Senin, 13 Maret 2017

Mengenal Alkitab I

INFO GLOBAL KITA SUCI (ALKITAB)

Hooolaaaa.... Guysss....senang banget bisa jumpa dengan mu semua. Makin bangga deh rasanya kalau kita-kita orang muda Katolik ini, bener-bener bisa jadi andalan untuk Gereja kita di masa depan. Setujukan Guysss ? Tapi... aku mikir nih Guyss...rasanya aneh banget kalau kita-kita yang mau diandalain Gereja, ternyata....kita tuh gak tahu sama sekali tentang Gereja dan kekayaan iman kita sendiri... enggak lucu kan ?? dan apalagi sampai dasar iman kita (Kitab Suci) sama sekali kita enggak tahu...whaduh ampun deh malunya....

Nah.... untuk maksud itu, nih kita dikasih kesempatan bagus banget oleh Gereja untuk mengasah pengetahuan kita tentang Kitab Suci. Anggap saja kita tuh lagi share  gituuu tentang Kitab Suci. Keren kan kalau kita yang masih muda ternyata gaulnya sama Kitab Suci ??? Jangan khawatir... dijamin kamu-kamu enggak akan bosan, karena “Reading the Bible is Fun lho” !!  ini nama program kita ya.. keren kan ?
Program “Reading the Bible is Fun” akan dibagi menjadi 3 bagian, biar terasa lebih ringan aja. Bagian satu (PART 1) itu bicara pengetahuan umum tentang Kitab Suci. Gak semua sih, hanya yang dianggap mendesak untuk diketahui aja. Bagian kedua (PART 2) mau memperkenalkan ke kita semua garis besar isi Kitab Perjanjian Lama. Teruss.... bagian ketiga (PART 3) berisi penjelasan buku-buku dalam Kitab Perjanjian Baru. Guyss..... biar kamu-kamu gak bingung ingat ya... kalau disebut kata “kitab” itu berarti “buku”. Okey... kita langsung ke inti pembicaraan aja ya... yuk kita mulai dengan Reading the Bible is Fun” PART 1.

1. Kitab Suci itu apa ya ?
Kitab Suci disebut juga Alkitab. Istilah “Kitab Suci” lebih akrab di hati umat Katolik. Karena Allah dan Sabda-Nya adalah suci, maka kitab (buku) yang memuat sabda-Nya disebut Kitab Suci. Sedangkan “Alkitab”, berasal dari bahasa Arab yang artinya sang kitab, lebih akrab di hati umat Protestan. Kitab Suci merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh penulis manusia dengan ilham dari Allah. Buku-buku tersebut berisi tulisan tentang wahyu Tuhan dan rencana keselamatan umat manusia.

Pada abad ketiga orang-orang Mesir sudah mengumpulkan tulisan-tulisan yang dibuat pada papirus. Apa ya Papirus itu?  Papirus itu fungsinya sama dengan kertas, jadi tempat menulis (sebelum ada kertas) dibuat dari sejenis tanaman buluh (bambu pendek) yang tumbuh di delta Sungai Nil, yaitu di Biblos. Entah gimana cara buatnya, yang jelas jenis tanaman itu lalu bisa berbentuk lembaran-lembaran yang bisa digulung atau dilipat, mirip kertas gitu. Lalu... nama tempat di mana tanaman itu tumbuh, yaitu Biblos dipakai untuk papirus itu. Biblos diartikan kertas atau kitab (buku). Dalam bentuk jamak (banyak) dipakai istilah Biblia artinya kitab luar biasa, yaitu Alkitab (Kitab Suci).

2. Berapa sih yang bener jumlah Kitab (buku) dalam Kitab  Suci Kita ?
Hemnnn.... mungkin kamu pada mikir emang apa sih pentingnya menghitung jumlah kitab?? Ingat ya.. jangan sampai kita bener-bener gak tahu deh. Nih kita kasih tahu ajaran Gereja Katolik yang bener ya. Menurut Gereja Katolik, jumlah buku (kitab) dalam Kitab Suci kita ada 72 (atau bisa juga disebut 73 kitab), tergantung dari cara kita menghitungnya. Begini maksudnya, ada 46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru; jadi jumlah seluruhnya 73 kitab. Tapi, dulu Paus dan para Uskup oleh dalam Konsili Trente (tahun 1545-1563) pernah bilang begini, Kitab Ratapan bisa disebut sebagai bagian dari Kitab nabi Yeremia, maka sah juga dikatakan berjumlah 72 kitab saja (Guyss....sedangkan gereja Protestan hanya mengakui 66 kitab lho – alasannya nanti akan kita bicarakan lagi).

Kitab-kitab dalam Kitab Suci ditulis dalam beberapa bentuk literatur (kesusastraan/ karya sastra) yang berbeda. Gimanapun kalau ingin paham isi Kitab Suci, sebenarnya kita harus kenal bentuk-bentuk literatur yang berbeda itu. Inikan sama kalao kita lagi baca bentuk-bentuk tulisan yang berbeda dalam suatu surat kabar. Misalnya, kalau lagi baca koran harus tahu itu bagian editorial, berita, atau iklan ?

 3. Apa itu Perjanjian Lama?
Kitab Perjanjian Lama itu nama lainnya Kitab-kitab Yahudi. Isinya tulisan tentang hubungan Tuhan dengan Israel, sebagai “bangsa pilihan”. Ditulis antara tahun 900 sebelum Masehi (sM) hingga 160 SM. Ke-46 kitab dalam Kitab Perjanjian Lama dapat dibagi dalam empat bagian/kelompok: 5 Kitab Pentateukh, 16 Kitab Sejarah, 7 Kitab Sastra Kebijaksanaan, serta 18 Kitab Para Nabi.
    Tahukah kamu Guyss... cara menulis kitab dalam Perjanjian Lama dipengaruhi banget oleh tulisan-tulisan (karya sastra = literatur) negara-negara tetangga Israel di Timur Tengah waktu itu. Itu ya karena kebudayaan menulis di negara-negara tetangga Israel sudah lebih maju. Jadi untuk menceritakan kisah-kisahnya sendiri, bangsa Israel meminjam kebudayaan bangsa-bangsa sekitarnya, lalu meniru bentuk-bentuk tulisan mereka. (Penjelasan lebih komplit bisa dibaca pada bahan “Part 2”.)

a.  Pentateukh
Pentateukh (= lima buku/gulungan) adalah lima buku pertama dalam Kitab Perjanjian Lama, terdiri dari: Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan. Kelima kitab inilah yang menjadi kitab utama dan cikal-bakal seluruh kitab-kitab dalam Perjanjian Lama.
Banyak kisah-kisah Kitab Suci yang terkenal ditemukan dalam kitab-kitab Pentateukh, seperti: Kisah penciptaan, Adam dan Hawa, panggilan Abraham, bahtera Nuh, dan kisah-kisah lain tentang asal-mula bangsa Israel dan pelarian mereka di bawah pimpinan Musa dari perbudakan Mesir. Sepuluh Perintah Allah dan hukum-hukum lainnya menyangkut hidup dan ibadat bangsa Israel juga didapati dalam Kitab Pentateukh. Oleh sebab itu, Kitab Pentateukh disebut juga Kitab Hukum atau Kitab Taurat.

b.  Apa itu Kitab Sejarah? 
Wah... jadi serasa belajar di sekolah ya, koq ada juga Kitab Sejarah gitu lho? Sesuai namanya, Kitab Sejarah berisi kisah tentang sejarah bangsa Israel dan campur tangan Allah dalam sejarah mereka.  Dalam kelompok Kitab Sejarah itu diceritakan berbagai kisah atau cerita bersejarah yang penting, misalnya tentang: Para tokoh terkenal, baik pria maupun wanita, dalam sejarah Israel dapat ditemukan dalam kitab-kitab ini, termasuk tentang Raja Daud dan Raja Salomo, juga Debora, Yudit, Ratu Ester.
Yang harus kamu-kamu semua mengerti dengan kisah-kisah itu, sebenarnya Kitab-kitab Sejarah mau mengungkapkan suatu pola hubungan yang sangat menarik dan khas banget antara Tuhan dengan Bangsa Pilihan-Nya. Brntuk hubunganya dirumuskan dalam perjanjian, “Apabila mereka setia pada Tuhan dan pada hukum-hukum-Nya, maka hidup mereka sejahtera dan Tuhan melindungi mereka dari para musuh. Tetapi, apabila mereka menyembah allah-allah lain dan hidup penuh cela di hadapan Tuhan, maka bencana datang susul-menyusul menimpa mereka.” Huihhhh..... mirip janji sepasang muda-mudi yang baru jadian ya....

Info berikutnya untuk kamu semua, kitab Sejarah ini terdiri dari 16 kitab, yaitu:


No
Nama Kitab
Singkatan
No
Nama Kitab
Singkatan
1
Yosua
Yos
9
2 Tawarikh
2 Taw
2
Hakim-hakim
Hak
10
Ezra
Ezr
3
Rut
Rut
11
Nehemia
Neh
4
1 Samuel
1 Sam
12
Tobit
Tob
5
2 Samuel
2 Sam
13
Yudit
Ydt
6
1 Raja-raja
1 Raj
14
Ester
Est
7
2 Raja-raja
2 Raj
15
1 Makabe
1 Mak
8
1 Tawarikh
1 Taw
16
2 Makabe
2 Mak



















c.   Apa itu Kitab Sastra Kebijaksanaan? 
Upsss kali ini kita serasa mau baca dongeng dari negeri antahberantah ya..... tapi Guyss... kelompok Kitab Sastra Kebijaksanaan ini memang agak berbeda dalam gaya penulisan serta isinya. Termasuk di antaranya tuh Mazmur, yaitu doa-doa yang ditulis dalam bentuk puisi. Lalu ada juga kitab-kitab yang berisi nasihat tentang bagaimana mencapai hidup bahagia; seperti dalam Amsal dan Putera Sirakh. Kidung Agung, salah satu puisi cinta paling sensual yang pernah ditulis, menggambarkan kasih mesra Tuhan yang begitu besar bagi umat-Nya. Hemnnn.... yang terakhir tuh...buat gimana gituuu.... jangan dulu trus cari-cari yang itu ya.. coba deh ingat dulu mana yang termasuk kelompok kitab Sastra Kebijaksanaan, yaitu:

No
Nama Kitab
Singkatan
1
Ayub
Ayb
2
Mazmur
Mzm
3
Amsal
Ams
4
Pengkotbah
Pkh
5
Kidung Agung
Kid
6
Kebijaksanaan Salomo
Keb
7
Putera Sirakh
Sir

Catatan: please.... ingat baik-baik bagian ini ya. Dari antara Kitab Sejarah dan Kitab Sastra Kebijaksanaan ada 7 kitab di antaranya disebut sebagai kitab Deuterokanonika, yaitu: Tobit, Yudit, Tambahan-tambahan pada kitab Ester (dihitung dalam Kitab Ester), Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh, Barukh, Tambahan-tambahan pada Kitab Daniel (dihitung dalam Kitab Daniel), Kitab I Makabe, dan Kitab II Makabe.


d.  Apa itu Kitab Para Nabi? 

Guyss... persis seperti namanya kumpulan kitab ini disebut Kitab Para Nabi karena berisi tulisan-tulisan para nabi di Israel. Tentulah nabi yang tulisannya dipilih ini, yaaaa nabi yang mengajarkan iman kepada Allah dengan benar. Nahh pada jaman itu para Nabi yang baik ini bener-bener dibutuhkan dan sangat membantu bangsa Israel untuk tetap beriman kepada Allah. Jadi para Nabi itu dipilih sendiri oleh Allah untuk menjalankan tugas: menjaga agar Bangsa Israel (sebagai bangsa terpilih) tetap setia pada perjanjian yang telah mereka buat dengan Tuhan, dan menegur bangsa Israel untuk bertobat kalau mereka menyimpang dari hukum Tuhan.
Dengan tulisan-tulisan dari para Nabi ini, Bangsa Israel diingatkan terus-menerus akibat kalau mereka tidak setia pada Allah, dan apa yang didapat kalau mereka setia. Selain itu Guyss..., secara misterius atau tidak terang-terangan, ternyata kitab-kitab para Nabi ini juga menubuatkan (memberi tahu sesuatu yang sungguh dan pasti akan terjadi nantinya) tentang kedatangan Sang Mesias, dan menjelaskan seperti apakah Mesias yang akan datang itu. Nahh... nanti kalau kamu baca baik-baik Kitab Nabi-nabi, tanpa sadar akan serasa sudah tahu kalau Yesus Kristus itu memang bener-bener akan lahir seperti dikisahkan dalam Kitab Perjanjain Baru kita. Padahal Kitab Nabi-nabi itu ditulis jauhhhh... dan lamaaa banget sebelum Yesus Kristus lahir. Kalau begitu jangan heran ya, kalau di Kitab Nabi kita sudah menemukan kisah tentang kelahiran Sang Mesias (= Penebus, yaitu Yesus Kristus) di Betlehem dari seorang perawan, juga tentang gambaran apa saja yang akan dilakukan dan apa yang akan terjadi dengan Sang Mesias selama hidup-Nya. Ini daftar kitab, yang disebut Kitab-kitab Para Nabi:

   
No
Nama
Singkatan
No
Nama
Singkatan
1
Yesaya
Yes
10
Obaja
Ob
2
Yeremia
Yer
11
Yunus
Yun
3
Ratapan
Rat
12
Mikha
Mi
4
Barukh
Bar
13
Nahum
Nah
5
Yehezkiel
Yeh
14
Habakuk
Hab
6
Daniel
Dan
15
Zefanya
Zef
7
Hosea
Hos
16
Hagai
Hag
8
Yoel
Yl
17
Zakharia
Za
9
Amos
Am
18
Maleakhi
Mal


4. Apa itu Perjanjian Baru? 
Guyss..... kalo kamu sempet buktikan, coba deh hitung sendiri berapa jumlah kitab Perjanjian Baru kita? Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Dulu semuanya itu ditulis dalam bahasa Yunani antara tahun 50 Masehi hingga 140 Masehi. Huihhh... lama banget ya ??  Yang disebut Kitab Perjanjian Baru itu meliputi: Injil, Kisah Para Rasul, Epistola atau Surat-surat dan Kitab Wahyu.
Yang ini penting diingat deh, tema penting dalam Perjanjian Baru adalah tentang: Yesus Kristus. Kemudian tema inilah yang dijabarkan lagi dengan keterangan, tentang: Pribadi Yesus Kristus itu bagaimana, ajaran-Nya apa saja, mengapa Yesus harus menderita sengsara, bagaimaan wafat dan kebangkitan Yesus, dan yang enggak kalah penting tentang identitas-Nya sebagai Mesias yang dijanjikan, lalu bagaimana Dia yang adalah Tuhan menganggap kita sebagai umat dan sekaligus saudar-Nya.
Pertanyaannya, “kenapa sih Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani?” Alasannya bahasa Yunani pada waktu adalah bahasa percakapan yang paling umum  dipergunakan di wilayah Timur Tengah yang berbeda-beda suku itu (semacam bahasa internasional). Guysss.... alasan ini penting untuk diingat, karena nanti akan membuat kamu semua tahu, mengapa jumlah Kitab Suci Katolik berbeda dari Protestan. Ayooo... sekarang kita lihat sepintas kitab-kitab dari kumpulan Kitab Perjanjian Baru.

a.  Apa itu Injil ?
Selama ini kalau ditanya “ada berapa Injil kita ?” Pasti kita jawab ada empat !! Memang enggak salah sih... tpi jadi gak tepat kalau kamu enggak tahu persis alasannya. Nihh... perhatiin ya Guyss... Kata Injil dalam bahasa Yunani 'euaggelion'; atau bahasa Latin 'evangelium', diartikan “Kabar Baik”. Kabar Baik yang dimaksud menunjuk pada pribadi “Yesus Kristus”, jadi bukan hanya kitab atau bukunya yang bisa rusak. Kalau begitu kita sekarang harusnya tahu, yang menambah iman kita ketika memegang Injil itu bukan terutama bukunya, tetapi maksud dari tulisan dalam di kitab itu, yaitu tentang Yesus Kristus.

Itulah alasannya mengapa kita Orang Katolik wajib membaca Kitab Suci. Yaaaa supaya kita semakin mengenal siapa Yesus Kristus; sebab dalam Gereja Katolik diakui Yesus itulah pemenuhan rencana penyelamatan Allah untuk seluruh umat manusia. Nahh... Yesus yang satu itulah yang dikisahkan dengan cara masing-masing oleh empat orang penulis terkenal, yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Selanjutya Gereja Katolik menerima dan mengakui empat tulisan Injil yaitu: Matius, Markus,Lukas, dan Yohanes. Lebih jelasnya kamu baca aja deh di program “Reading the Bible is Fun – Part 3.





b.  Apa itu Kisah Para Rasul?
Hemnnn.... menurut tradisi kuno, buku Kisah Para Rasul ditulis oleh Sto. Lukas sekitar tahun 70 Masehi hingga 75 Masehi. Kitab ini berisi catatan tentang: Iman, pertumbuhannya dan cara hidup Gereja Perdana; ada juga di dalamnya kisah Kenaikan Yesus ke surga, turunnya Roh Kudus atas Gereja pada hari Pentakosta, kemartiran Sto. Stefanus dan bertobatnya Sto. Paulus. Kalau kamu pengen penjelasan yang lengkap,  baca baik-baik di program Reading the Bible is Fun – Part 3 ya.....

c.   Apa itu Epistula?
Guyss..... pasti kamu pernah mengirim suatu pesan, entah lewat surat (surat ijin sakit), atau lewat SMS, BBM, Twitter, dsb...... Nah.... Epistula itu kata lain dari Surat-surat yang ditulis oleh para “Rasul” Yesus; atau para murid Yesus pada tahun-tahun awal Gereja mulai ada dan disebarluaskan. Epistula menjadi bagian terbanyak dari Kitab Perjanjian Baru. Epistula dibagi dalam dua kelompok: Surat-surat Paulus dan Surat-surat Apostolik lainnya (lebih jelasnya nanti kita bicarakan di program “Reading the Bible is Fun, Part 3”). Semua surat waktu itu sudah ditulis dengan susunan atau gaya penulisan surat di jaman modern lho, yaitu:

a.    Identitas pengirim, alamat tujuan, dan salam pembuka
b.     Doa, biasanya dalam bentuk ucapan syukur.
c.    Isi surat yang berisi
1)    penjelasan tentang ajaran-ajaran Kristiani,
2)   tanggapan atas situasi atau keadaan penerima surat.
d.    Pembicaraan tentang rencana perjalanan misi penulis surat
e.    Diakhiri dengan nasehat-nasehat praktis, dan salam perpisahan.
Surat-surat Paulus ditulis oleh Rasul Paulus atau salah seorang muridnya; tak lama sesudah wafat dan kebangkitan Yesus, yaitu antara tahun 54 Masehi hingga 80 Masehi. Surat-surat tersebut menggambarkan perkembangan awal ajaran dan praktek Kristiani. Ada 14 Surat Paulus, yaitu:

No
Nama Kitab
Singkatan
No
Nama Kitab
Singkatan
1
Roma
Rom
8
1 Tesalonika
2 Tes
2
1 Korintus
1 Kor
9
2 Tesalonika
2 Tes
3
2 Korintus
2 Kor
10
1 Timotius
1 Tim
4
Galatia
Gal
11
2 Timotius
2Tim
5
Efesus
Ef
12
Titus
Tit
6
Filipi
Flp
13
Filemon
Flm
7
Kolose
Kol
14
Ibrani
Ibr


















d.  Apa itu Surat-surat Apostolik?
Surat-surat ini ditujukan bukan kepada sekelompok (suatu komunitas) atau orang tertentu, tetapi kepada pembaca umum (universal). Surat-surat Apostolik ditulis oleh beberapa penulis antara tahun 65 Masehi hingga 95 Masehi. Ada  7 Surat Apostolik, yaitu:


No
Nama Kitab
Singkatan
1
Yakobus
Yak
2
1 Petrus
1 Pet
3
2 Petrus
2 Pet
4
1 Yohanes
1 Yoh
5
2 Yohanes
2 Yoh
6
3 Yohanes
3 Yoh
7
Yudas
Yud





















e.  Apa itu Kitab Wahyu?
Kitab terakhir dalam Perjanjian Baru adalah Kitab Wahyu, yang ditulis sekitar sesudah tahun 90 Masehi. Kitab banyak banget memakai bahasa simbol. Pesan yang mau disampaikan itu tentang kisah “pertarungan” antara Gereja dengan kekuatan-kekuatan jahat yang berakhir dengan kemenangan Yesus. Guyss.... kalo kamu baca kitab ini bisa jadi mungkin akan jadi kebayang hal-hal yang mengerikan, tapi... semua itu adalah pesan pengharapan bagi Gereja (umat beriman).

 5. Tahukah Kamu Bagaimana Kitab Suci dulu ditulis (disusun)?
a. Penyusunan Perjanjian Lama

Sebenarnya sih...tidak cukup pasti diketahui siapa yang menulis Kitab Taurat, tetapi memang tidak disangkal nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai peristiwa yang ditulis dalam kitab-kitab ini. Diperkirakan hampir selama lebih dari 2000 tahun, nabi Musa dianggap sebagai penulis dari Kitab Taurat, karena itu kitab ini sering disebut Kitab Nabi Musa. Dan karena Nabi Musa banyak kali berbicara tentang Hukum Allah dalam Kitab-kitab itu, maka kadang juga disebut Kitab "Hukum Nabi Musa" atau Kitab Taurat Musa. Sebagai orang Katolik, kita percaya kalau Kitab Suci itu karya manusia atas inspirasi Ilahi, dan karenanya identitas para manusia pengarangnya tidaklah penting. 
Dari tradisi kuno dikisahkan sebagai berikut, Nabi Musa menaruh satu set kitab di dalam Tabut Perjanjian (The Ark of The Covenant). Itu terjadi kira-kira 3300 tahun yang lalu. Lama kemudian, Kitab Para Nabi dan Naskah-naskah ditambahkan ke dalam kumpulan Kitab Taurat; sehingga terbentuklah Kitab-kitab Perjanjian Lama. Tapi Guyss.... kapan persisnya isi dari Kitab-kitab Perjanjian Lama itu ditentukan dan dianggap sudah lengkap ? Tidaklah diketahui secara pasti. Walau demikian yang jelas, setidaknya sejak lebih dari 100 tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus, Kitab-kitab Perjanjian Lama sudah ada seperti umat Katolik mengenalnya sekarang. 
Guyss.... dulunya kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) untuk bangsa Israel, sebagai umat pilihan Allah. Tetapi jadi lain deh ceritanya, yaitu setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat. Karena tersebar ke mana-mana, orang-orang Yahudi itu lama-lama lupa dan bahkan kehilangan bahasa aslinya; dan tanpa disadari mereka mulai memakai dan berbicara dalam bahasa Yunani (Greek), yang pada waktu itu merupakan bahasa internasional. Nah... situasi ini memberi alasan, dirasakan menjadi penting sekali untuk membuat bagi mereka, terjemahan seluruh Kitab Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani. Tentu supaya orang-orang Yahudi itu tidak kehilangan akar sejarahnya dan asal-usulnya begitu.
Selanjutnya dikisahkanlah pada waktu itu di Alexandria banyak sekali orang Yahudi yang sudah berbahasa Yunani tinggal di sana. Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 - 246 SM) pekerjaan menerjemahkan seluruh Kitab Suci orang Yahudi (bahasa Ibrani) ke dalam bahasa Yunani dimulai. Menurut tradisi kuno pekerjaan itu dilakukan oleh oleh 70 atau 72 ahli-kitab Yahudi; di mana 6 orang dipilih mewakili masing-masing dari 12 suku bangsa Israel. Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 - 125 SM dan disebut Septuaginta, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah.
Wadewww.... moga gak puyeng ya Guysss.... baca sejarah beginian. Tapi yang kita mau bilang tuh...Kitab Taurat Musa ini terkenal banget pada waktu itu, bahkan menjadi dasar untuk buat hukum yang macam-macam. Sangking terkenalnya sampai-sampai diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi yang terusir, dan yang sudah tinggal di Asia Kecil dan Mesir. Padahal Guyss..... pada waktu itu bahasa Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati, dan bahkan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya sudah berubah berbicara dalam bahasa Aram. Makanya Guyss..... masuk akal untuk kita sekarang kalau terjemahan dari Septuaginta itulah yang juga selalu dibaca dan digunakan oleh Yesus, para Rasul, dan para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru. Bahkan lebih buat kita kagum lagi tuh..... ada 300 kutipan dari Kitab Perjanjian Lama yang ditemukan dalam Kitab Perjanjian Baru, yang persis berasal dari terjemahan Septuaginta. Jadi penting kamu semua ingat ya Guyss..... kalau seluruh Kitab Perjanjian Baru itu awalnya ditulis dalam bahasa Yunani. 
Selanjutnya Guyss..... setelah Yesus disalibkan dan wafat, para pengikut-Nya tidak menjadi punah atau habis,  tetapi malahan menjadi semakin banyak dan iman mereka tambah kuat. Pada sekitar tahun 100 Masehi, para rabbi (imam dan pengajar Yahudi) berkumpul di Jamnia, Palestina. Kegiatan berkumpul ini yang disebut dengan istilah “Konsili”. Mereka itu berkumpul yahhh diduga sebagai reaksi terhadap Gereja Katolik, yang sudah menetapkan kitab-kitab mana saja yang memenuhi syarat atau bisa disebut Kitab Suci. Nah.... dalam konsili Jamnia ini para rabi Yahudi membuat empat syarat atau kriteria, untuk menentukan kanon (ukuran) suatu kitab (buku) bisa disebut Kitab Suci mereka.
Berdasar peristiwa inilah nantinya muncul perbedaan pendapat antara Gereja Katolik dan Gereja protestan soal jumlah Kitab Suci. Dan dari sini muncul istilah “protokanonik= kanon daftar Kitab Suci yang pertama, yaitu memuat kitab-kitab dalam bahasa ibrani saja. Dan nanti muncul istilah “Deuterokanonik” = kanon daftar Kitab Suci yang kedua, yang memuat kitab-kitab menurut terjemahan Septuaginta (berbahasa Yunani, juga termasuk kitab yang tidak ada salinan aslinya dalam bahasa Ibrani). Jadi syarat kitab Protokanonik menurut Rabi Yahudi adalah: 

  1. Ditulis (ada teks asli) dalam bahasa Ibrani; 
  2. Sesuai dengan Kitab Taurat; 
  3. lebih tua dari jaman Ezra (sekitar 400 SM); 
  4. Ditulis di Palestina.

Dengan alasan dan syarat-syarat di atas dibuanglah tujuh buku dari kanon Alexandria, seperti yang tercantum dalam Septuaginta, yaitu: Tobit, Yudit, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, 1 Makabe, 2 Makabe, berikut tambahan-tambahan dari kitab Ester dan Daniel (yang kesemuanya diterjemahkan dari bahaya Yunani). Alasan penolakan adalah karena kitab-kitab itu tidak ada dalam versi Ibraninya. Sebagai catatan penting untuk kamu semua Guyss.... ketujuh kitab dan dua tambahan kitab yang ditolak itu, kelak disebut sebagai Kitab Deuterokanonika. Kumpulan Kitab Deutrokanonik inilah yang nanti oleh gereja Protestan ditolak. Selain itu, dalam kitab Deuterokanonik ada disisipkan Surat Nabi Yeremia pada Kitab Barukh (perhatikan Kitab Sucimu pada judul Kitab Barukh). Surat Nabi Yeremia dianggap sebagai pasal 6 dari kitab Barukh, jadi tidak dihitung tersendiri.
Okey Guyss..... semoga jelas ya. Dan tentu saja Gereja Katolik tidak mengakui konsili Jamnia. Alasannya adalah para rabbi Yahudi menolak tujuh kitab yang disebut Deuterokanonik, tetap sekaligus  mereka juga terus menggunakan terjemahan Septuaginta.
Pada konsili di Hippo tahun 393 Masehi dan konsili Kartago tahun 397 Masehi, Gereja Katolik secara resmi menetapkan 46 kitab hasil dari kanon Alexandria sebagai kanon bagi Kitab-kitab Perjanjian Lama. Bahkan selama enam belas abad, kanon Alexandria diterima secara bulat oleh Gereja. Masing-masing dari tujuh kitab yang ditolak oleh konsili Jamnia, dikutip oleh para Patriarch Gereja (para Bapa Gereja = Penulis suci, seperti Sto. Polycarpus, Sto. Irenaeus, Paus Sto. Clement, dan Sto. Cyprianus) sebagai kitab-kitab yang setara dengan kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama. Para Bapa Gereja itu hidup pada abad-abad pertama, dan tulisan-tulisan mereka - meskipun tidak dimasukkan dalam Perjanjian Baru - menjadi bagian dari Deposit Iman (kumpulan ajaran iman yang penting).

b. Penyusunan Perjanjian Baru
Wahhh.... tidak terasa sekarang kita dah mau coba berkenalan dengan Kitab-kitab Perjanjian Baru. kita mulai aja ya... Seperti Kitab-kitab Perjanjian Lama, Kitab-kitab Perjanjian Baru juga tidak ditulis oleh satu orang lho Guyss...., tetapi hasil karya setidak-tidaknya delapan orang. Coba deh cek hitung lagi sesuai nama kitabnya saja. Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 4 kitab Injil, 14 surat Rasul Paulus, 2 surat Rasul Petrus, 1 surat Rasul Yakobus, 1 surat Rasul Yudas, 3 surat Rasul Yohanes, dan Wahyu Rasul Yohanes dan Kisah Para Rasul yang ditulis oleh Santo Lukas, yang juga menulis Kitab Injil yang ketiga.
Seluruh kitab Injil mulai Injil Matius sampai kitab Wahyu Yohanes, ada kira-kira menghabiskan waktu 50 tahun. Waooowww... setengah abad Guyss... Itu berarti Tuhan Yesus sendiri, sejauh yang kita ketahui, tidak pernah menuliskan satu barispun dari kitab Perjanjian Baru. Tuhan Yesus juga tidak pernah memerintahkan para Rasul untuk menuliskan apapun yang diajarkan oleh-Nya. Tetapi Tuhan Yesus hanya berkata: "Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa" (Matius 28:19-20), "Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku" (Lukas 10:16).
Apa yang Yesus perintahkan kepada para murid, persis sama seperti apa yang Yesus sendiri lakukan. Apa ya maksudnya itu? Nah begini kira-kira, Tuhan Yesus menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang melalui kata-kata yang meyakinkan, mengajar, dan mentobatkan mereka dengan bertemu muka. Jadi bukan melalui sebuah buku yang bisa rusak dan hilang, atau disalah tafsirkan dan bisa diubah-ubah isinya. Begitu jugalah dahulu para Rasul (murid-murid pertama) mengajar generasi seterusnya. Yahh itu lebih semacam warisan ajaran yang dilanjutkan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikut begitunya.
Maka benarlah kalau tidak satu barispun dari kitab-kitab Perjanjian Baru dituliskan, sampai setidak-tidaknya 10 tahun setelah wafat Tuhan Yesus. Nah menurut tradisi kuno, diperkirakan Tuhan Yesus disalibkan pada tahun 33 Masehi, dan kitab Perjanjian Baru yang pertama ditulis yaitu surat 1 Tesalonika baru ditulis sekitar tahun 50 Masehi. Sedangkan kitab terakhir yang ditulis yaitu kitab Wahyu Yohanes pada sekitar tahun 90-100 Masehi.

Jadi kamu bisa melihat kesimpulan penting disini:
Gereja Katolik dan iman Katolik sudah ada sebelum Kitab Suci ditetapkan. Beribu-ribu orang bertobat menjadi Kristen melalui khotbah para Rasul dan missionaris di berbagai wilayah, dan mereka percaya kepada kebenaran Ilahi seperti kita percaya sekarang, dan bahkan menjadi orang-orang kudus tanpa pernah melihat ataupun membaca satu kalimatpun dari kitab Perjanjian Baru.
Itu semua bisa terjadi karena alasan yang sangat sederhana ini, yaitu dengan cara yang sama orang non-Katolik menjadi Katolk pada masa kini, lewat mendengar Firman Allah dari pemberitaan orang-orang Katolik sendiri, dan melalui kesaksian cara hidup umat yang baik dan menarik hati.

6. Siapa yang Menetapkan Kitab Perjanjian Baru?
Guyss..... kita udah sama-sama tahu sekarang kalau ada duapuluh tujuh kitab diterima sebagai Kitab Suci Perjanjian Baru baik oleh Gereja Katolik maupun Protestan. Pertanyaannya adalah : 
  • Siapa yang memutuskan kanonisasi (ukuran) Kitab Perjanjian Baru sebagai kitab-kitab yang berasal dari inspirasi Ilahi ? 
  • Kita tahu bahwa Kitab Suci tidak jatuh dari langit, jadi dari mana kita tahu bahwa kita bisa percaya kepada setiap kitab-kitab tersebut ?

yuk Guyss.... kita pelan-pelan perhatiin yang berikut ini, supaya tahu dasar yang benar untuk semakin mantab jadi orang Katolik yang baik. tahukah kamu Guyss..... kalau para uskup Gereja Katolik yang pertama kali membuat daftar kitab-kitab yang diakui
penulisannya atas inspirasi Illahi, diantara mereka itu ada: 
  • Mileto, uskup Sardis pada tahun 175 Masehi; 
  • Santo Irenaeus, uskup Lyons - Perancis pada tahun 185 Masehi; 
  • Eusebius, uskup Caesarea pada tahun 325 Masehi.

Jadi begini urutan prosesnya itu..... Pada tahun 382 Masehi, pertama sekali pada kesempatan Konsili di Roma, Paus Damasus menulis dekrit (ketetapan resmi) yang berisi daftar kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdiri dari 73 kitab. 
Konsili Hippo di Afrika Utara pada tahun 393 menetapkan ke 73 kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Konsili Kartago di Afrika Utara pada tahun 397 menetapkan kanon kitab-kitab, yang kurang lebih  sama untuk Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Guyss..... sebagai catatan saja, kaum Protestan juga mengakui banget hasil dari ketiga konsili di atas sebagai ajaran resmi.
Paus Santo Innocentius I (401-417) pada tahun 405 Masehi menyetujui kanonisasi ke 73 kitab-kitab dalam Kitab Suci dan menutup persoalan tentang kanonisasi Kitab Suci. 
Jadi kanonisasi Kitab Suci secara resmi diputuskan di abad ke empat oleh konsili-konsili Gereja Katolik dan para Paus. Sebelum kanon Kitab Suci ditetapkan, ada banyak perdebatan. Ada yang beranggapan kalau beberapa kitab Perjanjian Baru seperti surat Ibrani, surat Yudas, kitab Wahyu, dan surat 2 Petrus, adalah bukan hasil inspirasi Ilahi. Sementara pihak lain berpendapat kalau beberapa kitab yang tidak dikanonisasi seperti: Gembala Hermas, Injil Petrus dan Thomas, surat-surat Barnabas dan Clement adalah hasil inspirasi Ilahi. Keputusan resmi Gereja Katolik menyelesaikan hal diatas sampai 1100 tahun kemudian. Hingga jaman Reformasi Protestan, tidak ada lagi perdebatan tetang kitab-kitab dalam Kitab Suci.
    Melihat sejarah di atas, Gereja Katolik menggunakan otoritasnya untuk menentukan kitab-kitab yang mana yang termasuk dalam Kitab Suci dan memastikan bahwa segala yang tertulis dalam Kitab Suci adalah hasil inspirasi Ilahi. Jika bukan karena Gereja Katolik, maka umat Kristen tidak akan dapat mengetahui yang mana yang benar.

7. Apa dasar yang dipakai untuk terjemahan Kitab Suci Kristiani sekarang ?

Ketika Kabar Gembira telah tersebar luas dan banyak orang menjadi Kristen, terjemahan Kitab Suci dari teks asli pun mulai dibuat dengan bahasa setempat. Tujuannya supaya isi Kitab Suci (Kabar Gembira tentang Yesus Kristus) bisa lebih mudah diajarkan dan dipahami. Persoalan muncul karena tidak semua hasil terjemahan itu terjamin kebenarannya seperti dalam teks asli.

sampai kemudian muncullah karya besar terjemahan yang dibuat oleh Santo Hieronimus. Ia menerjemahkan dari teks Yunani ke dalam bahasa Latin, yang kemudian disebut "Vulgata" pada abad ke-empat. Pada waktu kebutuhan Kitab Suci sangat besar, dan juga bahaya salah menterjemahkan juga besar. Oleh karena itu sang biarawan, Sto. Hieronimus, yang mungkin pada waktu itu adalah orang yang paling terpelajar, atas perintah Paus Santo Damascus pada tahun 382, membuat terjemahan Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Latin dan mengkoreksi versi-versi yang ada dalam bahasa Yunani. Lantas di Bethlehem antara tahun 392-404, dia juga menterjemahkan Kitab-kitab Perjanjian Lama langsung dari bahasa Ibrani (jadi bukan dari Septuaginta) ke dalam bahasa Latin, kecuali kitab Mazmur yang direvisi dari versi Latin yang sudah ada.

Hasil terjemahan Sto Hieronomus ini adalah terjemahan Kitab Suci terlengkap yang diakui resmi oleh Gereja Katolik, yang nilainya tak terukur menurut para ahli Kitab Suci masa kini, dan terus mempengaruhi versi-versi lainnya sampai pada jaman Reformasi Protestan. Dari Vulgata inilah dihasilkan terjemahan dalam bahasa Inggris yang terkenal yaitu Douai-Rheims Bible. 

8. Teks Asli Kitab Suci banyak yang Hilang
Sampai dengan diciptaikannya mesin cetak pada tahun 1450, semua Kitab Suci adalah hasil salinan tangan yang kita sebut manuskrip. Kitab Suci lengkap tertua yang masih ada hingga sekarang berasal dari abad ke-empat, dan isinya sama dengan Kitab Suci yang dipegang oleh umat Katolik yaitu terdiri dari 73 kitab. Apa yang terjadi dengan manuskrip-manuskrip asli yang ditulis oleh para penulis kitab Injil? Ada beberapa alasan akan hilangnya kitab - kitab asli tersebut :

Pertama, beberapa ratus tahun pertama adalah masa-masa penganiayaan terhadap umat Kristen. Para penguasa yang menindas Gereja Katolik menghancurkan segala hal yang menyangkut Kristenitas yang bisa mereka temukan. Selanjutnya, kaum kafir (non-Kristen) juga secara berulang-ulang menyerang kota-kota dan perkampungan Kristen dan membakar dan menghancurkan gereja dan segala benda-benda religius yang dapat mereka temukan disana. Lebih jauh lagi, mereka bahkan memaksa umat Kristen untuk menyerahkan kitab-kitab suci dibawah ancaman nyawa, lantas membakar kitab-kitab tersebut.
Kedua, media atau sarana yang dipakai untuk menuliskan ayat-ayat Kitab Suci, yaitu papirus - sangat mudah hancur dan tidak tahan lama. Kamu masih ingatkan apa itu Papirus ? Begitu juga dengan sarana lain yaitu perkamen  (pengganti kertas yang terbuat dari kulit binatang) memang lebih tahan lama tetapi sulit didapat, juga mahal. Kedua bahan untuk menulis (sebelum ada kertas) inilah yang dimaksud dalam 2 Yohanes 1:12 dan 2 Timotius 4:13.
Ketiga, Umat Kristen jaman dahulu setelah membuat salinan Kitab Suci, juga tidak terlalu peduli untuk menjaga kitab aslinya. Mereka menganggap tidak penting menyimpan teks kuno yang sudah usang. Alasannya sederhana saja, mereka percaya penuh kepada Gereja Katolik yang mengajarkan lewat Tradisi melalui mulut para Paus dan para uskup-uskupnya. Apalagi dari sejak dulu sudah ditetapkan kalau Umat Katolik tidak melandaskan ajaran-ajarannya hanya pada Kitab Suci saja, tetapi juga kepada Tradisi yang hidup. Dan itu semua disebut ajaran Gereja Katolik yang infallible (tidak mugkin sesat).

9. Penjaga Setia Hasil Terjemahan Kitab Suci kuno
Yang satu ini juga harus kita ingat dengan baik, bagaimanapun semua umat Kristen (Katolik ataupun Protestan) berhutang budi kepada para kaum religius, imam, biarawan dan biarawati yang menyalin, memperbanyak, memelihara dan menyebarluaskan Kitab Suci selama berabad-abad. Terutama Para biarawan jaman dahulu adalah orang-orang terpelajar, dengan salah satu kegiatan utama mereka adalah menyalin isi Kitab Suci, dan biara-biara menjadi pusat penyimpanan naskah-naskah Kitab Suci ini. Yahh menjadi sejenis perpustakaan lah.
Untuk menyalin satu Kitab Suci lengkap, para biarawan itu membutuhkan sekurang-kurangnya 10 bulan tenaga kerja, dan sudah pasti sejumlah besar perkamen yang mahal harganya untuk memuat lebih dari 35.000 ayat-ayat dalam Kitab Suci. Nah... alasan inilah Guysss yang menjelaskan ke kita semua mengapa pada waktu itu, banyak orang biasa tidak mampu memiliki setidaknya satu set Kitab Suci lengkap di rumah-rumah mereka. Pada umumnya orang jaman dulu ya hanya punya salinan dari beberapa pasal atau bab dalam Kitab Suci yang paling terkenal atau disukai.
Jadi Guyss.... baru tahu lebih gamblang ya sekarang, ternyata kebiasaan memilih bagian-bagian tertentu saja dari Kitab Suci yang diminati juga sudah ada sejak dahulu, bukan hanya jaman ini ya...
Masih ada satu info baru lagi di bagian ini, Kitab Suci pada abad pertengahan umumnya ditulis dalam bahasa Latin. Begitu juga doa-doa dan perayaan misa dengan bahasa Latin. Ternyata alasannya itu dilakukan bukan untuk menyulitkan umat yang ingin membaca Kitab Suci, umat biasa dilarang boleh baca Kitab Suci. Alasan yang benar adalah kebanyakan orang pada masa itu tidak mampu membaca, sementara mereka yang bisa membaca, biasanya juga mengerti bahasa Latin (bahasa resmi untuk Gereja pada waktu itu). Lagian... mereka yang bisa membaca lebih menyukai membaca Vulgata. Maka waktu itu memang tidak ada alasan atau keberatan kalau Kitab Suci tidak diterjemahkan ke bahasa-bahasa setempat secara besar-besaran. Tetapi sekarang sudah beda ya, memang dalam bahasa bangka belum ada terjemahannya sih.

10. Proses Pembagian BAB dan Ayat dalam Kitab Suci ?
Guyss.... sekarang kita mau tahu nih asal mula Kitab Suci ditulis dengan Pasal (BAB) dan ayat, sebagai penomoran bagian-bagian dalam Kitab Suci kita. Seperti sudah kita bicarakan di atas, Kitab Suci itu kumpulan sejumlah kitab dari zaman berbeda, dan kemudian disatukan dalam susunan kanon. Jadi bisa kita bayangkan sekarang.... bagaimana susahnya membaca teks Kitab Suci, walaupun hanya satu perikop saja, pada waktu itu.
Naskah-naskah asli (kuno) Kitab Suci tidak ada penomoran pasal dan ayat seperti yang sekarang ada di Kitab Suci kita. Pada zaman dahulu, naskah-naskah bahasa Ibrani dibagi atas paragraf-paragraf (parashot),  yang dibedakan dengan dua huruf abjad Ibrani, contohnya huruf “Pe menandai paragraf "terbuka" atau yang mulai dengan baris baru; sedangkan huruf “Samekh menandai paragraf "tertutup" yang dimulai pada baris yang sama setelah sebuah spasi jeda. Atau juga tanda yang paling sering digunakan adalah tanda baca khusus “sof passuq, yaitu simbol untuk "tanda titik" untuk stop penuh atau ganti kalimat, mirip dengan "tanda titik dua" (colon, ":") dalam ortografi huruf Latin.
Nahh.... betapa rumitnya ya, Maka kalau Yesus bisa membaca Kitab Suci dan berkotbah dengan baik, itu berarti Yesus adalah seorang yang benar-benar cerdas lho. 
Dalam perkembangan selanjutnya, semua kitab kecuali yang pendek-pendek, sudah dibagi dengan memakai sejumlah "pasal-pasal" atau bab, untuk satu halaman penuh. Ini dimulai sejak awal abad ke-13 Masehi. Kemudian sejak pertengahan abad ke-16, tiap pasal atau bab barulah dibagi lagi atas "ayat-ayat" yang terdiri dari beberapa baris atau kalimat pendek. Kadangkala satu kalimat dibagi atas beberapa ayat seperti Efesus 2:8-9 atau Efesus 3:1-3; dan kadang kala terdapat lebih dari satu kalimat dalam satu ayat, seperti Kejadian 1:2. Singkakatnya ini info baru juga untuk kamu semua, ternyata pembagian pasal dan ayat bukanlah bagian dari teks asli Kitab Suci. Karena itu penomoran dengan pasal atau bab dan ayat itu disebut bagian parateks (teks yang ditambahkan atau yang menyertai) Kitab Suci.
Adalah Uskup Agung  Stephen Langton (Uskup Canterbury) dan Kardinal Hugo de Sancto Caro mengembangkan suatu skema pembagian sistematik Kitab Suci di awal abad ke-13. Sistem yang dibuat oleh Langton ini mendasari pembagian pasal atau BAB dalam Kitab Suci pada zaman modern.

Sedangkan untuk penomoran ayat-ayat Kitab Suci (versifikasi) terjadi bersamaan dengan permulaan pencetakan dan penerjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa-bahasa lain.  Untuk Kitab Perjanjian Lama biasanya dilakukan dengan mengikuti tanda titik yang sudah ada pada naskah Ibrani. Banyak pendapat ahli mengatakan ini merupakan jasa Rabbi Isaac Nathan ben Kalonymus (pembuat konkordansi Kitab Suci pertama) pada sekitar tahun 1440.

Namun sebenarnya Orang pertama yang membagi pasal-pasal (BAB) Kitab Suci Perjanjian Baru ke dalam ayat-ayat adalah pakar Kitab Suci dari ordo Dominikan asal Italia Santi Pagnini (1470–1541), tetapi sistemnya tidak pernah dipakai luas. Orang berikutnya adalah Robert Estienne yang membuat penomoran ayat dalam karyanya, “Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani”, edisi tahun 1551. Hasil kerja Robert Estienne inilah  yang diterima luas, dan sekarang digunakan dalam hampir semua Kitab Suci modern.

11. Kitab apa sajakah yang disahkan Gereja Katolik sebagai Kitab Suci? 
Jauh sebelum terjadi perpecahan oleh kelompok Protestan, ada banyak versi-versi Kitab Suci yang beredar pada masa itu. Dan ada banyak juga kesalahan-kesalahan yang disengaja – muncul kelompok heretic (penafsir dan pengajar sesat atau bidaah). Mereka itu sengaja melawan Gereja dan menyebarkan ajaran-ajaran ciptakan sendiri. Tetapi Ada juga kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, “human error”. Apalagi pekerjaan menyalin Kitab Suci itu hanya dilakukan dengan tulisan tangan, ayat demi ayat, yang banyak menghabiskan waktu dan tenaga.
Maka Guyss.... pada saat Konsili di Florence pada abad XV, Gereja Katolik menegaskan lagi keputusan dari konsili-konsili sebelumnya, tentang kitab-kitab yang diterima sebagai Kitab Suci. 
Setelah peristiwa Reformasi Protestan, melalui Konsili Trente (1546), Gereja Katolik mengeluarkan ketetapan baku (dekrit), yang mensahkan Vulgata (versi bahasa Latin) sebagai satu-satunya versi yang diakui dan sah dipakai umat Katolik. Kitab Suci ini direvisi oleh Paus Sixtus V (1590) dan juga oleh Paus Clement VIII (1593). 
Tahap terakhirnya adalah pada waktu dilakukan konsili Vatikan I, kembali Gereja Katolik menegaskan keputusan konsili-konsili sebelumnya tentang Kitab Suci.

Inilah Daftar Kitab yang diterima Gereja Katolik sebagai  Kitab Suci dan ringkasan isinya. Kitab Suci terdiri dari 2 jilid:

·         Kitab Suci Perjanjian Lama
  • Kitab Suci Perjanjian Baru

a.  Perjanjian Lama :
Perjanjian lama ditulis dalam 3 bahasa: sebagian besar dalam bahasa Ibrani kuno (akhir-akhir ini dipakai kembali sebagai bahasa nasional Isael), sebagian kecil ditulis dalam bahasa Aram (yaitu Kitab Ezra dan sebagian Kitab Daniel), tetapi yang dalam bahasa Aram tidak dipakai lagi saat ini. Bahasa Aram hanya dipakai sebagai bahasa harian pada zaman Yesus. Sebagian kitab juga ditulis dalam bahasa Yunani (2Makabe dan Kitab Kebijaksanaan Salomo)
·         Bagian Pentateukh (Lima gulungan Kitab / Torah Musa): Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan.
·         Kitab-kitab Sejarah: Mulai saat pendirian Israel, pembuangan ke Babel sampai dengan menjelang Kristus: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, Samuel, Raja-Raja, Tawarikh, Esra dan Nehemia, Makabe, Tobit, Ester, Yudit. 
·         Kitab-kitab Sastra Kebijaksanaan: Mazmur, Ayub, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan Salomo, Yesus bin Sirakh 
·         Kitab Nabi-Nabi: Kitab nabi-nabi dikelompokkan menjadi dua berdasar banyaknya atau panjangnya tulisan. Nabi-nabi besar (ada 4 Nabi): Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel. Nabi-nabi kecil (12 nabi): Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zafanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi. 
·         Kitab Barukh dan Ratapan disendirikan: Barukh tentang kisah orang-orang Israel perantauan menjelang perjanjian baru. Ratapan berisi kumpulan lagu dukacita atas kehancuran Israel oleh Kerajaan Babel. 

b. Perjanjian Baru :
1. Keempat Injil : 
·         Matius : ditujukan pada orang Israel yang telah percaya pada Yesus, entah di Palestina atau diperantauan, Injil menekankan Yesus sebagai Raja yang mulia, Sang Mesias dari Allah, Injil Matius dilambangkan dengan manusia bersayap. 
·         Markus : Injil markus adalah Injil yang pertama ditulis, Ia menulis untuk seluruh warga Kristen yang masih baru, maka tujuan tulisannya pertama-tama ingin meneguhkan jemaat Kristen perdana, karena itu bahasanya lebih sederhana. Injil Markus menegaskan bahwa Yesus memang adalah “Yang Terpilih”. Injil Markus dilambangkan dengan seekor Singa. 
·         Lukas : Injil Lukas ditulis bersama Kisah para Rasul, ditujukan bagi orang-orang Kristen yang tersebar di luar Palestina, karena itu ia seringkali dalam Injilnya menjelaskan berbagai tradisi orang Yahudi untuk para pembacanya. Ia menyusun Injilnya dengan bahasa yang halus dan teliti (karena Lukas adalah seorang terpelajar). Injil Lukas dilambangkan dengan seekor sapi jantan yang bersayap.
·         Yohanes: Injil Yohanes ditulis bersama-sama dengan 3 surat Yohanes dan Kitab Wahyu. Injil ini ditujukan bagi pembaca kaum Yunani, karena itu bahasanya sangat tinggi dan bernilai filsafat mendalam, menggunakan bahasa yang sangat berbeda dengan ketiga Injil yang lain. Injil Yohanes menekankan ajaran-ajaran Kristen mengenai keutamaan-keutamaan rohani di atas hal-hal duniawi, karenanya Injil Yohanes dilambangkan dengan burung rajawali. Perlu pelajaran khusus untuk mendalami Injil ini.
2. Kisah Para Rasul: Kisah jemaat perdana setelah Yesus naik ke surga. Mulai dari persatuan jemaat mula-mula dengan umat Yahudi, pertobatan Paulus sampai dengan terbentuknya jemaat Kristen dari kalangan luar Yahudi.
3. Surat-surat Paulus: terdiri dari surat-surat Paulus, kepada jemaat-jemaat Kristen di luar Palestina, dengan masalahnya masing-masing yang khas, juga kepada orang-orang tertentu yang dikenalnya: Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika, Timotius, Titus, Filemon. Surat kepada orang Ibrani disendirikan karena diyakini tidak ditulis oleh Paulus, walaupun memakai ‘bahasa’ Paulus.
4.  Surat-surat Katolik: Surat-surat para rasul kepada jemaat Kristen universal (katolik), berisi ajaran dan anjuran tentang keutamaan-keutamaan Kristen: Yakobus, Petrus, Yohanes, Yudas. 
5.  Wahyu kepada Yohanes: Kitab yang penuh simbol dan makna, tidak mudah memahaminya, berisi tentang nubuat-nubuat dan tanda-tanda. Perlu pelajaran khusus untuk mendalami Kitab ini, terutama Sejarah Kristen dan Filsafat Yunani dan Ibrani.
Penjelasan Tentang Deuterokanonika
·         Disebut Apokrip oleh gereja protestan: Kitab yang dapat baik dibaca dipelajari tapi bukan termasuk Kitab Suci.
·         Diakui sebagai bagian dari Kitab Suci oleh Gereja Katolik, Anglikan  dan Gereja Ortodoks Yunani.
·         Gereja Katolik meneruskan tradisi dan ketetapan jemaat Kristen perdana waktu itu, sementara jemaat reformasi kembali menyesuaikan diri dengan daftar kitab yang dikeluarkan oleh para ahli Yahudi tersebut.
Kesimpulan
Guysss..... please ini diingat dan dipegang sebagai pengetahuan yang penting tentang Kitab Suci kita ya...

1.      Berdasarkan sejarah, yang disebut Kitab Suci adalah sebuah Kitab Gereja Katolik.
2.     Perjanjian Baru ditulis, disalin dan dikoleksi oleh umat Kristen Katolik.
3.     Kanon resmi dari kitab-kitab yang membentuk Kitab Suci - Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru - ditentukan secara penuh kuasa oleh Gereja Katolik pada abad IV.
4.     Oleh karena itu, dari Gereja Katolik-lah kaum Protestan bisa memiliki Kitab Suci.
5.     Menuruti akal sehat dan logika, Gereja Katolik yang memiliki otoritas untuk menentukan Firman Allah yang infallible (tidak bisa sesat), pasti juga Gereja Katolik memiliki otoritas yang infallible – (tidak bisa sesat), dan juga bimbingan dari Roh Kudus.
6.    Seperti telah kamu semua ketahui sekarang; kalau kita menolak ajaran oleh Gereja Katolik, pastilah sama sekali kita tidak memiliki dasar untuk percaya apakah tulisan dalam Kitab Suci benar Firman Allah yang asli atau tidak. Tetapi kalau kita anda percaya kepada isi Kitab Suci sebagai yang benar, berarti kita harus percaya kepada otoritas Gereja Katolik yang menjamin keaslian Kitab Suci.
7.    Makanya harus kamu tahu juga, sangat aneh kalau orang Protestan menerima Kitab Suci tetapi menolak otoritas Gereja Katolik. Logikanya itu begini lhooo.... orang Protestan seharusnya tidak mengutip isi Kitab Suci sama sekali, karena mereka tidak memiliki pegangan untuk menentukan kitab-kitab mana saja yang asli, kecuali tentunya kalau mereka menerima kuasa pengajaran dari Gereja Katolik.
8.    Istilah Deuterokanonik (kanon kedua – pada abad XVI) ketika Martin Luther (kelompok protestan) menolak Kitab PL dalam Septuaginta, yang diterjemahkan dari bahasa Yunani. Protestan hanya mengakui Kitab PL dari bahasa Ibrani (bahasa ibrani hanya dipakai oleh orang Yahudi), yang disebut sebagai Protokanonik (kanon pertama).
9.    Alasan Protestan mengikuti Hieronimus, kitab dalam bahasa Yunani boleh dibaca untuk memberikan pengajaran dan teladan hidup, tetapi tidak boleh dipandang sama seperti Kitab lainnya. Jadi hanya kitab dalam bahasa Ibrani yang adalah Kitab Suci.
10. Katolik memakai kitab Deuterokanonik sama seperti kitab lainnya dalam Kitab Suci, yaituu sebagai Sabda Allah. Katolik setia memakai kitab yang diterjemahkan dari bahasa Yunani (bahasa resmi untuk semua pihak pada jaman Yesus), yaitu Septuaginta, yang sudah dipakai sejak Gereja perdana, sebagai Tradisi Iman. Sikap ini ditegaskan pada saat konsili Terente, bahwa kitab PL ada 45 (termasuk Deuterokanonik).
11.  Kaum Protestan menyebut kitab Deuterokanonik sebagai kitab apokrip (tidak dikenal = tersembunyi). Tetapi sebenarnya dengan istilah apokrip, protestan mau mengatakan dalam arti  kitab pseudepigrapa (tiruan atau palsu). Sedangkan bagi Katolik yang pantas disebut apokrip (palsu) adalah Injil Thomas, Injil Magdalena, Injil Yudas, wasiat Musa, dll.
12. Selain kitab-kitab Deuterokanonik, Martin Luther (penggagas kelompok Protestan) juga menolak empat kitab dalam Perjanjian Baru, yaitu: Surat Ibrani, Surat Yakobus, Surat Yudas, dan Kitab Wahyu. Keempatnya hanya dilihat sebagai lampiran atau tambahan pada PB, sama dengan ketujuh kitab Deuterokanonik dalam PL.
13. Gereja Katolik sudah menetapkan secara permanen Kanon Kitab Suci pada konsili Trente 8 April 1546, dalam dekrit De Canonicis Scripturis (tentang Kanon Kitab Suci). Penetapan ini hanya menegaskan dari apa yang sudah dihayati dan diakui sejak jaman Para Rasul.


12. Perbedaan dan Persamaan Antara Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB)  
Adakah perbedaan antara PL dan PB? Tentu saja ada, tetapi perbedaan yang dimaksud bukan berarti adanya pertentangan, saling berlawanan. Perbedaan keduanya lebih dalam hal jangkauan dan keluasan pembahasannya, namun demikian PL dan PB tidak saling bertentangan.
Sementara Persamaan antara PL dan PB tidak dimaksudkan bahwa keduanya untuk sejajar dalam kedudukan dan nilainya begitu saja. Persamaan yang dimaksud bahwa PL dan PB adalah dua “perjanjian” yang kebenarannya saling menguatkan satu dengan yang lain
Contoh perbedaan PL dan PB:
1.     PL bercerita tentang hubungan Allah dengan bangsa Israel, tetapi PB lebih banyak bercerita tentang hubungan Allah (melalui Yesus dan Para Rasul) dengan jemaat-Nya (gereja-Nya). 
2.    PL menolong kita mengerti sifat-sifat Allah yang suci, adil dan benar, tetapi PB lebih menekankan kepada sifat-sifat Allah yang kasih, sabar dan pemurah.
3.    PL memberikan panggilan keselamatan dari satu orang (Abraham) kepada satu bangsa (Israel). Tetapi PB memberikan panggilan keselamatan dari satu bangsa (Israel) kepada bangsa-bangsa lain.
4.    PL memberikan gambaran penebusan dosa melalui korban bakaran yang tidak sempurna karena harus dilakukan berkali-kali, tetapi PB memberikan aplikasi penebusan yang sempurna dalam Yesus Kristus, yang dilakukan sekali dan untuk selama-lamanya. 
Contoh persamaan PL dan PB:
1.     PL percaya pada Allah sebagai Pencipta alam semesta dan isinya demikian juga PB.
2.    PL menceritakan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa, PB menegaskan bahwa dosa telah menguasai manusia. 
3.    PL mencatat bagaimana Allah menyatakan Diri-Nya dan kehendak- Nya dan PB secara konsisten melihat penyataan Diri Allah itu secara lebih luas dan lengkap. 
4.    PL melihat bayang-bayang janji keselamatan, PB melihat fakta janji keselamatan itu dengan jelas. 
5.    PL membicarakan nubuat Mesias yang akan datang sedangkan PB menggenapkan nubuat datangnya Mesias di dalam Yesus Kristus. 
13. Bagaimana Membaca PL dan PB dalam Kitab Suci?
PL dan PB adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. PL dan PB yang berdiri sendiri adalah seperti satu bagian cerita yang belum selesai atau seperti satu pembahasan yang tidak memiliki kesimpulan (konklusi).
PL adalah sepenuhnya Firman Allah, yang berisi cara Allah memperkenalkan Diri- Nya dan rencana-Nya. Poin penting inilah yang dikembangkan dan terus menerus semakin diperjelas dan dipertegas dengan lebih lengkap sampai kepada puncaknya, yaitu ketika Allah memperkenalkan Diri-Nya dalam Yesus Kristus di Perjanjian Baru. Maka Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah, dan masing-masing adalah “bagian” dari Kebenaran Firman Allah. Tetapi kamu harus tahu dengan baik ya, yang disebut “bagian” bukanlah keseluruhan. Itu berarti baru akan lengkap dan sempurna kalau antara PL dan PB itu dibaca dalam satu kesatuan. PB jelas tidak lengkap tanpa PL. Ketergantungan PB pada PL ditunjukkan bahkan dari pertama halaman kitab PB dimulai. Contohnya, Mat. 1:1 "Inilah silsilah Yesus...." nah.. kamu baru akan tahu seluruh urutan nama-nama dalam silsilah Tuhan Yesus itu,  hanya kalau membaca dahulu dan  mempelajari PL.
PL ingin memimpin pembacanya kepada Kristus, sebagai puncak berita yang ingin disampaikan oleh Kitab Suci; karena Yesus Kristus itu pengantara bagi Perjanjian yang baru (Ibr. 9:15). Seluruh rangkaian peristiwa PL, juga termasuk pengajaran-pengajaran hukum dan nubuat-nubuat yang disampaikan oleh para nabi-nabi PL; semuanya itu (baik secara langsung maupun tidak langsung) menunjuk kepada gambaran akan kedatangan, hidup dan misi Kristus di dunia ini.
Ada beberapa inti kesimpulan harus diperhatikan kalau kita membaca baik PL dan PB, yaitu: 

a.    Yesus adalah pusat dari sejarah PL 
Ketika berjalan dengan dua murid di jalan Emaus, Lukas mencatat bahwa "Ia (Yesus) menjelaskan kepada mereka apa YANG TERTULIS TENTANG DIA dalam SELURUH KITAB SUCI, mulai dari KITAB-KITAB MUSA dan segala KITAB NABI-NABI." 
b.   Yesus adalah penggenapan Hukum Taurat 
Dalam Mat. 5:17 Yesus berkata, "jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan HUKUM TAURAT atau KITAB PARA NABI. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." 
c.    Yesus adalah penggenapan dari nubuat-nubuat PL
Tuhan Yesus berkata kepada 10 murid-Nya yang dicatat di Lukas 24:44-47, "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua YANG ADA TERTULIS tentang AKU dalam KITAB TAURAT MUSA dan KITAB NABI-NABI DAN KITAB MAZMUR. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: Áda tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem." 

d.    Namun suatu teguran yang sangat ironis karena sekalipun Allah telah menyatakan maksud rencana-Nya dalam Yesus Kristus melalui para nabi dan utusan-utusan-Nya, bangsa Yahudi tetap saja menolak Yesus dan tidak mau menerima Dia. Seperti yang dikatakan dalam Yoh. 5:39.40, ketika Yesus sedang bercakap-cakap dengan orang-orang Yahudi, Ia berkata: "Kamu menyelidiki KITAB-KITAB SUCI, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu TIDAK MAU DATANG KEPADA-KU untuk memperoleh hidup itu." 

e.    Oleh karena itu pada bahasan yang terakhir ini, marilah kita menyadari betapa pentingnya menempatkan Kristus sebagai pusat sejarah PL dan PB. Karena di dalam Kristuslah kita dapat melihat kepenuhan Allah dinyatakan. Biarlah mulai saat ini kita bisa melihat PL dengan terang PB, supaya kita dapat menggali kekayaan Firman Tuhan (Alkitab) dengan sebaik mungkin.


Catatan Tambahan cara membaca teks:
1.     Luk. 3:1                           dibaca: Injil menurut Santo Lukas bab 3, ayat 1.
2.    Luk. 3:1-10             dibaca: Injil menurut Santo Lukas bab 3, ayat 1 sampai ayat 10.
3.    Luk. 3:1-10. 15                 dibaca: Injil menurut Santo Lukas bab 3, ayat 1 sampai ayat 10, dan ayat 15.
4.   Luk. 3:1-10. 15. 4:1 dibaca: Injil menurut Santo Lukas bab 3, ayat 1 sampai ayat 10, dan ayat 15, dilanjutkan bab 4, ayat 1
5.   1 Yoh. 2:1-4           dibaca: Surat Pertama Rasul Yohanes bab 2, ayat 1sampai ayat 4
6.   3 Yoh 1-4              dibaca: Surat ketiga Rasul Yohanes ayat 1 sampai ayat 4 (karena surat ini hanya punya 1 bab saja, jadi bab tidak disebut).
7.   Fil. 1-3                  dibaca: Surat Rasul Paulus kepada Filemon ayat 1 sampai ayat 3
8.   2 Tes. 1:1-5           dibaca: Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika bab 1, ayat 1 sampai ayat 5
9.   Ibr. 1:1-4              dibaca: Surat kepada Orang Ibrani bab 1, ayat 1 sampai ayat 4
10. Kej. 1:1-10             dibaca: Kitab Kejadian bab 1, ayat 1 sampai ayat 10
11.  Yes. 1:1-10             dibaca: Kitab (Nubuat) Yesaya bab 1, ayat 1 sampai 10
12. 1 Sam. 1:1-10         dibaca: Kitab Pertama Samuel bab 1, ayat 1 sampai 10
13. 2 Taw. 1:1-10         dibaca: Kitab Pertama Tawarikh bab 1, ayat 1 sampai 10

14. Kis. 1:1-10             dibaca: (Kitab) Kisah Para Rasul bab 1, ayat 1 sampai 10.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar