BAHAN II
Kasih Orang Tua Terhadap Anak adalah Wujud Nyata
Penghayatan
Kerahiman Ilahi
Pengantar
Pada bahan
I, kita sudah dibantu melihat dan menyadari situasi di dalam keluarga kita.
Lalu dengan merenungkan nasihat St Paulus, kita juga sudah terbantu untuk
menemukan hal apa yang terpenting dan harus didahulukan, agar keluarga bisa
menjadi tempat rahmat Kerahiman Ilahi dialami oleh seluruh anggota keluarga. Bahan
II ini mau menunjukkan kepada kita (para orang tua) cara sederhana menghayati
rahmat Kerahiman Ilahi, melalui kebiasaan membagikan kasih kepada anak-anak
lewat komunikasi yang baik.
Setiap
orang tua telah lebih dahulu mengalami rahmat Kerahiman Ilahi, dalam rupa
sakramen perkawinan dan digembirakan Allah dengan kelahiran anak-anak. Melalui
perkawinan, Allah tidak membiarkan seorang pria/wanita sendiri dalam
keterbatasan dan kelemahan, tetapi diberikan kepadanya seorang penolong yang
sepadan. Tujuannya jelas, yaitu untuk membahagiakan dan menyempurnakan
pria/wanita itu.
Sedangkan anak-anak pertama kali mengalami rahmat
Kerahiman Ilahi dari sejak terjadi pembuahan dalam rahim ibu. Itu dikarenakan
relasi kasih yang tulus dan utuh di antara suami-istri. Pemahamannya sederhana,
dalam perbuatan kasih yang tulus dan utuh rahmat kehidupan terjadi dan bertumbuh
dengan baik. Melalui perbuatan kasih suami-istri, Allah menunjukkan
kerahiman-Nya dalam rahim ibu; ruang dimana tidak ada keinginan menghancurkan
atau membinasakan, sebaliknya memelihara, melindungi, dan menyelamatkan. Dengan
berbagai macam cara (dari suami-istri), Allah memelihara manusia baru
(anak-anak) dari sejak dalam kandungan hingga dewasa nantinya. Itu semua hanya
terjadi dalam relasi yang penuh kasih.
Hening
sejenak………
F: Bapak-ibu,
saudara-saudari yang dikasih Yesus. Mari, kita mulai pertemuan kedua kita ini, dengan
bernyanyi bersama dari PS No. : ...................., (diharapkan lagu yang dipilih itu dapat
diketahui oleh semua anggota KBG).
F: Mari, kita berdiri dan memberikan penghormatan kepada
Kristus, Sang Sabda yang hadir di tengah-tengah kita. (semua anggota KBG memberikan
hormat dengan menundukan kepala).
Langkah-langkah Sahring Injil:
1.
Doa Mengundang Tuhan
F: Saya persilahkan salah seorang dari kita membuka
pertemuan ini dengan doa mengundang Tuhan.
1.
Code
F: Perhatikan gambar-gambar
berikut ini dengan teliti.
Pertanyaan
panduan:
1.
Ceritakan apa adanya tentang
gambar-gambar diatas ! (peseta
diharapakan tidak memberikan refleksi
apa pun atas gambar-gamabr tersebut)
2. Apa pesan dari gambar itu
bagi anda dalam hubungan dengan tema pendalaman kita malam ini?
3.
Isnpirasi apa yang anda dapatkan dari gambar ini untuk Tahun
Yubileum Kerahiman ini dalam berelasi dengan anak-anak anda?
Penegasan
o
Daripada
anak-anak, orang tua sudah jauh lebih dahulu mengalami rahmat Kerahiman Ilahi
dalam sakramen perkawinan. Kalau demikian seharusnya orang tua jugalah yang
pertama memberikan kesaksian nyata tentang rahmat Kerahiman Ilahi itu kepada
anak-anak. Caranya sederhana yaitu dengan ungkapan hati yang penuh kasih. Orang
tua duduk di samping anak dengan perhatian yang penuh kasih, mendengarkan dan
berbicara kepada anak-anak dengan sepenuh hati dan kasih, menolong dan
mengarahkan anak dengan kasih sayang, menegur dan memberi kebebasan memilih
dengan sikap kasih, siap dengan rendah hati meminta maaf jika keliru, dan
bertanggung jawab mewariskan kebiasaan baik pada anak-anak.
o
Sekarang
memang ada banyak lembaga konsultasi yang menawarkan jasa pendampingan untuk
anak-anak. Tetapi semuanya itu tidak akan pernah bisa menggantikan kekuatan
relasi kasih antara orang tua dengan anak. Apapun alasannya, ungkapan nyata
kasih sayang orangtua adalah syarat pertama yang membentuk karakter dan
kepribadian seorang anak. Kalau orang tua keliru memilih bentuk ungkapan kasih
sayang untuk anaknya, tentu saja akan berakibat sangat buruk. Dan hal yang
demikian tidak gampang untuk diperbaiki, apalagi kalau sudah meninggalkan luka
pada batin anak-anak. Kasih orang tua adalah dasar dari pendidikan anak, barulah
yang lain ditambahkan (nilai-nilai kebaikan, pelayanan, tidak pilih kasih,
kesetiaan dan pengorbanan).
o
Komunikasi antara anak dan
orang tua adalah sangat penting, sebab tanpa komunikasi akan sangat sulit
menciptakan suasana yang penuh kasih di dalam keluarga.
2. Membaca Kitab Suci
F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih, mari kita membuka teks
Kitab Suci, dari Injil Luk. 15: 11-32. (diulangi lagi sampai semua anggota KBG
menemukan teks Kitab Suci yang sama).
Saya
persilahkan salah seorang dari kita membaca teks tadi dengan suara yang lantang
dan perlahan-lahan.
Adakah
diantara kita disini, yang membawa Kitab Suci dari versi lain? Saya persilahkan
membaca teks yang sama dari Injil Lukas 15:11-32, dengan suara yang lantang dan
perlahan-lahan.
Pertanyaan pendalaman
Kitab Suci
1.
Sebutkan sikap-sikap sang bapak yang dilukiskan dalam teks Injil
Luk tadi !
2.
Bagaimana sikap sang bapak terhadap si bungsu dan si sulung?
3.
Apakah sikap sang bapak ini membawa perubahan bagi kedua
anaknya? Dalam hal apa kedua anak ini mengalami perubahan?
4.
Nilai apa yang kita petik dari kisah anak yang hilang ini?
Penegasan
o Yesus menggambarkan hubungan Allah dan manusia seumpama seorang ayah dengan anaknya.
Hal ini terlukis adalam kisah perumpamaan anak yang hilang (Luk 15: 11-13).
Sang ayah dengan tulus mengampuni si bungsu, walaupun
menurut banyak orang ia sudah melakukan kesalahan berat. Kasih yang tulus dari orang tua memampukan anak
untuk tumbuh menjadi dewasa,
kuat dalam hidup beriman dan cara hidup yang benar.
o Orang tua
memberikan dorongan semangat dan keyakinan kepada anak, untuk tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang matang. Komunikasi yang baik bukan berbentuk
perintah, aturan, nasihat panjang-panjang, larangan, dan sebagainya yang
menekan di depan orang; tetapi orang tua dan anak berbicara dengan kelembutan,
ada kesempatan saling mendengarkan pendapat dan bertukar ide yang sehat.
o
Mengasihi anak berbeda
dengan memenuhi
semua tuntutan dan permintaan anak. Mengasihi berarti mengarahkan anak-anak ke tujuan hidup yang
berkualitas secara pribadi dan spiritual. Orang tua yang
bijaksana tidak akan membiarkan anaknya bermain api
atau pisau tajam. Ketika permintaan anak berakibat buruk, orang tua berhak tidak
memenuhinya dan memberikan pilihan yang terbaik.
o
Mengasihi anak berati juga menghormati anak sebagai pribadi yang utuh memiliki harkat dan martabat kemanusiaanya.
Ada waktunya orang tua harus rendah hati meminta maaf jika
bersalah kepada anak, dan kesempatan yang paling tepat adalah
sewaktu berdoa bersama.
3.
Aksi Nyata Kita
Ø Aksi
Nyata di dalam KBG:
a. Aksi
nyata apa yang mau kita lakukan bersama ketika kita menghadapi berbagai
persoalan dalam membimbing anak-anak?
b. Aksi
nyata apa yang mau dijalankan bersama untuk anak-anak dan orang tua dalam KBG
ini?
Ø Aksi
Nyata untuk Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi:
a. KBG
mengutus anak remajanya untuk ikut terlibat aktif dalam pertemuan pedalaman iman selama Yubileum
Kerahiman Ilahi 2016.
b. Doa
bersama dalam KBG – doa Koronka.
c.
Mengikuti Sakramen Tobat sebelum misa
(malam minggu atau Minggu pagi atau minggu sore)
d.
Akan diadakan jambore Remaja
Yubileum Kerahiman Ilahi di Belinyu (apa kontribusi orang tua di KBG untuk
acara ini)
4. Kita
berdoa spontan
F: Bapak-ibu, saudara-saudari yang terkasih.
Mari kita ungkapkan doa-doa spontan dari hati kita.
(doa-doa diteguhkan
dengan doa Bapa Kami)
- KBG
doa bersama doa Koronka
- KBG
doa bersama doa Bapa Paus Fransiskus untuk Yubeleum Kerahiman Ilahi.
Ditutup dengan sebuah nyanyian dari PS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar