Minggu, 29 Mei 2016

Modul II

BAHAN  II
Kasih  Orang Tua Terhadap Anak adalah  Wujud Nyata
Penghayatan Kerahiman Ilahi



Pengantar
Pada bahan I, kita sudah dibantu melihat dan menyadari situasi di dalam keluarga kita. Lalu dengan merenungkan nasihat St Paulus, kita juga sudah terbantu untuk menemukan hal apa yang terpenting dan harus didahulukan, agar keluarga bisa menjadi tempat rahmat Kerahiman Ilahi dialami oleh seluruh anggota keluarga. Bahan II ini mau menunjukkan kepada kita (para orang tua) cara sederhana menghayati rahmat Kerahiman Ilahi, melalui kebiasaan membagikan kasih kepada anak-anak lewat komunikasi yang baik.

Setiap orang tua telah lebih dahulu mengalami rahmat Kerahiman Ilahi, dalam rupa sakramen perkawinan dan digembirakan Allah dengan kelahiran anak-anak. Melalui perkawinan, Allah tidak membiarkan seorang pria/wanita sendiri dalam keterbatasan dan kelemahan, tetapi diberikan kepadanya seorang penolong yang sepadan. Tujuannya jelas, yaitu untuk membahagiakan dan menyempurnakan pria/wanita itu.

Sedangkan anak-anak pertama kali mengalami rahmat Kerahiman Ilahi dari sejak terjadi pembuahan dalam rahim ibu. Itu dikarenakan relasi kasih yang tulus dan utuh di antara suami-istri. Pemahamannya sederhana, dalam perbuatan kasih yang tulus dan utuh rahmat kehidupan terjadi dan bertumbuh dengan baik. Melalui perbuatan kasih suami-istri, Allah menunjukkan kerahiman-Nya dalam rahim ibu; ruang dimana tidak ada keinginan menghancurkan atau membinasakan, sebaliknya memelihara, melindungi, dan menyelamatkan. Dengan berbagai macam cara (dari suami-istri), Allah memelihara manusia baru (anak-anak) dari sejak dalam kandungan hingga dewasa nantinya. Itu semua hanya terjadi dalam relasi yang penuh kasih. 

Hening sejenak………  

F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang dikasih Yesus. Mari, kita mulai pertemuan kedua kita ini, dengan bernyanyi bersama dari PS No. : ...................., (diharapkan lagu yang dipilih itu dapat diketahui oleh semua anggota KBG).  
F: Mari, kita berdiri dan memberikan penghormatan kepada Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita. (semua anggota KBG memberikan hormat dengan menundukan kepala).

Langkah-langkah Sahring Injil:
1.        Doa Mengundang Tuhan
F: Saya persilahkan salah seorang dari kita membuka pertemuan ini dengan doa mengundang Tuhan.
    

1.         Code
F:    Perhatikan gambar-gambar berikut ini dengan teliti.




Pertanyaan panduan:
1.      Ceritakan apa adanya tentang  gambar-gambar diatas ! (peseta diharapakan tidak  memberikan refleksi apa pun atas gambar-gamabr tersebut)
2.      Apa pesan dari gambar itu bagi anda dalam hubungan dengan tema pendalaman kita malam ini?
3.      Isnpirasi apa yang anda dapatkan dari gambar ini untuk Tahun Yubileum Kerahiman ini dalam berelasi dengan anak-anak anda?

Penegasan
o  Daripada anak-anak, orang tua sudah jauh lebih dahulu mengalami rahmat Kerahiman Ilahi dalam sakramen perkawinan. Kalau demikian seharusnya orang tua jugalah yang pertama memberikan kesaksian nyata tentang rahmat Kerahiman Ilahi itu kepada anak-anak. Caranya sederhana yaitu dengan ungkapan hati yang penuh kasih. Orang tua duduk di samping anak dengan perhatian yang penuh kasih, mendengarkan dan berbicara kepada anak-anak dengan sepenuh hati dan kasih, menolong dan mengarahkan anak dengan kasih sayang, menegur dan memberi kebebasan memilih dengan sikap kasih, siap dengan rendah hati meminta maaf jika keliru, dan bertanggung jawab mewariskan kebiasaan baik pada anak-anak.   
o  Sekarang memang ada banyak lembaga konsultasi yang menawarkan jasa pendampingan untuk anak-anak. Tetapi semuanya itu tidak akan pernah bisa menggantikan kekuatan relasi kasih antara orang tua dengan anak. Apapun alasannya, ungkapan nyata kasih sayang orangtua adalah syarat pertama yang membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Kalau orang tua keliru memilih bentuk ungkapan kasih sayang untuk anaknya, tentu saja akan berakibat sangat buruk. Dan hal yang demikian tidak gampang untuk diperbaiki, apalagi kalau sudah meninggalkan luka pada batin anak-anak. Kasih orang tua adalah dasar dari pendidikan anak, barulah yang lain ditambahkan (nilai-nilai kebaikan, pelayanan, tidak pilih kasih, kesetiaan dan pengorbanan).
o  Komunikasi antara anak dan orang tua adalah sangat penting, sebab tanpa komunikasi akan sangat sulit menciptakan suasana yang penuh kasih di dalam keluarga.

2.    Membaca Kitab Suci
F:  Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih, mari kita membuka teks Kitab Suci, dari Injil Luk. 15: 11-32. (diulangi lagi sampai semua anggota KBG menemukan teks Kitab Suci yang sama).

Saya persilahkan salah seorang dari kita membaca teks tadi dengan suara yang lantang dan perlahan-lahan.
      
Adakah diantara kita disini, yang membawa Kitab Suci dari versi lain? Saya persilahkan membaca teks yang sama dari Injil Lukas 15:11-32, dengan suara yang lantang dan perlahan-lahan.


Pertanyaan pendalaman Kitab Suci
1.        Sebutkan sikap-sikap sang bapak yang dilukiskan dalam teks Injil Luk tadi !
2.        Bagaimana sikap sang bapak terhadap si bungsu dan si sulung?
3.        Apakah sikap sang bapak ini membawa perubahan bagi kedua anaknya? Dalam hal apa kedua anak ini mengalami perubahan?
4.        Nilai apa yang kita petik dari kisah anak yang hilang ini?

Penegasan
o  Yesus menggambarkan hubungan Allah dan manusia seumpama seorang ayah dengan anaknya. Hal ini terlukis adalam kisah perumpamaan anak yang hilang (Luk 15: 11-13). Sang ayah dengan tulus mengampuni si bungsu, walaupun menurut banyak orang ia sudah melakukan kesalahan berat. Kasih yang tulus dari orang tua memampukan anak untuk tumbuh menjadi dewasa, kuat dalam hidup beriman dan cara hidup yang benar.

o  Orang tua  memberikan dorongan semangat dan keyakinan kepada anak, untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang matang. Komunikasi yang baik bukan berbentuk perintah, aturan, nasihat panjang-panjang, larangan, dan sebagainya yang menekan di depan orang; tetapi orang tua dan anak berbicara dengan kelembutan, ada kesempatan saling mendengarkan pendapat dan bertukar ide yang sehat.
o  Mengasihi anak berbeda dengan memenuhi semua tuntutan dan permintaan anak. Mengasihi berarti mengarahkan anak-anak ke tujuan hidup yang berkualitas secara pribadi dan spiritual. Orang tua yang bijaksana tidak akan membiarkan anaknya bermain api atau pisau tajam. Ketika permintaan anak berakibat buruk, orang tua berhak tidak memenuhinya dan memberikan pilihan yang terbaik.
o  Mengasihi anak berati juga menghormati anak sebagai pribadi yang utuh memiliki harkat dan martabat kemanusiaanya. Ada waktunya orang tua harus rendah hati meminta maaf jika bersalah kepada anak, dan kesempatan yang paling tepat adalah sewaktu berdoa bersama.

3.        Aksi Nyata Kita
Ø   Aksi Nyata di dalam KBG:
a.    Aksi nyata apa yang mau kita lakukan bersama ketika kita menghadapi berbagai persoalan dalam membimbing anak-anak?
b.    Aksi nyata apa yang mau dijalankan bersama untuk anak-anak dan orang tua dalam KBG ini?

Ø   Aksi Nyata untuk Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi:
a.      KBG mengutus anak remajanya untuk ikut terlibat aktif dalam pertemuan pedalaman iman  selama Yubileum Kerahiman Ilahi 2016.
b.      Doa bersama dalam KBG – doa Koronka.
c.         Mengikuti Sakramen Tobat sebelum misa (malam minggu atau Minggu pagi atau minggu sore)
d.        Akan diadakan jambore Remaja Yubileum Kerahiman Ilahi di Belinyu (apa kontribusi orang tua di KBG untuk acara ini)

4.      Kita berdoa spontan
F:  Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih. Mari kita ungkapkan doa-doa spontan dari hati kita.

      (doa-doa diteguhkan dengan doa Bapa Kami)

-       KBG doa bersama doa Koronka
-       KBG doa bersama doa Bapa Paus Fransiskus untuk Yubeleum Kerahiman Ilahi.

     Ditutup dengan sebuah nyanyian dari PS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar