuk mengasihi adalah
karena tanpa kasih, manusia tidak dapat mencapai Sorga. Begitu pentingnya
kasih, sehingga rasul Yohanes mengatakan “Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.” (1Yoh 3:14b) Dari ayat ini, kita
dapat melihat bahwa untuk mendapatkan keselamatan, maka tidak ada cara lain,
kecuali mengasihi.
·
St.
Agustinus menegaskan bahwa sama seperti manusia mempunyai dua kaki untuk
berjalan, maka kita harus mengasihi Tuhan dan sesama untuk dapat mencapai
Sorga.
·
Rasul
Yohanes menegaskan hal ini secara gamblang “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.” (1Yoh 4:20)
.
5.
Ajakan
untuk mengasihi adalah panggilan untuk hidup kudus
·
Mengasihi
Allah dan sesama merupakan hukum yang terutama bagi umat beriman, dan merupakan
panggilan yang diserukan oleh Gereja kepada semua orang yang berkehendak baik.
“Kamu
harus sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna adanya” (Mat 5:48). Sebab
kepada semua diutus-Nya Roh Kudus, untuk menggerakkan mereka dari dalam, supaya mengasihi Allah dengan
segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap
tenaga mereka (lih.
Mrk 12:30), dan saling mencintai seperti
Kristus telah mencintai mereka (lih. Yoh 13:34; 15:12).
·
Semua
orang, bagaimanapun status atau corak
hidup mereka, dipanggil untuk mencapai
kepenuhan hidup dan kesempurnaan cinta kasih.
6.
Penutup:
Mari mengasihi
Dari
pembahasan di atas, maka sudah seharusnya kita berjuang untuk melaksanakan
perintah Kristus yang utama, yaitu untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati,
jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ini adalah
kekudusan yang kepadanya kita semua dipanggil, seturut dengan kehendak Allah
(lih. 1Tes 4:3). Hanya dengan mengasihi, manusia dapat memperoleh arti hidup,
yaitu kebahagiaan di dunia ini dan pada saatnya nanti, akan kebahagiaan abadi
di Sorga. Mari, mulailah dan bertumbuhlah dalam kasih, sebab kita semua
diciptakan untuk mengasihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar