YUUUUUKKKK MENYONTEK........!!!!
Budaya menyontek telah merasuki
dunia pendidikan Indonesia. Hampir semua jenjang pendidikan, kecuali
mungkin TK, telah melakukan dan menghidupi
budaya menyontek. Beberapa faktor
penyebab:
Lemahnya kontrol/pengawasan sosial
dari para guru dan juga diantara pelajar sendiri. Prinsip yang sering
diungkapkan oleh para guru adalah “biarkanlah
mereka menyontek, toh rugi mereka sendiri”. Dengan sikap apatis dari para
pengajar ini membuka peluang untuk anak
didik melakukan parktek ilegal alias nyontek.
Pembinaan spiritual, etika,
kesadaran dan moral di setiap lembaga
pendidikan sangat kurang. Katanya Penekanan lebih pada intelektual dan itu pun tidak terlalu jelas. Maka jangan heran kalau pendidikan Indonesia
menghasilkan manusia yang berkualitas rendah alias tong kosong nyaring bunyi.
Setiap lembanga pendidikan hanya menghasilkan
manusia tukang pendemo, tawuran dan ugal-ugalan di jalan.
Disiplin di lembaga pendidikan juga
sangat lemah, apalagi sekolah-sekolah milik negara (sekolah negeri). Di atas
kertas pemerinta selalu mendenggungkan bahwa sekolah negeri itu hebat.
Pemerintah juga memberikan dana besar
untuk sekolah-sekolah negeri. Ternyata sekolah milik negara ini hanya
menghasilan buah-buah karbitan: luar mulus tetapi di dalam penuh ulat dan
kebusukan. Prinsip usang dipegang oleh para pengajar adalah “persetan dengan yang lain, yang
penting tiap bulan terima gaji, setiap
tahun naik golongan”.