Senin, 09 Desember 2013

REMAKA K. PAPIN



Adik-adik REMAKA
Keuskupan PaPin
yang tercinta...,.
Tema  Hari ANAK dan REMAJA Misioner  sedunia ke-171, 5 Januari 2013 adalah
“BAWALAH YESUS SEKARANG KE MEDIA SOSIAL”.
Saya ingin mengajak adik-adik REMAKA  K. PaPin  melakukan sesuatu untuk mewujudnyatakan thema ini.


Adik-adik tentu memiliki HP dan lain-lain (dalam berbagai merek), mari kita gunakan media tersebut untuk memperkenalkan Tuhan Yesus kepada kawan-kawan kita.

Adik-adik REMAKA K. PaPin tentu memiliki FB, mari kita gunakan media sosial ini untuk bermisi, “memperkenalkan kabar gembira Yesus kepada sekalian orang”.

Adik-adik REMAKA K. PaPin, mari kita jadikan Hp, FB, BB dan Media lain yang kita miliki sebagai tempat buat Tuhan Yesus.

Minggu, 08 Desember 2013

RELIGOSITAS WARGA RADAR MAPITARA



Filosofi dan Religiositas
Warga Mapitara
INA NIANG TANA WAWA,  AMA LERO WULAN RETA,  adalah filosofi dan sekaligius religiusitas Masyarakat Mapitara.  INA NIANG TANA WAWA sebagai simbol ibu, yakni memiliki sifat kelembutan,  menerima, memelihara, menata dan menghasilkan.  AMA LERO WULAN RETA sebagai simbol bapa, yakni memiliki sifat kejantanan, pemberi, penjaga dan penguasa.  Perpaduan antara dua kekuatan, INA NIANG TANA WAWA  dan  AMA LERO WULAN RETA,  ini menghasilkan segala sesuatu yang ada.
Upacara adat Orang Mapitara, sepereti  PIONG TEWOK ULU HIGUN  atau PIONG TEWOK PAHE NONA – OU PORU, sangat dominan menggambarkan dua kekuatan tersebut.  Contoh kebiasaan orang HALE-HEBING, yakni PIONG di atas WATU MAHANG, dan PIONG di atas SIGAR. Upacara adat ini memberikan penjelasan bahwa kehidupan dan keharmonisan alam semesta ini diatur oleh dua kekuatan itu.  Kekuatan INA NIANG TANA WAWA dan AMA LERO WULAN RETA ini harus berjalan seimbang supaya keharmonisan alam semesta dan manusia tetap baik selalu.

Jumat, 06 Desember 2013

AIR MATA NENG SONDAKH



AIR MATA  DAN  pingsan   ANGELINA sondakh
Terpidana kasus korupsi penggiringan anggaran, Angelina Sondakh, MENANGIS dan PINGSAN setelah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi hari Jumat, 6 Desember 2013. Tak jelas apa penyebabnya. Namun, sejak memasuki gedung KPK sekitar pukul 10.30 WIB, perempuan yang akrab disapa Angie tersebut telah menangis.
Mengapa Angelina MENANGIS dan PINGSAN? Angelina Menangis karena TERTEKAN dan pingsan karena BLITZ KAMERA. Inilah alasan yang  dibeberkan untuk menjawabi tangis dan pingsan-nya Angelina.
Namun, TANGIS dan PINGSAN Angelina sebagai PENGHINAAN  untuk rakyat kecil. Angelina menangis dan pingsan hanya untuk mencari simpati dan empati rakyat indonesia supaya melupakan aksi kejahatannya. Hari ini Angelina menangis dan pingsan, tetapi besok dan seterusnya dia akan tertawa, berpesta pora menikmati hasil korupsinya. Sedangkan rakyat kecil, oreang-orang jujur dan adil  terus MENANGIS dan PINGSAN  untuk selamanya.

Minggu, 24 November 2013

Yang penting ENDING-nya



Awal dan Akhir Sama?????
“kami mengawali dengan keluhan”. Ini adalah ungkapan hati seorang animator ketika pertama kali memimpin sebuah pertemuan. Sang animator  berinsiatif mengumpulkan para pendamping BIAR di sebuah paroki, hanya sekadar untuk mengetahui  pengalaman mereka selama mendampingi  kegiatan tersebut. Mereka berjumlah 6 orang sekaligus perwakilan dari komunitas di wilayah paroki tersebut. Mereka adalah utusan komunitas, berarti orang-orang terpilih untuk mewakili suara komunitas. Sebelum pertemuan, mereka sudah mengatakan, “ jagan lama-lama pertemuannya,  ya”.  Sambil mengatakan demikain, mereka juga memberikan alasan-alasannya,  seperti  kisah Lukas tentang Hal Mengiktui Yesus (bdk. Luk. 9 : 57 - 62). Sang animator pun mengikuti keinginan mereka, dengan harapan semoga semakin singkat waktu semakin efektif hasil pertemuan”.
Mereka  memakai metode tujuh langkah untuk pertemuan. Mereka juga menggunakan  slide menampilkan profil KKI, supaya kelihatan tak terlalu kolot gitu. Ternyata pertemuan ini kurang  menarik buat peserta, malahan mereka sibuk dengan BBM, ada juga mulai menguap, dan ngantuk, walaupun jarum jam masih pkl 20.00 wib. Melihat situasi yang kurang menguntungkan ini,  setting pertemuan pun diubah dengan sharing pengalaman sebagai animator/animatris, diselingi dengan film animasi singkat, lucu dll. Rasanya kami sudah melanggar metode sharing tujuh langkah secara tahu dan mau”, guman sang animator dalam hatinya. Tampaknya para peserta mulai menggeliat seperti cacing kepanasan dengan cara seperti ini.
Pertanyaa singkat diajukan, “apa pengalaman yang menarik selama menjadi animator/animatris BIAR?. Pertanyaa ini segaja diajuhkan untuk mengali kisah indah dan positif dari mereka…alias belajar melihat realitas secara positif…Positif thinking gitu lho…”.  Ternyata harapan ini meleceng jauh, justru yang disaharingkan adalah sederetan litani penderitaan, keluhan dan nyaris tak ada harapan yang menggembirakan sebagai  seorang animator/animatris. Lebih mengharuhkan lagi adalah sharing ini tidak sesuai dengan pertanyaan reflektif tersebut.
Akhirnya mereka menutup pertemuan  dengan kata penegasan dan peneguhan. Pertemuan kami sangat singkat dan hasilnya pun sangat efektif yakni  “mengawali dengan keluhan dan mengakhirinya juga dengan keluhan“.  Sebagai kata peneguhan,  sang animator mengatakan,  “semoga kita tetap semangat ya”. Sambil dia meminta peserta  buka Puji Syukur No. 52, bernyanyi bersama dengan penuh semangat, sambil bergoyang:
Kristus bangkit, Kristus mulia, mari kita wartakan
Yang jahat dikalakan-Nya, mari kita wartakan
Maut dihancurkan-Nya, Kristus pemenang jaya.

Dalam duka ada suka, mari kita wartakan
Dalam maut ada hidup, mari kita wartakan
Salib sumber bahagia, Kristus pemenang jaya.

Yesus sudah dimuliakan, mari kita wartakan,
Roh-Nya mendampingi kita, mari kita wartakan
Naynyikanlah pujian, Kristus pemenang jaya.

Kamis, 21 November 2013

JANGAN LUPA YAAAAAA



Mereka ada “di tangan” kita
Lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalang”. Ungkapan ini hendak menyampaikan bahwa setiap generasi memiliki waktu, tempat, habitus dan kisahnya sendiri. Dunia anak dan remaja sekarang berbeda dengan dunia anak dan remaja kita dulu, dunia anak dan remaja juga berbeda dengan dunia orang muda atau dewasa. Dunia anak penuh dengan kegembiraan, polos, jujur, terbuka, rasa ingin tahu, tak berdaya dan solidaritas. Sementara dunia remaja dihiasi dengan kegembiraan, energik, persahabatan yang eksklusif, keratif, rasa ingin tahu kuat dan keinginan untuk bereksperimen. Dunia remaja juga diliputi  rasa cemas, gelisah, binggung,  tidak berdaya dan pencarian akan identitas, turut mempengaruhi sikap apatis di dalam diri mereka. Dalam wajah anak dan remaja seperti ini, apa yang bisa kita buat untuk menolong mereka tumbuh dalam iman akan Kristus, sehingga kelak berpartisipasi aktif  dalam gereja dan masyarakat, (misi ad intra, ad extra)?

Gereja katolik selalu memberikan perhatian kepada pembinaan dan pendampingan anak dan remaja, karena mereka adalah benih-benih yang sedang tumbuh menentukan hidup gereja. Komentar seorang sahabat waktu di JAMNAS Palasari-Bali, “Lihatlah ribuan anak dari Sabang sampai Marauke, mereka adalah wajah Gereja Katolik Indonesia, jika kita salah mendidik mereka maka hancurlah wajah Gereja Indonesia”. Komentar sahabat ini mengandung unsur kegembiraan dan kecemasan.

Kegembiraan: (1) Antusias anak dan remaja - yang dijiwai 2D2K - dari persada nusantara ini mengisyaratkan bahwa wajah Gereja Indonesia tetap ada dan semangat memaklumkan Nama Yesus untuk abad-abad berikutnya. (2) Anak dan remaja persada nusantara memiliki mental teguh sebagai misionaris cilik. Hal ini tampak dari antusias mereka waktu JAMNAS,  yakni:  mengikuti acara demi acara dengan tekun, disiplin dengan aturan dan waktu, menerima situasi apa adanya, tak mengeluh, tetap ceriah dan semangat. (3) Anak dan remaja menyadari bahwa mereka berbeda secara kultur tetapi itu tidak memisahkan mereka, justru berbeda itu membuat mereka bersatu. Slogan yang mereka ungkapkan waktu itu adalah “kami adalah satu sebagai sahabat-sahabat Yesus. (4) Anak dan remaja persada nusantara memiliki iman teguh, seperti pengetahuan iman katolik cukup bagus, aktif dalam doa dan Ekaristi, cukup bagus mengungkan refleksi hidup dalam sharing Injil.

Kecemasan: (1) Anak dan remaja masih labil, masa pencarian jati diri, apa bila mereka tidak diarahkan pada suatu dasar iman yang kokoh, mereka pasti akan mengalami ketidakpastian hidup. (2) Masih banyak anak dan remaja katolik belum tersentu dalam pembinaan iman dan kepribadian. Terlebih anak dan remaja yang hidup dan bertumbuh dalam keluarga yang bukan katolik atau keluarga katolik tetapi sangat apatis dengan kehidupan iman katolik. (3) Tawaran dunia sekarang ini lebih menarik dan menjanjikan serta memikat hati generasi muda, dibandingkan dengan kehidupan mengereja.
Untuk mengurangi kecemasan dan mempertahankan kegembiraan dari sahabat tersebut, maka kita mempunyai tanggung jawab besar untuk mendampingi anak dan remaja kita. Di sini membutuhkan banyak pihak untuk ambil bagian dalam pembinaan dan pendampingan anak dan remaja, seperti orang tua, para guru katolik, Komunitas (KBG), animator/animatris, dan para gembala umat. Apabila kita ingin supaya wajah gereja kita kedepan tidak buram, maka sekarang (hit et nunc) kita harus bekerja tanpa mengenal lelah dan tak mengeluh mendampingi anak dan remaja kita.