VOAISLAM MEMBUKA POTRET
BURAM
Opini Voaislam
edisi Jumat, 15 Maret 2013 berjudul, “Indonesia dikuasai Partai dan Pemimpin
Munafik. Dikatakan bahwa Negara Indonesia sekarang dikuasai oleh partai dan
pemimpin yang munafik. Lidah mereka bercabang bnayak. Wajah mereka sumirang dan
manis, tetapi hati mereka penuh kebusukan dan kejahatan. Opini voaislam ini
mengatakan bahwa pemimpin Negara Indonesia sekarang ini memendam permusuhan
terhadap islam dan umat islam. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemimpin sekarang
menampakan jati meraka sebagai islam, tetapi hati mereka memendam kebencian dan
permusuhan yang mendalam terhadap ajaran islam dan umat islam.
Hati saya
gelih ketika membaca opini voaislam ini. Penulis opini voaislam ini mengutib
ayat-ayat Alquran, meskipun tidak kohoren, untuk melegitimasi pendapatnya
ini. Opini ini seakan-akan menempatkan
islam dan kaum muslim sebagai korban keganasan para pemimpin di Indonesia. Para
pemimpin Indonesia dewasa ini sepertinya didominasi oleh non-muslim, namun
dalam kenyatakanya justru orang islam sendiri menjadi pemimpin dari segala lini
kehidupan di Negara ini. Jadi opini voaislam ini hanya sebuah ide ngawur yang
sulit dipertanggungjawabkan. Namun, sebagai sebuah opini tentu memiliki misi
tersendiri, yakni menarik simpati dan empati massa dengan menempatkan islam dan
kaum muslim sebagai pihak lemah, korban dan tidak berdaya. Ini namanya politik
munafik, akal busuk dari voaislam.
Para pemilik
dan redaktur voaislam ini seharunya sadar diri. Justru para pemimpin Negara ini
adalah mayoritas islam. Para pemimpin ini beragama islam, selalu mengenakan
asesori islam. Mereka tamatan dari pondok pesantern dan jebolan dari
usniversitas islam baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Apa bila
voaislam merasa umat muslim ditindas berarti anda menindas dan membunuh diri
anda sendiri. Dalam hal ini juga bisa diartikan bahwa model pembinaan,
pendidikan dan pengajaran dalam islam itu belum betul. Tidak memberdayakan
tetapi saling memangsa dan menindas. Maka voaislam secara terang-terangan membuka potret buram dalam diri islam
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar